Pengukuran Pengetahuan Pengukuran Sikap. Pengukuran Tindakan

7. Tindakan adalah perlakuan atau kegiatan yang dilakukan responden sebagai respon dari apa yang diketahuinya tentang penyakit Tuberkulosis Paru.

3.6 Metode Pengukuran

Untuk mengukur variabel pengetahuan, sikap dan tindakan pada penelitian ini didasarkan pada jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan digunakan skala likert Sugiono, 2007.

3.6.1 Pengukuran Pengetahuan

Dari pertanyaan pengetahuan 1-17 mempunyai nilai jawaban, jika menjawab a diberi skor = 2, jika responden menjawab b diberi skor = 1 dan jika responden menjawab c diberi skor = 0, sehingga didapat skor tertinggi adalah 34. Selanjutnya akan dikategorikan baik, sedang dan kurang dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pengetahuan baik jika jawaban responden nilainya 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 26. b. Pengetahuan sedang jika jawaban responden nilainya 40-75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 14-26. c. Pengetahuan kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 14.

3.6.2 Pengukuran Sikap.

Dari pertanyaan sikap 1-10 mempunyai nilai jawaban, jika responden menjawab setuju a akan diberi skor = 2, jika responden menjawab kurang setuju b akan diberi skor = 1 dan jika responden menjawab tidak setuju c maka diberi skor = 0, sehingga didapat skore tertinggi adalah 22. Selanjutnya akan dikategorikan baik, sedang dan kurang, dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Sikap baik jika jawaban responden nilainya 75 dari total skor jawaban pada kuesioner = skor 16 b. Sikap sedang jika jawaban responden nilainya 40 – 75 dari total skor jawaban pada kuesioner = skor 7 – 16. c. Sikap kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner = skor 7.

3.6.3 Pengukuran Tindakan

Dari pertanyaan 1-10 mempunyai nilai jawaban, jika responden menjawab a akan diberi skor = 2, jika responden menjawab b akan diberi skor = 1 dan jika responden menjawab c maka diberi skor 0. Sehingga di dapat skor tertinggi adalah 20. Selanjutnya akan dikategorikan baik, sedang dan kurang. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tindakan baik jika jawaban responden nilainya 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 15. b. Tindakan sedang jika jawaban responden nilainya 40-75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 7-15. c. Tindakan kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 7. 3.7 Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Penderita, Lingkungan Fisik Rumah Dan Wilayah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009

1 37 101

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dan Perilaku Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta Tahun 2016.

0 3 18

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

3 11 15

PENDAHULUAN Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 4 6

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali.

0 2 16

II. DATA KHUSUS A. Perilaku Pengetahuan. - Hubungan Karakteristik dan Perilaku Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa Tahun 2013

0 0 46

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Definisi - Hubungan Karakteristik dan Perilaku Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa Tahun 2013

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Karakteristik dan Perilaku Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasa Tahun 2013

0 1 7

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU MASYARAKAT MENGENAI LINGKUNGAN FISIK RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAGUBOTI KECAMATAN LAGUBOTI KABUPATEN TOBASA TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 14