Keberatan Wajib Pajak akan menerima tanda penerimaan surat oleh Pejabat Direktorat Jenderal Pajak atau oleh Kantor Pos, apabila Surat Keberatan Wajib Pajak
tidak memenuhi syarat, maka Wajib Pajak diberi waktu untuk memperbaikinya dihitung sejak diterimanya surat berikutnya yang memenuhi syarat sebagai Surat
Keberatan. Dari uraian diatas penulis ingin mengetahui tata cara pengajuan keberatan
yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Sebagai salah satu syarat dalam rangka penyusunan tugas akhir. Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah suatu metode untuk
mempraktikkan teori yang selama ini diperoleh di bangku perkuliahan pada kondisi dilapangan yang sebenarnya. Diharapkan PKLM ini dapat memberikan pengetahuan
yang praktis mengenai lingkungan kerja beserta aspek-aspek perpajakan yang terdapat didalamnya khususnya tentang keberatan, maka penulis ingin mencoba
menulis laporan Tugas Akhir dangan judul “Tata Cara Pengajuan Keberatan Oleh Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
”
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat PKLM ini adalah : 1.
Untuk mengetahui tata cara pengajuan keberatan oleh Wajib Pajak. 2.
Untuk mengetahui syarat-syarat dalam pengajuan keberatan. 3.
Untuk mengetahui hak Wajib Pajak dalam mengajukan keberatan. 4.
Untuk mengetahui sebab-sebab Wajib Pajak mengajukan keberatan. 5.
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keberatan diterima atau ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat PKLM :
A. Bagi Mahasiswa
1. Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang perpajakan khususnya masalah
keberatan. 2.
Untuk mengaplikasikan teori dan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan melalui PKLM.
B. Bagi Lembaga atau Kantor Pelayanan Pajak
1. Sebagai bahan masukan bagi Direktorat Jenderal Pajak Sumut I khususnya Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota. 2.
Mendapat masukan berupa ide, saran, dan gagasan dari Perguruan Tinggi menyangkut penanganan masalah perpajakan.
3. Mempererat hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota
dengan Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
C. Bagi Universitas
1. Mendapatkan masukan berupa ide, saran, dan gagasan untuk menyempurnakan
kurikulum Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 2.
Meningkatkan hubungan kerjasama antar Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota dengan Universitas Sumatera Utara, khususnya Program Studi Diploma III
Administrasi Perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
C. Uraian Teoritis
Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak merupakan andalan Pemerintah untuk menghasilkan devisa negara. Oleh karena itu, dituntut
adanya partisipasi masyarakat yang dapat diwujudkan dalam kesadaran untuk membayar pajak.
Berikut ini ada beberapa definisi pajak menurut beberapa ahli perpajakan yang merumuskan pajak, antara lain :
1. Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH
Pajak adalah iuran wajib kepada kas negara berdasarkan Undang-undang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa timbal nalik yang langsung
dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran Pemerintah Waluyo,2011 : 3
2. Prof. Dr. M. J. H. Smeet
Pajak adalah prestasi kepada Pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum, dan yang dapat dipaksakan tanpa adanya kontraprestasi yang dapat
ditunjuk dalam hal yang individual yang bertujuan untuk membiayai pengeluaran negara Waluyo,2011 : 2
Universitas Sumatera Utara
Adanya dua fungsi pajak, yaitu : 1.
Fungsi Budgetair Fungsi budgetair merupakan fungsi utama pajak dan fungsi fiskal yaitu suatu
fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan Undang-undang perpajakan yang
berlaku segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang. Fungsi budgetair ini berlaku baik untuk penerimaan pajak yang telah
ditetapkan maupun untuk penerimaan pajak daerah dalam APBD Waluyo,2011 : 6
2. Fungsi Reguler
Fungsi reguler adalah mengatur fungsi pajak yang dipergunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi reguler adalah
sebagai fungsi tambahan karena fungsi ini hanya sebagai pelengkap dari fungsi utama pajak Waluyo,2011 : 6
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan, contohnya :
2.1 Tarif pajak untuk ekspor dikenakan 0 untuk mendorong ekspor produk
Indonesia dipasaran dunia. 2.2
Pajak yang tinggi dikenakan untuk barang-barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif.
Negara berhak untuk memungut pajak kepada masyarakat dan masyarakat wajib membayar pajak karena adanya alasan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Masyarakat mempunyai kepentingan kepada negara, yaitu untuk memperoleh
perlindungan atas jiwa dan harta bendanya, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas yang bersifat umum. Untuk menyelenggarakan kepentingan tersebut
diperlukan biaya cukup besar, dan selayaknya biaya tersebut dibayar masyarakat dalam bentuk pajak.
2. Pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban adalah untuk membuktikan
adanya tanda bukti kita kepada negara. Pembayaran pajak merupakan suatu perwujudan dari pengabdian dan peran serta masyarakat yang secara aktif dan
langsung serta bersama-sama untuk melaksanakan pembangunan.
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri