Kabel tidak simetris Uraian Materi A. Penghantar Antena

62 Dibanding jenis yang pertama, redaman pada kabel jenis ini LEBIH BESAR. Penghantar jenis ini mempunyai tahanan gelombang 240 ohm. Pengaruh cuaca sangat besar, bahan isolasi akan berubah dan menyebakan sifat listriknya berubah pula. Dalam penggunaan yang lama, redaman semakin besar untuk memperbaiki sifat itu dikembangkan kabel simetris dengan pengaman. Pengaman Gambar 5.10 Kabel simetris Kabel jenis ini biasanya mempunyai tahanan gelombang 120 ohm dan juga 240 ohm.

6. Kabel tidak simetris

Kabel simetris hanya mampu sampai beberapa ratus MHz maka dikembangkan seperti kabel koaksial. Kabel koaksial terdiri dari penghantar dalam dan penghantar luar berbentuk pipa, diantaranya adalah kosong. Dielektrikum Pengamanpelindung D d Gambar 5.11 Kabel tak simetris Untuk menjaga jarak antara penghantar dalam dan luar dibagian antar diisi dengan bahan dielektrikum, dan ini merubah sifat listrik kabel. Tahanan gelombang dihitung berdasarkan ukuran diameter d dan D, bahan-bahan dielektrikum r. Zo = 1n D d r 60  Besar Zo dalam praktek adalah 50 ohm, 60 dan 75 ohm. Sedang frekuensi maksimum yang dapat dilakukan dapat dihitung dengan : 63 Gambar 5.12 hubungan antara ukuran kabel koaksial dengan tahanan gelombang Daya Watts f maks  0,64 Co = Kecepatan cahaya 3.10 Frekuensi MHz 64 Gambar 5.13 Daya yang diijinkan pada kabel koaksial berlainan tipe dalam keterpengaruhan frekuensi operasi. Latihan 1. Jelaskan konstruksi dan sifat penghantar antena 2. Hitung besarnya variabel berikut ini perhatikan tabel 1 dan 2 a. Kabel simetris dengan d = 1 mm r = 1 udara Zo = 300  hitung a jarak antara sumbu penghantar simetris b. Kabel unbalance dengan Zo = 50  r = 2,6 D = 8 mm hitung d diameter penghantar dalam 3. Jelaskan terjadinya gelombang berdiri. Jawaban 1. Jelaskan konstruksi dan sifat penghantar antena Jawab : Ada 2 macam konstruksi yaitu - Koaksial - Pita twin lead Didalam kabel antena mempunyai beberapa besaran yaitu R , L , C dan G. R adalah tahanan nyata kawat penghantar. L adalah induktansi kawat. 65 C adalah kapasitansi. Tahanan antar kawat membentuk daya hantar G. Semakin tinggi frekuensi sinyal yang lewat akan semakin tinggi X L dan semakin kecil X C . Tahanan R menyebabkan tegangan menurun dan sebagian melewati daya hantar G. Kerugian ini disebut redaman. Konstanta redaman  dinyatakan dalam dB tiap 100 m. 2. Hitung besarnya variabel berikut ini perhatikan tabel 1 dan 2 a. Kabel simetris dengan d = 1 mm r = 1 udara Zo = 300  hitung a jarak antara kedua sumbu penghantar simetris Jawab : Zo = 120 er Ln 2a d 300 = 120 1 Ln 2a d Ln 2a d = 300 120 Ln 2a 0,001 = 2,5 Ln 2000 a = 2,5 a = 6 mm. b. Kabel unbalance dengan Zo = 50  r = 2,6 D = 8 mm hitung d diameter penghantar dalam 66 Jawab : Zo = 60 er Ln D d 50 = 60 2,6 Ln D d Ln D d = 50 60 2,6 = 50. 2,6 60 = 1,344 Ln 0,008 d = 1,344 d = 2,086403 mm 3. Jelaskan terjadinya gelombang berdiri. Jawab : Gelombang berdiri terjadi pada R beban =  R beban = o R beban Z Apabila R =  ; R = o ; R Z akan ada selisih hambatan antara saluran dengan beban antena sehingga akan terjadi tegangan pada selisih hambatan tadi. tegangan pada selisih hambatan tadi kita sebut dengan gelombang berdiri 67 Penyesuai Impedansi Antena

a. Tujuan Pembelajaran