Manajemen Pemasaran Deskripsi Data

72 juga akan terbagi antara siswa praktikum dengan tukang unit produksi. Ini adalah salah satu yang menghambat dalam proses produksi, tidak bisa secara leluasa menggunakan peralatan secara maksimal. Sehingga pada saat proses produksi akan berjalan lambat. Ada kalanya waktu –waktu tertentu yang tidak bisa beroprasi dalam proses produksi yaitu pada saat ujian siswa, karena alat – alat mesin yang digunakan suaranya dapat menggangu ujian siswa. Sarana yang lain adalah tempat untuk penyimpanan bahan dan hasil produksi atau gudang. Bahwa jurusan konstruksi kayu SMK N 2 Pengasih tidak memilik tempat gudang baik untuk penyimpanan bahan maupun hasil produksi, sehingga penyimpanan bahan –bahan produksi diletakan disimpan di bengkel praktek atau mencari tempat kosong yang bisa untuk menyimpan bahan tersebut, karena sebagian besar bahan produksi ini adalah kayu maka kebutuhan ruang pun akan memakan tempat. Disisi lain penyimpanan hasil dari produksi juga tidak ada, sehingga penyimpanan hasil produksi ini sama halnya dengan bahan baku tadi yaitu disimpan di tempat yang kosong di dalam bengkel. Gambar 16. Penyimpanan Hasil Produksi di Bengkel Produksi Penyimpanan hasil produksi di area kerjabengkel Area Kerja Bengkel 73 Gambar 17. Penyimpanan bahan baku di Bengkel produksi c. Keterbatasan dana juga mempengaruhi jalannya UPJ di TKKY. Hal ini menyebabkan kendala pada penerimaan pesananorder dengan volume besar. Perlu adanya dana yang besar jika barang yang diproduksi bervolume besar, karena dalam pesananorder tidak langsung dibayar tunai melainkan membayar uang muka dulu sehingga dalam pekerjaanya pasti akan membutuhkan uang tambahan. d. Sistem pemasaran yang sedang berjalan saat ini sangatlah sederhana yaitu dari mulut ke mulut yang diinformasikan oleh guru dan karyawan. Hal tersebut karena tidak adanya devisi pemasaran jadi proses pemasaran berjalan secara alami. Jika dibiarkan terus maka akan berpengaruh tentang proses produksi, yaitu bisa terjadinya tidak ada order yang masuk pada waktu –waktu tertentu. Area Kerja Bengkel Penyimpanan bahan di area kerja bengkel 74

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah data hasil penelitian yang dipaparkan di atas, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan hasil peneilitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen UPJ TKKY. Berdasarkan dari variabel penelitian yang ditinjau dari manajemen SDM, manajemen produksi, manajemen keuangan, manajemen pemasaran, hambatan, dan solusi pelaksanaan unit produksi serta pengembangan kedepan dapat dilakukan pembahasan hasil penelitian, sebagai berikut:

1. Manajemen SDM

Pelakasanaan manajemen sumber daya manusia yang ada di UPJ TKKY sudah berjalan. Akan tetapi masih memiliki beberapa kekurangan, diantaranya jumlah SDM masih terbatas khususnya pengelola dalam unit produksi dan jasa, dengan kata lain pengurus unit produksi dan jasa secara struktural masih kurang lengkap. Hal tersebut menyebabkan berjalannya unit produksi dan jasa bertumpu pada satu orang yaitu kordinator UPJ TKKY yang dibantu oleh tukang. Kendala ini memerlukan adanya sebuah pembenahan agar fungsi pengurus unit produksi dan jasa secara struktural dapat berjalan. Sehinga mampu menciptakan suasana usaha yang professional. Selain kendala di atas, kendala yang lain yaitu kurangnya tukang pada unit produksi kayu SMK N 2 Pengasih, dimana tukang hanya berjumlah 6 orang. Hal ini menyebabkan jumlah produksi menjadi tidak maksimal, artinya UPJ TKKY SMK N 2 Pengasih hanya mampu mengerjakan sesuai order yang masuk yaitu bervolume kecil. Terbatasnya order yang diterima oleh UPJ TKKY berimbas pada minimnya kompetensi yang didapatkan oleh siswa di bengkel, sering terjadi ketidaksesuaian antara barang yang sedang diproduksi dengan kompetensi yang ada di PBM. Diperlukan adanya rencana untuk