c. Melakukan pembetulan terhaddap Surat Pemberitahuan SPT yang
dimasukan. d.
Mengajukan permohonan penundaan pemasukkan Surat Pemberitahuan SPT.
e. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran pajak.
f. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
g. Memberikan kuasa kepada orang lain untuk melaksanakan kewajiban
perpajakan. h.
Mengajukan permohonan penghapusan ddan pengurangan sanksi, serta pembetulan Surat Ketetapan Pajak yang salah.
i. Apabila Waib Pajak dipotong oleh pemberi kerja, Wajib Pajak berhak
meminta bukti pemotongan PPh Pasal 21 pada pemotong, mengajukan atas pemotongan tersebut.
F. Pengertian Keberatan
Dalam perpajakan keberatan adalah suatu upaya yang ditempuh oleh Wajib Pajak jika merasa tidak atau kurang puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan
kepadanya atau atas pemotonganpemungutan oleh pihak ketiga. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9PMK.032013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Pajak Penghasilan, Pajak Penambahan Nilai dan atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pasal 1 yang dimaksud dengan :
Universitas Sumatera Utara
1. Surat Keberatan adalah surat yang diajukan oleh Wajib Pajak kepada
Direktorat Jenderal Pajak mengenai keberatan terhadap suatu surat ketetapan pajak atau pemotongan atau pemungutan pajak oleh piak ketiga.
2. Surat Keputusan Pembetulan adalah surat keputsan yang membetulkan
kesalahan tulis,kesalahan hitung,danatau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan yang terdapat dalam
surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputuan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi,
Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak,
Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga.
3. Penyampaian Surat Keberatan secara elektronik yang selanjutnya disebut
dengan e-filling adalah suatu cara penyampaian Surat Keberatan yang dilakukan secara on-line yang real-time melalui situs web Direktorat Jenderal
Pajak www.pajak.go.id
atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider ASP.
4. Bukti Penerimaan Elektronik adalah informasi yang berisi nama, Nomor
Pokok Wajib Pajak, tanggal, jam, Nomor Tanda Terima Elektronik NTTE yang tertera pada hasil cetakan bukti penerimaan dalam hel e-filling dilakukan
melalui situs web Direktorat Jenderal Pajak, atau informasi yang berisikan nama,Nomor Pokok Wajib Pajak,tanggal,jam,Nomor Tanda Terima
Universitas Sumatera Utara
ElektronikNTTE dan Nomor Transaksi Penerimaan ASP NTPA, serta nama perusahaan Penyedia Jasa AplikasiASP, yang tertera pada hasil
cetakan surat permohonan, dalam hal e-filling dilakukan melalui Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider ASP.
5. Surat Pemberitahuan Untuk Hadir adalah surat yang disampaikan kepada Wjib
Pajak yang berisi mengenai pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk hadir dalam waktu yang telah ditetapkan guna memberikan keterangan atau
memperoleh penjelasan mengenai hasil penelitian keberatan dari tim peneliti keberatan.
6. Prosedur Persetujuan Bersama Mutual Agreement Procedure yang
selanjutnya disebut MAP adalah prosedur administrasi yang diatur dalam Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda P3B untuk menyelesaikan
permasalahan yang timbul dalam penerapan P3B. 7.
Persetujuan Bersama adalah hasil yang telah disepakati dalam penerapan P3B oleh pejabat yang berwenang dari Pemerintah Indonesia dan Pemerintah
Negara Mitra atau yurisdiksi mitra P3B sehubung dengan MAP yang telah dilaksanakan.
G. Dasar Hukum Keberatan Pajak