Performansi Guru Kajian Teori

22 dan dapat memenuhi KKM yang ditetapkan yaitu 75.

2.1.6 Performansi Guru

Seorang guru memiliki tugas yang sangat penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Sehingga untuk menjadi seorang guru perlu memiliki kinerja yang tinggi. Secara etimologis, menurut Kamus Besar Indonesia J.S Badudu, 1994: 34 dalam Susanto 2013: 27 kinerja performence berarti untuk kerja. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang diemban, melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan hasil yang diperoleh dengan baik Susanto 2013: 27. Menurut Natawijaya 1999 dalam Susanto 2013: 29, kinerja guru dapat dilihat saat melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas dan termasuk bagaimana dia mempersiapkan dan mengevaluasinya. Pendapat tersebut menyiratkan bahwa untuk melihat kinerja guru tidak hanya terbatas pada saat terjadi proses pembelajaran di ruang kelas saja, akan tetapi termsuk juga kegiatan guru dalam mempersiapkan proses pembelajaran tersebut. Konsep kinerja lebih diarahkan pada tugas guru sebagai pengajar. Tugas guru sebagai pengajar secara garis besar meliputi tugas merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran itu sendiri. Dalam memberikan pembelajaran tersebut tentunya guru memerlukan kompetensi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, guru wajib memiliki empat kompetensi pendidik. Empat kompetensi tersebut yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, da n sosial. Rifa‟I dan Anni 2011: 7─11 23 menjelaskan keempat kompetensi pendidik sebagai berikut: 1 Kompetensi pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2 Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian merupakaan kemampuan yang berkaitan dalam performansi pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi para peserta didik, dan berakhlak mulia. 3 Kompetensi profesional Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan di dalam standar nasional. 4 Kompetensi sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dengan: peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Pada PTK kolaboratif yang penulis lakukan, kemampuan mengajar guru dinilai menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG. Andayani 2009 menyebutkan bahwa APKG Alat Penilaian Kemampuan Guru dibagi menjadi dua yaitu APKG I dan APKG II. APKG I merupakan penilaian 24 kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, sedangkan APKG II merupakan penilaian kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam APKG I terdapat 6 pokok penilaian yang meliputi: 1 merumuskan tujuan pembelajaran; 2 mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media pembelajaran, dan sumber belajar; 3 merencanakan skenario kegiatan pembelajaran; 4 merancang pengelolaan kelas; 5 merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian; 6 tampilan dokumen rencana pembelajaran. Selanjutnya untuk APKG II terdapat 7 pokok penilaian yang meliputi: 1 mengelola ruang dan fasilitas pembelajaran; 2 melaksanakan kegiatan pembelajaran; 3 mengelola interaksi kelas; 4 bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar; 5 mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu; 6 melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar; 7 kesan umum kinerja guru. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa performansi guru merupakan segala aktivitas yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Aktivitas tersebut meliputi merencanakan pembelajaran, melaksanakan dan mengevaluasi. Kemampuan mengajar guru dinilai dengan Alat Penilaian Kinerja Guru APKG.

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU POP UP TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI SENI RUPA MURNI KELAS IV SD NEGERI 1 JOMBOR KABUPATEN TEMANGGUNG

25 215 322

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKA TKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI DONDONG 01 KABUPATEN CILACA

0 9 323

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAP BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TAMBAKAJI 05 KOTA SEMARANG

2 25 261

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 PEGIRINGAN KABUPATEN PEMALANG

0 20 228

PENGGUNAAN MEDIA KARTU APRESIASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGAPRESIASI KARYA SENI RUPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PULIHARJO KABUPATEN KEBUMEN

1 9 236

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VA SD TAMBAKAJI 01

1 10 217

Pembelajaran Berbasis Budaya Dalam Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas II SD Negeri 01 Kendaldoyong Petarukan Pemalang Pada Mata Pelajaran Seni Rupa Menggambar Motif Batik

0 4 147

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VA SD TAMBAKAJI 01.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPTTERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI SENI RUPA MURNI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KEPANDEAN 03 KECAMATAN DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 3 77

Seni rupa murni rupa murni

0 3 8