258
64 2
6
n
Dan besarnya tegangan setiap interval adalah : v
v ref
u u
n
078125 ,
1 2
5 1
2 .
6
5.
Mangapa harus PCM? Jawab : PCM adalah satu-satunya sistem yang bisa memancarkan atau
mengirimkan data kode biner, sehingga di penerima akan diterima data kode biner yang sama pula . Dengan demikian data atau besaran analog yang
dipancarkan oleh pemancar akan sama pesis dengan data atau besaran analog pada penerima. Sistem ini tidak dimiliki oleh sistem yang lain.
PCM Demodulator
a. Tujuan Khusus Pembelajaran
Setelah selesai pelajaran siswa dapat: Menyebutkan fungsi demodulator PCM
Dapat menyebutkan fungsi dari masing-masing bagian dari demodulator PCM
b. Uraian Materi PCM Demodulator
Pada pebahasan ini, kita ambil contoh PCM demodulator untuk 2 kanal informasi. Langkah awal yang dilakukan oleh demodulator PCM adalah
menterjemahkan pulsa kode biner yang dikirim oleh PCM modulator. PCM demodulator dilengkapi dengan serial-paralel converter yang terdiri dari Shift
register serial input paralel output SIPO dengan IC 74164. Data output yang
259
berupa data paralel dirubah oleh rangkaian Digital to Analog Converter. Output dari DA Converter yang berupa Pulsa Amplitudo yang masih mengandung
sinyal -sinyal PAM. Sinyal - sinyal PAM tersebut dipisahkan menjadi sinyal kanal 1 dan kanal 2 yang kemudian sinyal-sinyal tersebut dihaluskan oleh
rangkaian Low Pass Filter untuk mendapatkan kembali sinyal aslinya.
1. Shift register serial input paralel output SIPO
Shift register serial input paralel output dibentuk oleh IC 74164. Rangkaian ini mempunyai 1 serial input dan 8 data output paralel.
Gb.20.1 Shift register SIPO
Gb.20.2 Perubahan data serial ke data paralel Setiap data PCM 8 bit yang diterima secara serial diterjemahkan ke
dalam data biner paralel 8 bit. Data tersebut seterusnya diumpankan ke dalam rangkaian Digital to Analog Converter. Namun karena pulsa PCM tersebut
sempit, karena diolah oleh rangkaian shift register, muncul masalah baru. Bahwa sinyal sekuensial dari PCM harus dipertahankan kondisinya selama satu
perioda t2 agar bisa dibaca oleh rangkaian DA Converter. Tanpa langkah
260
tersebut, maka akan tersjadi kesalahan penterjemahan data biner ke analog. Pulsa-pulsa anak bertahan pada kondisinya selama waktu clock, dan akan
kembali ke logik 0 pada akhir pulsa clock.
Dengan demikian maka data-data kanal 1 dan kanal 2 yang tersusun secara deret berurutan bisa dengan mudah dibaca oleh DA Converter dan kemudian
menghasilkan output yang berupa PAM yang mengandung informasi anaalog dari kanal 1 dan kanal 2.
clock
clock D
clock
74237
Gambar 20.3 D-Flip flop
a. Digital to Analog Converter
Rangkaian Digital to Analog Converter berfungsi merubah data-data biner menjadi pulsa analog. Dalam hal;I ini DA Converter dibangun dengan
menggunakan IC DAC 0800 yang mempunyai input 8 bit data.
Gambar 20.4 Blok demodulator PAM
261
clock
3,4Volt =
10 10 110 1 1,8Volt
= 0 110 0 100
t
Gambar 20.5 Proses sinyal digital ke sinyal analog Setiap data dari setiap kanal akan diterjemahkan ke dalam amplitudo pulsa yang
sama dengan leevel amplitudo pulsa dari sumber pemancar PCM. Deretan-deretan pulsa yang berurutan antara kanal 1 dan 2 tersebut dinamakan
sinyal PAM, namun masih mengandung informasi dari kanal 1 dan kanal 2.
c. PAM Demultiplexing
Untuk memisahkan pulsa amplitudo kanal 1 dan kanal 2 diperlukan rangkaian demultiplexer, namun perlu adanya sinkronisasi pen-saklaran antara multiplexer
dan demultiplexer. Hal ini dimaksudkan agar pada saat multiplexer memancarkan pulsa kanal 1 , saat itu juga rangkaian demultiplexer sedang menerima pulsa
kanal 1. Pulsa sinkronisasi dipakai untuk mereset rangkaian demultiplexer.
262
Gambar 20.6 Blok demodulator PCM
kanal 1
kanal 2
Gambar 20.7 De-multiplexing 2 kanal Switch control yang dipilih adalah untuk sistem demultiplexing, maka posisinya
adalah A = aktif,B = off , C = off
d. Low Pass Filter
Bentuk pulsa amplitudo pada output demultiplexing masih berupa pulsa -pulsa. Untuk mengembalikan bentuk pulsa ke bentuk sinyal analog, perlu adanya
rangkaian Low Pass Filter 3,45 kHz pada ke dua kanal tersebut.
263
Gambar 20.8 Blok demodulator PCM 2 kanal
Gambar 20.9 Low pass filter 3,4 kHz
e. Regenerative Repeater
Kkeuntungan dari PCM adalah proses digital yang terhindar dari cacad noise. Dalam prosses reproduksi sinyal, hal ini sangat memudahkan, karena PCM
hanya mengolah data 1 atau 0. Memang pada kenyataannya terjadi pelemahan dan perubahan bentuk sinyal,namun sinyal yang lemah dan berubah bentuk
tersebut bisa diatasi dengan regenerative Repeater.
Gambar 20.10 Proses regenerasi RMS sinyal terhadap kuantisasi merupakan suatu perbandingan pada dinamis
range AD Converter sesuai dengan persamaan tersebut di bawah:
264
n SNR
. 6
8 ,
1
di mana SNR = signal noise ratio
n = jumlah bit AD converter
f. Voice compressor