33
Band II dan III dengan polarisasi horisontal dalam daerah frekuensi 30 MHz - 300 Mhz.
- Perambatan gelombang desimeter dengan , = 10 Cm - 100 Cm polarisasi horisontal. Daerah frekuensi 300 Mhz - 3 GHz
televisi band IV dan V , jangkauan terbatas 50 Km.
Antena Teristis a. Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran diharapkan siswapeserta didik mampu: memahami cara kerja antena.
Menjelaskan terjadinya antena dipol. Menyebutkan dua macam antena dipol.
Menjelaskan cara kerja antena berelemen banyak. Menyebutkan data-data pengenal listrik, minimal 5 macam.
Menjelaskan kejadian akibat pemantulan gelombang elektromagnetis.
b. Uraian Materi A. Cara Kerja Antena
1. Pemancaran gelombang elektromagnetis
a b
d c
Gambar 4.1 Resonator
34
Lingkaran resonator a, jika kumparan diperkecil terjadilah gambar b dan jika kedua plat dari kapasitor dijauhkan satu sama lain maka terjadilah gambar
c dan d.
Gambar a adalah lingkaran resonator TERTUTUP dan gambar d adalah
lingkaran resonator TERBUKA, dalam kedua resonator tetap dijumpai
medan magnetis dan elektris yang saling berganti. Pada resonator tertutup, kapasiotansi dan induktansi terpusat pada masing-masing komponen.
Sedang pada resonator terbuka, kapasitansi dan induktansinya terbagi pada sebuah kawat. Sehingga pada resonator terbuka kedua medan
mendesak pada ruangan saendiri-sendiri
Medan listrik
G U
Medan magnit
G Pemindah
enersi
Gambar 4.2 Antena pemancar Resonator terbuka, jika bertugas mengirimkan enersi frekuensi tinggi
disebut
ANTENA PEMANCAR. Jika untuk menerima energi frekuensi tinggi
disebut ANTENA PENERIMA. antena diberi enersi frekuensi tinggi melalui
pemindah enersi, sesuai dengan keadaan getaran enersi, dalam antena mengalir arus atau terdapat tegangan antara ujung-ujung antena. Arus
akan membangkitkan
MEDAN MAGNIT berbentuk ring disekitar antena.
Tegangan membangkitkan MEDAN LISTRIK antara ujung-ujung antena.
Kedua medan akan dipancarkan ke udara. Medan berganti-ganti magnetis dan listrik satu sama lain mempunyai sudut
90 dan keduanya membentuk pemancaran elektromagnetis dari antena.
Medan magnetis
yang berjalan
disebut GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIS.
35
Perbandingan resonator paralel dari antena
36
2. Proses pemancaran dan penerimaan
Garis medan listrik
U U
Atena pemancar Atena penerima Garis medan
magnet U
Atena pemancar
Gambar 4.3 Medan magnet pancara Medan magnet dan medan listrik dipancarkan, satu sama lain membentuk
Sudut 90
Gambar 4.4 Arah rambat gelombang Medan listrik membangkitkan tegangan pada antena batang , medan
magnet membangkitkan tegangan pada
KUMPARAN. 3. Tegangan batang dan kawat panjang
Pembagian tegangan dan arus pada antena : Dalam antena mengalir arus bolak-balik frekuensi tinggi. Pada ujung antena elektron-elektron tidak
dapat bergerak kesana kemari maka pada posisi ini arusnya
NOL.
U E . h
37
Gsmbsr 4.5 panjang gelombang
Pembagian tegangan pada frekuensi yang berbeda-beda . Antena dengan panjang
h = 4
adalah antena tertala, mempunyai arus paling besar pada titik kaki antena, antena berada dalam resonansi dengan
FREKUENSI PENERIMAAN . Jika
lebih panjang maka arus menjadi lebih kecil. Tegangan antena terbangkit bergantung pada kuat medan penerimaan E
dan panjang antena h.
Contoh E = 1,25 mV
m dan h = 4 m
maka U 1,25 mV
m . 4m = 5mV
Kumparan yang dipasang seri dengan kawat antena, memperbesar INDUKTANSI resonator dan memperkecil FREKUENSI resonansi.
Kumparan ini mengakibatkan
PERPANJANGAN antena disebut sebagai
pemanjang antena. Kapasitor yang disambung seri dengan antena akan memperkecil
KAPASITANSI antena dan mengakibatkan PEMENDEKAN
antena dan disebut kapasitor pemendek.
4. Antena Ferit