Hak Memungut Pajak dan Kewajiban Penyetoran Hak dan Kewajiban Masyarakat di Bidang Perpajakan

dan fasilitas yang bersifat umum. Untuk menyelenggarakan kepentingan tersebut diperlukan biaya yang cukup besar dan dibayar dalam bentuk pajak. b. Pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban adalah untuk membuktikan adanya tanda kepatuhan kita kepada Negara. Pembayaran pajak merupakan suatu perwujudan dari pengabdian dan peran serta masyarakat yang secara bersama-sama untuk melaksanakan pembangunan Negara.

D. Hak Memungut Pajak dan Kewajiban Penyetoran

Berdasarkan prinsip atau asas yang tercantum dalam Undang-undang pepajakan, hanyapemerintah yang berwenang memungut pajak. Orang swasta atau badan-badan swasta tidak dapat memungut pajak, kecuali apabila kepadanya diberia wewenang atau kewajiban untuk memungut pajak oleh Undang-undang karena hak memungut pajak adalah hak public yang tidak ada pada subjek swasta. Tidak semua penguasa publik memungut pajak, yang berhak hanya instansi dan pejabat-pejabat tertentu yang ditunjuk oleh Undang-undang. Hak untuk menghitung dan memotong pajak dari jumlah-jumlah yang telah ditelah dibayarkan kepada pihak ketiga, disertai dengan kewajiban untuk menyetorkan jumlah pajak merupakan pelanggaran peraturan Undang-undang yang diancam dendgan sanksi. Pada Wajib Pajak, disamping hak untuk menetapkan sendiri besar pajaknya, berkait kewajiban untuk membayar jumlah pajak itu didalam kas Universitas Sumatera Utara Negara, dalam jangka waktu tertentu tanpa ikut campur tangan pihak Direktoraat Jenderal Pajak.

E. Hak dan Kewajiban Masyarakat di Bidang Perpajakan

Kewajiban Wajib Pajak tersebut meliputi: a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak sebagai identitas diri Wajib Pajak. Dengan memperoleh NPWP, berarti Wajib Pajak tersebut telah terdaftar. b. Mengambil sendiri, mengisi dan memasukkan Surat Pemberitahuan SPT ke Direktorat Jenderal Pajak tepat pada waktunya. c. Menhitung dan membayar pajak yang terutangnya sendiri dengan benar. d. Menyelenggarakan pembukuan dengan benar. e. Jika diperiksa Wajib Pajak harus: 1. Memberikan keterangan yang diperlukan. 2. Memperlihatkan dan meminjamkan pembukuan dan pencatatan. 3. Mmemberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan. f. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan, itu ditiadakan oleh permintaan oleh keperluan pemeriksaan. Hak Wajib Pajak tersebut meliputi: a. Mengajukan Surat Keberatan. b. Menerima tanda bukti pemasukkan Surat Pemberitahuan SPT. Universitas Sumatera Utara c. Melakukan pembetulan terhaddap Surat Pemberitahuan SPT yang dimasukan. d. Mengajukan permohonan penundaan pemasukkan Surat Pemberitahuan SPT. e. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak. f. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak. g. Memberikan kuasa kepada orang lain untuk melaksanakan kewajiban perpajakan. h. Mengajukan permohonan penghapusan ddan pengurangan sanksi, serta pembetulan Surat Ketetapan Pajak yang salah. i. Apabila Waib Pajak dipotong oleh pemberi kerja, Wajib Pajak berhak meminta bukti pemotongan PPh Pasal 21 pada pemotong, mengajukan atas pemotongan tersebut.

F. Pengertian Keberatan