210
B 2 f + n . fi n = 1, 2, 3, .........
Untuk radio FM dengan f = 75 kHz dan frekuensi informasi maksimum f1 = 15 kHz dan n = 1.
Maka B = 180 kHz untuk FM stereo masih diperlukan lebar band yang lebih besar lagi.
Kelebihan FM dibanding AM Dinamik dari FM LEBIH BESAR dibanding pada AM terbatas, karena
pembawa demodulasi maksimum sampai 75, sedang pada FM dibatasi oleh penyimpangan frekuensi dari 25 kHz sampai 75 kHz. Sehingga pada
FM dapat dicapai dinamik sebesar 3000 70 dB
Karena informasi dikandung dalam perubahan frekuensi, maka amplitude getaran dapat DIBATASI melalui itu gangguan amplitude dapat
dikesampingkan.
G
Gambar 15.3 Blok modulasi frekuensi
1. Prinsip modulasi frekuensi
Jika rangkaian resonansi suatu osilator, kapasitornya berubah-ubah, misalnya oleh mikropon kondensor maupun dioda kapasitor, maka
frekuensi osilator pun berubah-ubah seirama perubahan kapasitansinya.
211
G
tegangan informasi
tegangan muka
dioda C
Ui
UA C
D
kapasitas dioda C
1 C
D
U U
A
Gambar 15.4 Prinsip modulasi frekuensi
Saat Ui = nol maka Udioda = UA sehingga osilator membangkitkan getaran dengan FREKUENSI TERTENTU jika Ui = positip, maka UD = BESAR, CD
= KECIL dan osilator frekuensinya NAIK.
Jika Ui = negatip, maka UD = KECIL, CD = BESAR dan osilator frekuensinya turun.
2. Demodulasi FM
Prinsip demodulasi FM
FM AM
AM AF
FM
Gambar 15.5 Blok demodulasi FM
Sinyal FM diubah menjadi sinyal AM dan selanjutnya didemodulasi secara AM, ini yang disebut sebagai DISKRIMINATOR.
212
2. Diskriminasi lereng
U1 D R1
C1 C2
Gambar 15.6 demodulator FM Sebagai pengubah modulasi digunakan tahanan yang nilainya bergantung
frekuensi
fMHz
t
10,6 10,7 U1
U
10,65 10,75 AM-FM
Gambar 15.7 Pararel L dan C ditala pada frekuensi 10,7 MHz tetapi misalnya pada 10,8
MHz
3. Diskriminator pasa
Perubahan frekuensi diubah dalam PERGESERAN PASA dan selanjutnya kedalam perubahan TEGANGAN sebagai tahanan yang terpengaruh
frekuensi digunakan resonator yang tersambung induktip. tergantung frekuensi, resonator ini akan bekerja seperti tahanan murni atau induktip
atau kapasitip.
Dengan begitu akan terdapat pergeseran pasa antara U1 dan U2
213
1 2
U U
I I2
1
Pergeseran pasa antara I1 dan I2 adalah 180
Pergeseran pasa antara I2 dan U2 selalu 90
Gambar 15.8 Dengan itu pergeseran pasa I1 dan U1 dapat berubah demikian pula antara
U2 dan U1 berubah
Frekuensi f=f
res
ff
res
ff
res
rangkaian pengganti
gambar vektor
U 1
2 I
U I
1 2
U2 I
I 1
2 1
U U2
I I
1 2
U1
Pada diskriminator pasa menurut rangkaian Riegger, kumparan masukan disambung pada tengah-tengah kumparan resonator
1 U
X
Y
U
2 2
U
2 2
U
2 2
U
2 2
-
1 U
U
XM YM
U f = f res
f f res f f res
Gambar 15.9 Melalui penjumlahan U1 dan U22 demikian pula penjumlahan U1 dan -
U22 pada terminal resonator akan terdapat dua tegangan UXm dan UXm yang berubah dengan perubahan frekuensi.
Rangkaian lengkap diperlihatkan gambar dibawah.
214
U
XM
YM
U AF
10,75 MHz 10,7 MHz
10,65 MHz - 4V 0V 4V
1V 3V 5V
5V 3V 1V
Gambar 15.10 FM demodulator
-4 4
U
10,7 10,65
daerah kerja
Kurva S
10,75 MHz
Gambar 15.11 Kurva S
4. Diskriminator perbandingan detektor rasio