Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Kota

1. Masyarakat mempunyai kepentingan kepada negara, yaitu untuk memperoleh perlindungan atas jiwa dan harta bendanya, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas yang bersifat umum. Untuk menyelenggarakan kepentingan tersebut diperlukan biaya cukup besar, dan selayaknya biaya tersebut dibayar masyarakat dalam bentuk pajak. 2. Pembayaran pajak sebagai suatu kewajiban adalah untuk membuktikan adanya tanda bukti kita kepada negara. Pembayaran pajak merupakan suatu perwujudan dari pengabdian dan peran serta masyarakat yang secara aktif dan langsung serta bersama-sama untuk melaksanakan pembangunan.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini adalah : 1. Tata cara pengajuan keberatan oleh Wajib Pajak. 2. Syarat-syarat dalam pengajuan keberatan. 3. Hak Wajib Pajak dalam mengajukan keberatan. 4. Keputusan atas surat keberatan.

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta perolehan informasi yang sesuai, maka metode yang digunakan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini penulis melakukan persiapan, mulai dari petentuan topik yang diangkat, pengajuan judul, penentuan judul proposal, seminar proposal, penentuan dosen pembimbing, tempat pelaksanaan praktik, pengurusan administrasi dan ijin serta konsultasi dengan pihak dosen.

2. Studi Literatur

Pada tahap ini penulis mencari dan mengumpulkan berbagai sumber bacaan yang berhubungan dengan objek pembahasan untuk mendukung penulisan tugas akhir.

3. Observasi Lapangan

Pada tahap ini penulis melakukan observasi langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

4. Pengumpulan Data

Pada tahap ini penulis menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu metode pengumpulan data primer dan data sekunder. a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber yang berkompeten memahami masalah. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan keberatan dibidang perpajakan.

5. Analisis dan Evaluasi

Setelah data yang diperlukan telah terkumpul secara lengkap, penulis melakukan analisa dan evaluasi sehingga mencapai suatu tujuan. Universitas Sumatera Utara

F. Metode Pengumpulan Data

Adapun cara pengumpulan sumber-sumber data diatas adalah sebagai berikut :

1. Wawancara interview guide

Yaitu membuat daftar pertanyaan yang dapat diajukan pada Supervisor yang membimbing mengenai keberatan pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota. 2. Observasi observation guide Yaitu metode penelitian dengan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dengan maksud untuk mengetahui keadaan sesungguhnya dan memperoleh data yang lebih akurat dan jelas.

3. Dokumentasi

Yaitu kegiatan mengumpulkan data dengan meminta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan akhir adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHUALUAN

Berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metode yang digunakan, metode pengumpulan data, serta sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI

Memuat gambaran umum tentang sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Universitas Sumatera Utara Pajak Pratama Medan Kota, Struktur organisasi, uraian-uraian tugas pokok, dan fungsi dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri mengenai tata cara pengajuan keberatan serta gambaran pegawaikaryawan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

BAB III : GAMBARAN DATA DAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Berisikan tentang data yang diperoleh mengenai ketentuan-ketentuan tentang tata cara pengajuan keberatan, atau hal-hal lainnya yang berhubungan.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

Berisikan mengenai tata cara keberatan oleh Wajib Pajak dan pembahasan mengenai keberatan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan rangkuman tentang hal-hal yang telah dibahas mengenai masalah-masalah yang timbul dan telah disimpulkan dengan jelas, juga saran yang disajikan berdasarkan data dan informasi yang didapat. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN KOTA

A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Kota

Sejarah umum dari Kantor Pelayanan Pajak dimulai pada masa penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak bernama Belasting, yang kemudian setelah kemedekaan berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan. Kemudian berubah lagi menjadi Kantor Inspeksi Pajak, dengan induk organisasinya Direktorat Jendral pajak Keuangan Republik Indonesia. Di Sumatera Utara pada tahun 1976 berdiri tiga Kantor Inspeksi Pajak,yaitu : a. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan b. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara c. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar Di tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Untuk memeudahkan pelayanan pembayaran pajak dari masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur sekarang Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur dan Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota dan untuk semakin memantapkan pelayanannya kepada masyarakat dalam pelayanan pembayaran pajak, maka berdasarka pada Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 267KMK.01198, diadakanlah perubahan secara menyeluruh pda Direktorat Jenderal Pajak yang mencakup Universitas Sumatera Utara reorganisai Kantor Inspeksi Pajak yang diganti nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak, yang sekaligus dibentuknya Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan. Berdassarkan pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep.758KMK.011993 tetangal 3 Agustus 1993, maka pada tanggal 1 April 1994 didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur merupakan pecahan tiga Kantor Pelayanan Pajak, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara Dan terhitung mulai pada tanggal 1 April 1994, Kantor Pelayanan Pajak berubah menjadi 4 wilayah kerja,yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 443KMK.012001 tentang “Organisai dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak” dimana Kantor Pelayanan Pajak di Kota Madya Medan menjadi enam wilayah kerja, yaitu : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur Dengan ruang lingkup meliputi wilayah : Universitas Sumatera Utara 1. Kecamatan Medan Timur 2. Kecamatan Medan Area 3. Kecamatan Medan Tembung 4. Kecamatan Medan Perjuangan 2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Barat, Dengan ruang lingkup meliputi wilayah : 1. Kecamatan Medan Barat 2. Kecamatan Medan Sunggal 3. Kecamatan Medan Petisah 4. Kecamatan Medan Helvetia 3. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, Dengan ruang lingkup meliputi wilayah : 1. Kecamatan Medan Kota 2. Kecamatan Medan Denai 3. Kecamatan Medan Johor 4. Kecamatan Medan Amplas 4. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia, Dengan ruang lingkup meliputi wilayah : 1. Kecamatan Medan Polonia 2. Kecamatan Medan Maimun 3. Kecamatan Medan Baru 4. Kecamatan Medan Tuntungan Universitas Sumatera Utara 5. Kecamatan Medan Selayang 5. Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan, Dengan ruang lingkup meliputi wilayah: 1. Kecamatan Medan Belawan 2. Kecamatan Medan Marelan 3. Kecamatan Medan Labuhan 4. Kecamatan Medan Deli 6. Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adalah sebagai institusi pemerintah yanag mempunyai tugas pokok dalam menyelenggarakan urusan perpajakan. Karena pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang berhutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota berada di Gedung Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah SUMUT I lantai 3 di Jalan Sukamulia No. 17A Medan. Adapun sejarah singkat dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota adalah sebagai berikut : 1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota merupakan pecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur yang berdasarkan kepada : a. Keputusan Menteri Keuangan Republlik Indonesia Nomor 443KMK.012001 Tanggal 23 Juli 2001 Universitas Sumatera Utara b. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 58KMK.012002 Tanggal 26 Februari 2002 c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 58KMK.012002 Tanggal 26 Februari 2002 2. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132PMK.012006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak, Kantor Pelayanan Pajak KPP diseluruh jajaran Direktorat Jendral Pajak terdiri dari 3tiga jenis, yaitu: a. KPP Wajib Pajak Besar b. KPP Madya c. KPP Pratama Beberapa karakteristik untuk setiap jenis KPP, Diantaranya dapat dijelaskan dalam pernyataan berikut ini : a. Skala Wajib Pajak BUMN WP b. Besar Nasional c. WP Besar d. Kanwil Regional e. WP Menengah 3.Yang menjabat sebagai kepala Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota pada saat ini adalah Bapak Yan Santoso Purba,SH.MM Berdasarkan penjelasan sejarah Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, Kantor Pelayanan Pajak KPP Medan Kota berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Universitas Sumatera Utara KPP Pratama Medan Kota pada tanggal 27 Mei 2008 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 131PMK.012006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 54PMK.012007 dan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 132PMK.012006 tentang Orgnisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 67PMK.012008. Sebagaimana lazimnya KPP yang menerapkan sistem administrasi perpajakan modern, KPP Pratama juga memiliki karakteristik-karakteristik : Organisasi berdasarkan fungsi, Sistem Informasi yang terintegrasi, Sumber Daya Manusia yang kompeten, sarana kantor yang memadai, tata kerja yang transparan, Penggabungan KPP, KPPBB, Prinsip Utama Penggabungan KPP, KPPBB dan Karikpa adalah tidak menghilangkan tugas dan fungsi yang sebelumnya ada di masing-masing kantor tersebut tetapi membagi hasil seluruh tugas yang ada ke masing-masing seksi pada KPP Pratama sesuai dengan fungsinya . Seksi-seksi yang memiliki tugas dan fungsi yang sama digabung menjadi seksi yang ada di KPP Pratama. Fungsi keberatan terdapat pada Pasal 25 UU KUP dan Pasal 16 UU PBB, Penguranganpenghapusan sanksi administrasi dan pembatalan ketetapan pajak Psl.36 UU KUP dan penghapusan PBB Psl. 19 UU PBB yang sebelumnya ada di KPP dan KPPBB, seluruhnya dialihkan ke Kanwil. Universitas Sumatera Utara

B. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota