16
2.1.3 Pengertian Pembelajaran
Skinner memandang perilaku belajar dari segi perilaku teramati. Oleh karena itu, ia mengemukakan pentingnya program pembelajaran. Menurut Huda
2014: 2 bahwa pembelajaran merupakan sebagai hasil dari memori, kognisi, dan metakognisi yang berpengaruh terhadap pemahaman. Hal ini yang terjadi saat
seseorang sedang belajar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena belajar merupakan proses alamiah setiap orang.
Dimyati dan Mudjiono 2013: 297 memberi pengertian pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk
membuat siswa secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pendapat yang sama juga termuat dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 20 menyebutkan “pembelajaran adalah suatu interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar di suatu lingkungan belajar”. Menurut pengertian ini dalam Susanto 2013: 19 pembelajaran merupakan bantuan perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik.
Gagne 1981 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 192 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang
dirancang sedemikian rupa untuk mendukung proses internal belajar. Oleh karena itu guru sebagai pengaruh dari luar eksternal seyogyanya mengatur rancangan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik dan hasil belajar yang dikehendaki.
17 Dari serangkaian pendapat yang telah dikemukakan dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan antara peserta didik dengan dan sumber belajar guru yang dirancang sedemikian rupa untuk
mendukung proses belajar siswa agar tercapai tujuan yang diinginkan.
2.1.4 Aktivitas Belajar
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas sendiri Hamalik 2013: 171. Menurut Hamalik anak
siswa belajar sambil bekerja. Oleh karena itu, dengan bekerja mereka mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya
yang bermanfaat bagi mereka. Selain itu, Dimyati dan Mudjiono 2013: 44 menyatakan bahwa belajar
hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. Pembelajaran yang melibatkan aktivitas itu akan lebih membekas pada ingatan siswa. Jika
pembelajaran yang dilakukan sudah berlalu siswa dapat mengulang kembali dalam bentuk yang berbeda. Hal itu terjadi karena adanya pengalaman yang
dialami siswa melalui aktivitas belajar. Banyaknya aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam pembelajaran,
Paul D. Dierich dalam Hamalik 2013: 172 membagi aktivitas belajar dalam delapan kelompok, yaitu:
1 Kegiatan-kegiatan visual, meliputi: membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
2 Kegiatan-kegiatan lisan oral, meliputi: mengemukakan suatu fakta atau
18 prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3
Kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi: menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan,
bahan-bahan kopian,
membuat rangkuman,
mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5
Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi: menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6 Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelengggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8 Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain.
Penjelasan di atas memberikan penguatan bahwa dalam suatu pembelajaran perlu adanya keaktifan dari siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar
adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan-keterampilan lain yang bermanfaat untuk diri
mereka dalam proses pembelajaran.
19 Dalam penelitian ini penulis merumuskan aktivitas belajar siswa
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Paul D. Dierich. Aktivitas belajar tersebut antara lain:
1 Keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu meliputi: kegiatan-
kegiatan visual berupa membaca dan melihat gambar-gambar, kegiatan mendengarkan berupa mendengarkan penjelasan bahan materi yang
diberikan guru, dan kegiatan-kegiatan lisan berupa menghubungkan suatu kejadian dan mengemukakan pendapat.
2 Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, yaitu meliputi: kegiatan
lisan berupa mengajukan pertanyaan, dan kegiatan emosional berupa berani dalam mengajukan pertanyaan.
3 Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, yaitu
meliputi: kegiatan menulis berupa menulis jawaban atas pertanyaan yang ada di LKS, kegiatan mental berupa menganalisis pertanyaan dan mengingat
materi untuk mengerjakan tugas dengan benar. 4
Keaktifan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui model Gallery Walk, yaitu meliputi: kegiatan metrik berupa melakukan pameran
hasil kerja kelompok galeri.
2.1.5 Hasil Belajar