Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, didapat dari buku, surat kabar atau media
massa elektronik. Pengetahuan juga diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui pengalaman orang lain, untuk itu diperlukan upaya dalam meningkatkan
pengetahuan penderita dan juga masyarakat pada umumnya agar tidak terjadi penularan dan peningkatan kasus Tuberkulosis Paru Poedjawijatna, 1998.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan Tuberkulosis Paru harus dilakukan kegiatan berupa penyuluhan kesehatan perlu
dilaksanakan secara rutin baik terhadap penderita yang datang ke instansi kesehatan maupun masyarakat secara keseluruhan sehingga masyarakat bisa melakukan
pencegahan secara dini maupun meningkatkan sanitasi lingkungan fisik rumah sehingga dapat mencegah penyakit Tuberkulosis Paru maupun penyakit menular
lainnya juga pengaktifan kader kesehatan desa.
5.1.2 Hubungan Pekerjaan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru
Pada penelitian ini diketahui responden yang memiliki pekerjaan formal 32,4 tidak menderita Tuberkulosis Paru, sedangkan responden menderita
Tuberkulosis Paru pekerjaanya tidak formal sebesar 100. Berdasarkan uju chi square p=0,000 yang berarti pekerjaan mempunyai hubungan bermakna atau
signifikan dengan kejadian Tuberkulosis Paru. Jenis pekerjaan yang bekerja di tempat berdebu yang telah terkontaminasi
dengan bakteri pathogen tuberkulosis paru yaitu Mycobacterium Tuberculosis yang tidak terkena paparan sinar matahari dan mengalami masa dorman, dapat terpapar
Universitas Sumatera Utara
oleh pekerja yang sehat, sehingga mengalami peyakit tuberkulosis paru di saat sistem kekebalan tubuh menurun.
Pekerjaan berpengaruh, dimana ditemukan pada kelompok anggota rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan dibandingkan pada kelompok yang
mempunyai pekerjaan, bahwa lebih besar kemungkinan terpapar tuberkulosis, diantara kelompok anggota rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan. Semakin
lama kelompok yang tidak mempunyai kesibukan atau tidak mempunyai pekerjaan terpapar dengan penderita TB paru yang tidak diobati, maka dalam waktu dua tahun
setiap penderita yang terinfeksi tuberkulosis akan menularkan kuman tuberkulosis kepada 10 orang yang ada disekitarnya. Termasuk masyarakat lingkungan sekitar,
atau orang yang serumah, menurut data WHO, 2004. Pekerjaan berkaitan erat dengan perbaikan kualitas hidup, makin rendah
tingkat pekerjaan maka semakin sulit memperoleh gizi yang baik, dan dapat mengakibatkan kurang asupan gizi sehingga rentan terhadap penyakit terutama
penyakit tuberkulosis.
5.1.3 Hubungan Penghasilan Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru
Hasil penelitian menunjukkan proporsi penghasilan tinggi 89,2 tidak
menderita Tuberkulosis Paru, sedangkan responden menderita Tuberkulosis Paru berpenghasilan rendah sebesar 62,2. Berdasarkan uju chi square p=0,000
menunjukkan tingkat penghasilan mempunyai hubungan bermakna atau signifikan dengan kejadian Tuberkulosis Paru. Setiap individu akan memperoleh penghasilan
melalui pekerjaan yang di milikinya untuk membantu kebutuhan gizi bagi tubuhnya, sehingga akan memperkuat daya tahan tubuhnya terhadap penularan penyakit.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini juga dipengaruhi kelompok umur produktif kerja pada kelompok umur 29 tahun, karena semakin lama masa waktu sakit maka semakin banyak pengeluaran
yang dihabiskan untuk berobat, dan juga waktu terbuang selama masa pengobatan akan sangat berpengaruh terhadap penghasilan guna membantu pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dan juga pemenuhan gizi. Hal ini juga berpengaruh kepada faktor kemampuan membayar pengobatan serta kemampuan membeli obat untuk
mengobati penyakit yang dideritanya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin miskin masyarakat itu maka
keterpaparan penyakit juga semakin tinggi, hal ini disebabkan karena tidak mampu mengobati dan tidak mencukupi biaya
untuk kehidupan buat dirinya sendiri.Mudahnya penularan penyakit tuberkulosis dari satu orang ke orang lain
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh serta faktor kemiskinan, faktor pendidikan dan pekerjaan.
5.1.4 Hubungan Pengetahuan Mengenai Lingkungan Fisik Rumah Terhadap