maupun ke luar negeri. Untuk melebarkan daerah pemasaran PT. Growth Sumatra Industry juga menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain.
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Growth Sumatra Industry berlokasi di Jalan KL. Yos Sudarso Km.10 Kawasan Industri Medan yang dibangun pada area tanah seluas 123.705 m
2
. PT. Growth Sumatra Industry mempunyai batas-batas lokasi sebagai berikut :
- Sebelah timur berbatasan dengan PT. Abdi Rakyat Bakti dan pemukiman
penduduk -
Sebelah barat berbatasan dengan pemukiman penduduk -
Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Deli -
Sebelah selatan berbatasan dengan jalan Raya K.L Yos Sudarso
2.4. Organisasi dan Manajemen
2.4.1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi memberikan gambaran tentang posisi dan hubungan kerja sama antara setiap unit-unit kerja yang ada pada perusahaan. Masing-masing
unit kerja tersebut mempunyai tujuan umum yang sama untuk mewujudkan suatu keberhasilan. Struktur organisasi PT. Growth Sumatra Industry adalah berbentuk
fungsional dimana bagian-bagian dalam organisasi dibagi menurut fungsi dan tugas masing-masing. Segala ketentuan, keputusan atau segala kebijaksanaan ada
di tangan satu orang yaitu pucuk pimpinan. Struktur organisasi PT. Growth Sumatra Industry dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Direktur Sekretaris
Executive Comitee Divisi ADM
ACC Divisi Energi
Divisi Pembelian
Divisi Keuangan
Divisi Persediaan
Divisi SDM Divisi Peleburan
Divisi Gilingan Divisi
Pemasaran Divisi
Penunjang Pembelian
Scrap
Perawatan Ladle
CCM EAF
Proses Scrap Penerimaan
Scrap
Alat Berat Pemasaran
Penjualan Gilingan 1
Perawatan Pembersihan
Gilingan 5 Gilingan 4
Gilingan 3 Gilingan 2
Water Treatment
PU Quality
Control
Derek Energi
Listrik
Pembukuan Hutang
dagang Piutang
dagang
EDP Satpam
Penggajian Personalia
Transport
Pengadaan Timbangan
Ekspedisi Gudang SP
BP Gudang
Produksi Kasir
Keuangan Pembelian
Impor Pembelian
lokal Dewan Komisaris
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Growth Sumatra Industry
2.4.2. Uraian Tugas dan Tanggungjawab
Pembagian tugas dan tanggungjawab setiap jabatan yang ada di PT. Growth Sumatra Industry secara umum adalah:
1. Dewan Komisaris Dewan komisaris adalah para pemegang saham yang berfungsi untuk
mengawasi perkembangan perusahaan. Dewan komisaris mengadakan rapat minimum sekali dalam setahun dengan dihadiri oleh seorang penengah yang
biasanya adalah seorang notaris. Dewan komisaris dalam mengoperasikan perusahaan tidak langsung ikut mengurus perusahaan tetapi menunjuk seorang
Universitas Sumatera Utara
atau beberapa orang untuk menjalankan perusahaan dengan memberikan kuasa pada orang tersebut. Orang-orang yang ditunjuk ini umumnya menjabat
sebagai direktur utama yang langsung bertanggungjawab penuh atas perkembangan perusahaan yang dengan sendirinya bertanggungjawab kepada
dewan komisaris. Tugas dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris: a. Mengadakan pengawasan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
termuat dalam dasar akte pendirian PT.Growth Sumatra Industry. b. Menentukan kebijakan perusahaan secara garis besar demi tercapainya
tujuan utama perusahaan pada waktu diadakannya sidang tahunan. c. Mempertimbangkan dan mengesahkan laporan keuangan pimpinan
perusahaan yang disampaikan dalam rapat tahunan. d. Menetapkan besarnya laba tahunan yang bakal diperleh untuk ditanam
kembali demi kemajuan perusahaan. e. Membantu pimpinan perusahaan untuk bekerjasama dalam beberapa hal
yang telah disepakati dalam anggaran dasar dalam rapat tahunan. f. Mengawasi dan memperhatikan tindakan pimpinan perusahaan
2. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang diangkat oleh
dewan komisaris untuk menjalankan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab dari Direktur antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Merencanakan dan merumuskan kebijaksanaan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan serta memberikan bimbingan dan petunjuk
pelaksanaannya. b. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar, baik hubungan dengan
perusahaan lain maupun kegiatan-kegiatan perusahaan. c. Mengkoordinasikan tugas-tugas yang didelegasikan kepada tiap-tiap
direktur dan menjalin hubungan kerja yang baik dengan para direktur agar terbentuk suatu grup kerja yang harmonis.
d. Mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang tepat demi kepentingan, kelangsungan dan kelancaran jalannya perusahaan sehingga
segala kegiatan organisasi menuju ke tujuan perusahaan.
3. Sekretaris Tugas dan tanggungjawab sekretaris adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan informasi dari setiap bagian serta menyimpan arsip-arsip perusahaan dan melaksanakan surat-menyurat untuk kelancaran kegiatan
perusahaan. b. Menentukan bentuk-bentuk surat, bon, rekening serta cara pengaturannya.
c. Membantu direktur utama menyusun program pertemuan dengan tamu- tamu perusahaan
d. Mencatat dan membuat arsip jalannya rapat tahunan dewan komisaris.
4. Divisi Peleburan
Universitas Sumatera Utara
Divisi peleburan dibagi atas 9 bagian yaitu: 1. Pembelian scrap
Tugas dan wewenang adalah untuk menyediakan kebutuhan srap yang digunakan dalam produksi. Kebutuhan scrap dipasok dari para pemulung
kota Medan dan luar kota Medan, serta diimpor dari luar negeri seperti Singapura.
2. Penerimaan Scrap Tugas dan wewenang adalah menimbang, memeriksa kualitas dan
kuantitas scrap. 3. Proses Scrap
Tugas dan wewenang adalah mensortir scrap dan menuang scrap ke dalam tanur EAF serta menentukan komposisi bahan penolong yang diperlukan
untuk memproses scrap menjadi billet. 4. CONSTEEL
Tugas dan tanggungjawab bagian ini adalah menghantarkan besi scrap hingga masuk menuju mesin EAF Electric Arc Furnance untuk dilebur
di bagian produksi dalam proses peleburan. 5. EAF Electric Arc Furnance
Tugas dan wewenang bagian EAF adalah mengolah scrap di dalam tanur menjadi cairan besi.
6. CCM Tugas dan wewenang bagian CCM adalah menjadikan cairan besi diproses
menjadi billet.
Universitas Sumatera Utara
7. Ladle Tugas dan wewenang adalah menentukan scrap dapat dileburkan sampai
menjadi cairan besi. 8. Perawatan
Tugas dan tanggungjawab adalah merawat mesin-mesin peleburan agar tetap lancar dalam produksi.
9. Alat Berat Tugas dan tanggungjawab adalah menyediakan alat-alat berat untuk
mengangkat scrap-scrap dari pemasok ke gudang penyimpanan scrap, mengangkat slag-slag besi untuk dibuang ke tempat penampungan, dan
membantu divisi-divisi lain yang memerlukan bantuan.
5. Divisi Gilingan Divisi gilingan terbagi atas:
1. Gilingan Milling Tugas dan tanggungjawab bagian gilingan adalah untuk memproses billet
menjadi bahan as atau besi beton dan besi siku. 2. Pembersihan
Tugas dan tanggungjawab bagian pembersihan adalah membersihkan daerah di sekitar gilingan.
3. Perawatan Tugas dan tanggungjawab bagian perawatan adalah melakukan perawatan
mesin-mesin gilingan dan memastikan agar tetap lancar dalam produksi.
Universitas Sumatera Utara
6. Divisi Pemasaran Tugas dan tanggungjawabnya adalah memasarkan dan menjual produk yang
dihasilkan oleh perusahaan baik dalam maupun luar negeri.
7 Divisi Penunjang Divisi penunjang terbagi atas 3 bagian, yaitu :
a. Quality Control Tugas dan tanggungjawab bagian Quality Control adalah mengawasi
kualitas produk agar sesuai dengan Standar Nasional Industri SNI. b. Pekerjaan Umum
Tugas dan tanggungjawab bagian pekerjaan umum adalah merawat dan membangun bangunan atau merencanakan layout pabrik jika diperlukan
tambahan. c. Water Treatment
Tugas dan tanggungjawab bagian water treatment adalah menyangkut Amdal tentang kebersihan lingkungan.
8. Divisi Energi Listrik Divisi energi listrik terbagi atas 3 bagian, yaitu :
a. Listrik Tugas dan tanggungjawabnya adalah merawat dan memperbaiki jaringan
listrik diseluruh pabrik dan kantor
Universitas Sumatera Utara
b. Energi Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengawasi pemakaian air, gas dan
oksigen dan bahan-bahan pelumas yang digunakan dalam pabrik. c. Derek
Tugas dan tanggungjawabnya adalah merawat, memperbaiki atau mengganti derek yang ada dalam pabrik.
9. Divisi Administrasi dan Pembukuan Divisi administrasi dan pembukuan terbagi atas 4 bagian, yaitu :
a. Piutang Dagang Tugas dan tanggungjawab adalah berhubungan dengan administrasi
piutang dagang dan melakukan penagihan. b. Hutang Dagang
Tugas dan tanggungjawab adalah berhubungan dengan administrasi hutang dagang dan menginstruksikan pembayaran
c. Pembukuan Tugas dan tanggungjawab adalah menyusun laporan keuangan secara
periode atas laporan yang diterima dari masing-masing divisi. d. EDP
Tugas dan tanggungjawab adalah merawat dan memperbaiki hardware dan software, menyediakan kebutuhan perlengkapan komputer.
10. Divisi Personalia Divisi administrasi dan pembukuan terbagi atas 3 bagian, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Personalia Tugas dan wewenang adalah merencanakan, mengadakan, melatih dan
mengembangkan sumber daya manusia.
b. Penggajian Tugas dan tanggungjawab adalah memberikan kompensasi berupa
gajiupah, uang makan, tunjangan lembur, bonus dan kompensasi lainnya. c. Satpam
Tugas dan tanggungjawab adalah mengawasi dan memeriksa kegiatan yang berhubungan dengan keamanan.
11. Divisi Persediaan Divisi Persediaan terbagi atas 6 bagian, yaitu :
a. Transportasi Tugas dan tanggungjawab adalah menyediakan, merawat dan
memperbaiki kendaraan, kendaraan b. Gudang Produksi
Tugas dan tanggungjawab adalah memeriksa hasil produksi dari gilingan, mencatat, menyimpan, mengeluarkan barang jadi dari lapangan yang telah
disetujui oleh divisi pemasaran. c. Gudang Spare part dan Bahan Penolong
Universitas Sumatera Utara
Tugas dan tanggungjawab adalah memeriksa spare part dan bahan penolong baik dari dalam negeri maupun impor, menyimpan, mencatat,
mengeluarkan sparepart dan bahan penolong sesuai dengan pemakaian, memenuhi kebutuhan pemakai dengan memproses surat permintaan
kebutuhan barang dan sebagainya. d. Ekspedisi
Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengawasi masuk dan keluar kendaraan-kendaraan para pemasok dan langganan untuk ditimbang.
e. Timbangan Tugas dan tanggungjawabnya adalah melakukan penimbangan terhadap
para pemasok dan langganan yang masuk dan keluar. f. Pengadaan
Tugas dan tanggungjawab adalah menyediakan kebutuhan-kebutuhan para pemakai.
12. Divisi Keuangan Divisi Keuangan terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Kasir Tugas dan tanggungjawabnya adalah melakukan pembayaran hutang
dagang dan lain, serta menyediakan kas untuk kebutuhan bagian penggajian.
b. Keuangan Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengatur keluar masuknya arus kas.
Universitas Sumatera Utara
13. Divisi Pembelian. Divisi Pembelian terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. Pembelian Lokal Tugas dan tanggungjawabnya adalah membeli sparepart dan bahan
penolong yang terdapat di dalam negeri. b. Pembelian Impor
Tugas dan tanggungjawabnya adalah mengimpor sparepart dan bahan penolong dari luar negeri.
2.4.3. Jam Kerja
Ketentuan jam kerja di PT. Growth Sumatra Industry dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Karyawan bagian kantor Terdiri dari 1 shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut:
Untuk hari Senin-Kamis: Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif
Pukul 12.00-13.00 Wib : Istirahat Pukul 13.00-16.30 Wib : Kerja Aktif
Untuk hari Jumat: Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif
Pukul 12.00-14.00 Wib : Istirahat Pukul 14.00-16.30 Wib : Kerja Aktif
Untuk hari Sabtu:
Universitas Sumatera Utara
Pukul 08.30-12.00 Wib : Kerja Aktif tanpa istirahat b. Karyawan Bagian Produksi
Terdiri dari 3 shift kerja, dengan jam kerja sebagai berikut: Shift A pagi
: pukul 06.00-12.00 Wib Shift B Sore
: pukul 14.00-22.00 Wib Shift C Malam : pukul 22.00-06.00 Wib
Setiap karyawan bagian produksi akan mengalami pergantian shift pada setiap pertengahan bulan dan akhir bulan, yaitu karyawan dari shift A pindah ke shift B,
dari shift B pindah ke shift C dan dari shift C pindah ke shift A, demikian seterusnya.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu proses perubahan elemen-elemen input dalam sistem produksi yang terbuat dari bahan baku, manusia, mesin, peralatan,
metode kerja, modal dan energi sehingga menghasilkan nilai tambah yang mengubah input menjadi output.
2.5.1. Bahan yang Digunakan
1. Bahan Baku
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pengolahan besi dan baja adalah scrap besi tua atau besi bekas karbon rendah medium yang terdiri
atas 3 macam: − Import scrap adalah scrap yang didatangkan dari luar negeri Singapura dan
Hongkong, misalnya scrap dari kapal-kapal tua.
Universitas Sumatera Utara
− Home scrap adalah scrap yang berasal dari pabrik-pabrik di lingkungan PT. Growth Sumatra Industry.
− Local scrap adalah scrap yang berasal dari luar lingkungan PT. Growth Sumatra Industry, misalnya scrap mobil bekas dan kapal-kapal tua.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah suatu bahan yang dimasukkan kedalam tanur sewaktu proses peleburan berlangsung didalam tanur. Bahan tambahan yang
dipakai dalam proses pengolahan besi dan baja adalah: a. Batu Kapur CaO
Fungsinya adalah mengurangi kadar fosfor dan memisahkan segala kotoran yang ada pada cairan besi sehingga cairan besi tetap bersih.
b. Batubara, Carbon raiser fungsinya adalah mengatur kadar karbon dalam cairan besi, meningkatkan kadar karbon pada proses peleburan dan menaikkan
temperatur cairan di dalam tanur. c. Fluorspar CaF
2
fungsinya adalah mencairkan slag terak untuk memudahkan pemisahannya dengan cairan besi. Slag adalah setiap elemen-
elemen logam cair yang beroksidasi dengan udara. d. Ferro Silikon FeSi fungsinya adalah membuang gas dan cairan sehingga
tidak terjadi oksidasi, menyempurnakan aliran besi pada waktu penuangan dan membuat besi menjadi liat dan permukaannya mengkilat.
e. Ferro Manganese FeMn fungsinya menambah kekuatan dan kekerasan besi baja dan menaikkan kadar mangan.
Universitas Sumatera Utara
f. Oksigen fungsinya adalah sebagai pengontrol kadar karbon dan mempercepat proses peleburan.
g. Tepung MgO Mangnesium Oksida fungsinya adalah melapisi dinding tanur setelah penuangan.
h. Silikon Karbida fungsinya adalah menaikkan kadar karbon dan silikon.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong yaitu bahan yang tidak ikut dalam proses produksi, tetapi merupakan bagian dalam produk akhir yang akan dihasilkan. Bahan tambahan
yang digunakan dalam proses produksi di PT. Growth Sumatra Industry adalah: a. Air
Air digunakan untuk pendinginan pada CCM Continuous Casting Machine dan Rolling Mill. Air diambil dari sumur bor yang berada di lokasi pabrik. Air
ini diolah dengan Water Treatment dan kemudian dialirkan ke pabrik dengan menggunakan pompa air.
b. Sekam padi Sekam padi dimasukkan ke dalam ladel setelah cairan besi baja dituang ke
dalam ladel. Sekam ini berguna untuk menjaga kestabilan suhu dalam ladel dan mencegah agar tidak terjdinya pencampuran udara luar dengan cairan
baja. c. Minyak nabati
Minyak nabati digunakan untuk mengurangi gesekan antara mould dengan cairan logam.
Universitas Sumatera Utara
d. Minyak pelumas Oli Minyak pelumas Oli digunakan untuk meminyaki roda gigi yang terdapat
pada mesin-mesin. Pemberian minyak pelumas akan memperlancar putaran roda. Minyak pelumas yang dipakai untuk roda gigi adalah RORED HD-A
Sae 140, sedangkan untuk hidrolik sirkulasi digunakan minyak pelumas TURALIK 69 VG 100.
e. Bahan bakar Bahan bakar yang digunakan untuk generator adalah bahan bakar solar,
generator adalah sumber listrik bagi penerangan diseluruh lingkungan pabrik pada saat arus listrik PLN terputus.
f. Bahan bakar gas Bahan bakar gas digunakan untuk pemanasan ladel dan untuk dapur pemanas
ulang. Bahan bakar yang digunakan adalah Liquefied Natural Gas LNG.
2.5.2. Uraian Proses Produksi
PT. Growth Sumatra Industry mempunyai tiga bagian utama proses produksi, yaitu proses Peleburan Melting, proses penuangan Continuous
Casting Machine dan proses Penggilingan Rolling Mill.
2.5.2.1.Proses Peleburan Melting
Universitas Sumatera Utara
Proses pengolahan logam pada pabrik peleburan dibagi atas dua unit, yaitu unit scrap dan unit Electric Arc Furnance EAF
1. Unit
Scrap
Scrap yang digunakan oleh PT. Growth Sumatra Industry adalah scrap impor, home scrap dan lokal scrap, impor scrap biasanya sudah dalam keadaan
ditekan dipress. Scrap ini didatangkan dengan truk dan ditimbun di dua tempat yaitu:
1. Scrap yard, yaitu tempat penimbunan scrap dilapangan terbuka dibelakang
pabrik. Ini merupakan tempat penimbunan scrap impor dan home scrap. Proses pengangkutan scrap dari scrap yard ke scrap bay dengan
menggunakan truk dengan bantuan bucket. 2.
Scrap Bay, yaitu tempat penimbunan scrap di lapangan tertutup di samping tanur. Scrap lokal biasanya langsung dibawa ke tempat ini ditambah dengan
scrap dari scrap yard. Tugas utama unit scrap adalah pemotongan scrap, pemilihan scrap dan
pengangkatan scrap yang diuraikan sebagai berikut: a.
Pemotongan Scrap Pemotongan scrap dilakukan dengan menggunakan gas alam LNG dan
oksigen scrap yang harus dipotong adalah yang bentuknya panjang dan besar agar mudah dimasukkan dan meningkatkan efisiensi penggunaan ruang. Pemilihan
tabung-tabung yang tertutup agar dibelah karena dapat menimbulkan ledakan sewaktu dilebur. Ledakan ini dapat menumpahkan cairan logam dan merusak
dinding EAF.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemilihan Scrap
Sebelum scrap dimasukkan kedalam EAF, scrap harus dipilih sesuai dengan syarat-starat sebagai berikut:
1 Kering dari oli dan air 2 Scrap tidak boleh berupa granat bom dan peluru
3 Karat Fe
2
O
3
dan Fe
3
O
4
pada scrap mengandung banyak oksigen 4 Tembaga harus dipisahkan dari scrap
5 Scrap berupa baja karbon rendah c.
Pengangkatan Scrap Scrap mempunyai bentuk ukuran yang tidak menentu sehingga alat
pengangkatan yang sesuai ialah magnetic crane dan bucket. Kapasitas angkat maksimum crane adalah 20 ton sedangkan bucket adalah 40 ton.
2 .
Unit Electric Arc Furnance EAF
Electric Arc Furnance atau tanur busur listrik merupakan tanur yang memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi energi panas untuk melebur
scrap baja. Pada PT. Growth Sumatra Industry jenis EAF yang digunakan adalah EAF langsung pada tanur ini ruang tanur dilapisi dengan bata tahan api.
Tanur berlapis bata tahan api beralas serbuk ganister dan berdinding bata silika yang digunakan untuk peleburan baja karbon rendah dan baja paduan
rendah. Bahan bakunya adalah scrap yang mempunyai kadar fosfor dan belerang
Universitas Sumatera Utara
yang rendah. Secara berkala komposisi logam cair ditentukan dan bila perlu dapat ditambah unsur paduan tertentu sehingga sewaktu logam cair dituang
komposisinya telah memenuhi persyaratan. Jenis tanur yang digunakan pada PT. Growth Sumatra Industry adalah EAF langsung dengan dinding magnesia.
EAF langsung memiliki tanur yang dapat dibuka dengan memutar kesamping untuk memasukkan elektroda. Elektroda yang digunakan adalah grafit
bahan dasar karbon berdiameter 14 inci dengan berat 375 kgbuah dan diperkirakan akan habis 5 kgton pada saat scrap dilebur.
2.5.2.2. Proses Penuangan
Proses penuangan logam pada pabrik terdiri atas unit ladle dan unit continuous casting machine CCM.
1. Unit Ladle
Scrap yang dicairkan di unit EAF kemudian dituangkan kedalam ladel dan diangkut oleh Bridge Crane ke CCM. Ladel tersebut dari pelat baja dengan
ketebalan 22 mm dan dilapisi dengan batu tahan api. Saluran keluar cairan logam cairan baja logam cair dibuat di dasar ladel. Mekanisme pembukaan dan
penutupan saluran diatur melalui sliding gate yang digerakkan secara manual. Batu tahan api yang digunakan adalah:
1. Type LW 151 lama baru LW 152 lama baru dan K6 yang terbuat dari bahan yang sama.
− Jenis
: High aluminat ladle bricks −
Komposisi : Al
2
O
3
65-75
Universitas Sumatera Utara
Fe
2
O
3
maksimum 2 2. Type SK 32
− Jenis
: Fire Bricks Clay −
Komposisi : Al
2
O
3
32-35 SiO
2
60-65 −
Massa jenis : 1,95-2,00 grcm
3
− Crushing Strength : 200 kg cm
3
Batu tahan api LW 151 dan LW 152 disusun berselang-seling sehingga diperoleh lingkaran bulat sesuai dengan bentuk ladle. Untuk merekatkan batu
tahan api digunakan morter jenis M-80 SLP yang mempunyai komposisi Al
2
O
3
85 dan SiO
2
10 sebagai pengisi antara batu tahan api LW dengan batu tahan api SK 22 digunakan lapisan MgO Magnesium Oksida. Lapisan MgO ini
berfungsi sebagai penyerap panas. Cairan logam akan keluar melalui Weel Block yang terpasang didasar ladle. Weel block ini juga terbuat dari batu tahan api,
dimana pada bagian bawahnya dipasang sliding gate. Batu tahan api dalam ladle dapat dipakai dalam ± 70 kali tuang sedangkan sliding gate dapat dipakai empat
kali tuang. Sebelum digunakan untuk menampung cairan logam, terlebih dahulu dipanaskan dengan gas alam LNG sekitar 30 menit tujuannya agar temperatur
cairan logam pada saat dituang kedalam ladle tidak menurun.
2. Unit
Continuous Casting Machine CCM
Universitas Sumatera Utara
Unit CCM adalah suatu mesin yang dapat melaksanakan pengecoran secara terus-menerus, dimana cairan logam yang dimasukkan kedalam mesin ini
akan keluar langsung sebagai billet. CCM merupakan satu kesatuan unit-unit yang terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
1. Tundish
2. Kereta tundish
3. Saluran pembuangan cairan dan tong penampung baja cair
4. Box bending mould
5. Bending Mould
6. Oscillating machine
7. Cooling chamber
8. Dummy bar
9. Roll conveyor dan collecting table
10. Extraction machine
11. Shearing machine
2.5.2.3. Proses Penggilingan Rolling Mill
Gilingan merupakan proses pengolahan billet dengan menggilingnya menjadi baja tulangan polos, baja tulangan as, besi siku ataupun WF. Dimana
penggilingan dilakukan untuk memperkecil ukuran sesuai yang diinginkan dan melakukan pembentukan. Billet yang telah dicetak dikirim ke setiap rolling mill
untuk digiling sesuai dengan ukuran dan bentuk yang telah ditentukan. Sebelum masuk ke rolling mill, ujung dan pangkal billet akan dipotong oleh rotary shear
Universitas Sumatera Utara
untuk mendapatkan ujung yang sempurna. Hal yang perlu diperhatikan adalah semakin kecil ukuran billet yang diinginkan maka akan semakin banyak rolling
strand yang digunakan, sebaliknya bila semakin besar billet yang digunakan maka akan semakin sedikit rolling strand yang digunakan.
Pada PT. Growth Sumatra Industry terdapat lima buah gilingan dengan fungsi yang berbeda-beda.
Diagram alir proses pembuatan besi beton, besi siku, besi as, dan besi WF dapat dilihat pada Gambar 2.2. di bawah ini:
Peleburan di mesin EAF
Pencetakan di mesin CCM
Pembentukan di mesin
Milling I Pembentukan
di mesin Milling II
Pembentukan di mesin
Milling III
Pembentukan di mesin
Milling IV
Pembentukan di mesin
Milling V Scrap
Besi Beton
Besi As
Besi Siku
Besi WF
Logam cair
Billet
Gambar 2.2. Diagram Alir Produk 2.5.3. Mesin dan Peralatan
2.5.3.1.Mesin Produksi
Mesin produksi yang digunakan yaitu: 1. Nama Mesin
: Electric Arc Furnance EAF
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Tempat bahan baku utama untuk dilebur
Jumlah : 3 Unit
Merek : SS 3600-L
Tipe : Steel Marketing
Kapasitas : 20 Ton proses
Sistem Kontrol Suhu : Otomatis
Power : 697 kwh ton; 220380 V
Ukuran Dapur : 4 m x 9 m
Diameter dalam : 3,6 m
Tinggi : 2,8 m
Operating Temperatur : 1680
C Penggerak
: Hidrolik
2. Nama Mesin : Ladle
Fungsi : Tempat penuangan cairan dari tanur ke
CCM Jumlah
: 12 Unit Kapasitas
: 20 ton Sistem Kontrol Operasi
: Manual Diameter
: 1,5 m Tinggi
: 2,5 m Tebal
: 10 cm Maksimum Temperatur
: 1700 C
Universitas Sumatera Utara
3. Nama Mesin : Continuous Casting Machine
Fungsi : Tempat pencetakan baja secara continuous
Merek : Daniel 2 BLC – 501 2
Power : 697 kwh ton, 220380 V
Jumlah : 1 unit
Sistem operasi : Manual
Ukuran CCM : 130m x 130 m
4. Nama mesin : Tundish
Fungsi : Sebagai penampung cairan baja ladle
Flowing speed : 10 ton 15 menit
Sistem Kontrol : Manual
Jumlah : 8 unit
5. Nama mesin : Hydrolic Shear Machine
Fungsi : Memotong billet sesuai ukuran
Model : Hidrolik
Power : 6 Hp
Tegangan : 380 V
Kapasitas : 2,6 mmenit
Jumlah : 2 Unit
6. Nama mesin : Reheating Furnance
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Tempat pemanasan ulang billet
Kapasitas : 200 batang billet
Power : 500 kwh ton ; 220380 V
Sistem Kontrol : Otomatis
Jumlah : 4 Unit
7. Nama Mesin : Rolling Mill Machine
Fungsi : Membentuk baja billet sesuai cetakan
Jumlah : 5 unit
Merek : NKC Taiwan, RDC
Power : 500 – 1.200 HP
Kuat Arus : 100-200 Ampere
Sistem control suhu : Otomatis
8. Nama Mesin : Flying Shear Machine
Fungsi : Memotong bagian ujung billet setelah
dicetak Jumlah
: 5 unit Merek
: SI 132 M-6-A Tegangan
: 380 V Sistem kontrol
: Otomatis
9. Nama Mesin : Cooling Bed
Universitas Sumatera Utara
Fungsi : Tempat penampungan baja beton keluar
dari rolling mill dan sekaligus tempat pendinginan
Jumlah : 6 unit
Power : 250 kwh ton ; 220V
Kapasitas : 200 batang billet
Sistem kontrol : Otomatis
Penggerak : Elektromotor
10. Nama Mesin : Shapping Machine
Merek : HU DONG
Model : B 6050
Jumlah : 3 Unit
Penggerak : Otomatis
2.5.3.2. Peralatan Equipment
Peralatan yang digunakan yaitu: 1. Electric Crane
Fungsi : Mengangkat charging bucket dan tundish ke tempat
peleburan Kapasitas
: 30 ton Jumlah
: 10 Unit
Universitas Sumatera Utara
2. Charging Bucket Fungsi
: Pembuatan scrap baja yang akan dimasukan ke tanur Kapasitas
: 7 ton Jumlah
: 10 unit
3. Compressor Fungsi
: Angin untuk keperluan pneumatic pada mesin CCM Jumlah
: 6 unit Power
: 100 Hp Tekanan
: 5 kgcm
2
4. Trafo Fungsi
: Supply daya keseluruhan pabrik Tipe
: Indoor Sistem Pendingin : ONAN
Daya : 6000 KVA
Rating Arus : 173,2 A
Massa Total : 9.000 kg
Jumlah : 4 Unit
5. Blower Fungsi
: Untuk menyediakan udara pada Reheating Furnance Penggerak
: Elektromotor
Universitas Sumatera Utara
Tipe : Sentrifugal
Jumlah : 2 unit
6. Gap-Bed Lathe Machine Mesin Bubut Fungsi
: Mebuat gigi pada rolling Merek
: CROWB-4 Tipe
: C40271 Jumlah
: 7 Unit
7. Roll Conveyor Tipe
: Horizontal Merek
: AEE50 Hz Tipe
: B 6050 Jumlah
: 5 unit
2.5.4. Utilitas
Utilitas adalah alat perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi dalam kegiatan perusahaan. Beberapa utilitas yang digunakan antara lain :
1. Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik
Sumber arus listrik pada PT. Growth Sumatera Industry berasal dari PLN Perusahaan Listrik Negara dan generator. Sumber listrik dari PLN digunakan
dalam kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga digunakan penerangan pada area kerja 30 MW, 20 KV, sedangkan arus listrik yang
Universitas Sumatera Utara
dibangkitkan dari generator hanya berfungsi sebagai supply cadangan apabila ada gangguan pada PLN.
2. Fasilitas Penyediaan Air
Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi yaitu sebagai media pendingin tanur maupun rolling machine. Sumber air berasal
dari air sungai dan PAM Perusahaan Air Minum . 3.
Dust Collector Dust collector merupakan tempat penyaringan partikel-partikel debu yang
berasal dari asap dan debu pabrik peleburan. Asap dan debu ini tidak langsung dibuang begitu saja, tetapi dialirkan terlebih dahulu ke dust collector melalui pipa
asap, selanjutnya asap dan debu diproses atau disaring dalam dust collector sehingga kadar debunya memenuhi nilai ambang batas NAB yang ditetapkan
oleh Departemen Perindustrian dan Kesehatan. 4.
Bengkel Untuk perawatan korektif dan fasilitas produksi, perusahaan membentuk
unit perbaikan dan perawatan repairing and maintenance yaitu fasilitas perbengkelan. Dengan adanya bengkel ini maka perusahaan dapat menekan biaya
perbaikan dan reparasi seminimum mungkin dan waktu perbaikan alat yang lebih singkat bila dikerjakan oleh pihak orang lain.
5. Laboratorium
Laboratorium digunakan sebagai tempat pengujian komposisi kimia dan pengujian sifat mekanik baja dari proses produksi. Laboratorium pengujian
komposisi kimia telah dilengkapi dengan sistem pemeriksaan sampel dan sistem
Universitas Sumatera Utara
komputasi, sehingga dengan adanya ini proses analisis kimia dapat diketahui secara cepat dan akurat.
2.5.5. Safety and Fire Protection
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha,
tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Bahaya kecelakaan kerja dalam pabrik dapat dihindari dengan memperhatikan hal berikut :
1. Kondisi berbahaya unsafe condition, yaitu yang tidak aman dari : - Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
- Lingkungan kerja - Proses kerja
- Sifat pekerjaan - Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena :
- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana
Universitas Sumatera Utara
- Cacat tubuh yang tidak kentara bodily defect - Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.
- Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja
akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Apabila terjadi kecelakaan kerja maka tindakan penyelamatan dilakukan melalui unit
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PPPK pada poliklinik sebelum dibawa ke rumah sakit.
Pencegahan terhadap kebakaran pabrik dapat diatasi dengan cara : - Konstruksi bangunan yang tahan api
- Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah terbakar
- Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran - Sistem tanda kebakaran yang manual yang memungkinkan seseorang
menyatakan tanda bahaya segera dan memberikan tanda secara otomatis - Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.
- Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman. Adapun sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan yaitu:
1. Helm Helm digunakan sebagai pengaman kepala dari benda-benda yang jatuh dari
atas.
2. Pelindung Telinga Ear Protection
Universitas Sumatera Utara
Pelindung telinga digunakan sebagai pelindung suara-suara yang bising. 3. Pakaian Seragam
Sebagai baju kerja untuk melindungi diri dari panas dan debu dilapangan. 4. Sepatu Boot
Sebagai pelindung kaki dari ancaman benda-benda yang jatuh dari atas. 5. Kaca Mata
Sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi. 6. Dust Mask Masker debu
Masker debu digunakan untuk mencegah masuknya debu dan bau-bauan zat kimia kedalam saluran pernapasan.
7. Sarung Tangan Sarung tangan sebagai pelindung dari bahan-bahan panas dan bahan kimia
yang beracun.
2.5.6. Waste Treatment
PT. Growth Sumatera Industry melakukan pengawasan secara regular dengan pengambilan sampel dari bahan yang berdekatan dengan pabrik untuk
melihat pengaruh limbah dan gas dari proses produksi baja. Proses pengolahan limbah yang dihasilkan pada proses produksi telah disesuaikan dengan standar
lingkungan dan telah menggunakan teknologi ramah lingkungan. Proses pengolahan limbah terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Proses Pengolahan Limbah Padat
Universitas Sumatera Utara
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan operasi pabrik dikumpulkan pada tempat penyimpanan sementara, dan ditutup dengan baik. Limbah padat
umumnya ditempatkan pada tempat yang telah disediakan 2. Proses Pengolahan Limbah cair
Limbah cair diolah dengan cara pengolahan atau pemurnian air industri pada water purifying. Setelah dimurnikan maka air kemudian digunakan kembali
untuk keperluan industri. 3. Proses Pengolahan Limbah Gas
Proses pengolahan limbah gas adalah proses dry scrubbling system dimana bahan gas hasil reaksi dibuang kedalam sebuah reactor. Gas yang dilepas dari
tungku reduksi termasuk karbon dan debu diisap kedalam sistem pembersihan gas kering dan ventilator pengisapan melalui pipa gas. Fasilitas utama untuk
pembuangan limbah gas melalui dry scrubing system dan reacted chloride handing system.
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Perencanaan Produksi
1
Perencanaan produksi atau lebih sering juga disebut perencanaan agregat ialah suatu proses tentang penentuan jumlah output yang harus diproduksi, tingkat
persediaan yang harus dijaga sepanjang rentangjangkauan waktu rencana. Maksud dan tujuan perencanaan ialah untuk memberikan otorisasi penguraian
rencana produksi ke dalam jadwal induk produksi master production schedule, menyediakan input untuk mendukung rencana induk produksi dan menjaga
kestabilan kegiatan produksi terhadap fluktuasi permintaan.
2
1
Sinulingga, Sukaria. 2008. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta. Graha Ilmu. Hal 90-91.
2
Nasution, Arman. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Surabaya.Guna Widya. Hal 63-64
Perencanaan produksi akan mudah dibuat bila tingkat permintaan bersifat konstan atau bila
waktu produksi tidak menjadi kendala. Tetapi kedua kondisi ini jarang terjadi dalam keadaan sebenarnya, dimana secara nyata tingkat permintaan akan
berfluktuasi dan perusahaan selalu dibatasi oleh tanggal waktu penyerahan produk. Perencanaan produksi yang tidak tepat dapat mengakibatkan tinggi
rendahnya tingkat persediaan, sehingga mengakibatkan peningkatan ongkos simpan ongkos kehabisan persediaan. Dan yang lebih fatal, hal tersebut dapat
mengurangi pelayanan kepada konsumen karena keterlambatan penyerahan produk. Perencanaan produksi dimulai dengan meramalkan permintaan secara
Universitas Sumatera Utara
tepat sebagai input utamanya. Peramalan permintaan biasanya dibuat untuk kelompok-kelompok produk secara kasar tanpa memperhatikan perbedaan
spesifikasi produk, khususnya selama periode waktu yang panjang.
3
1. Tercapainya kepuasan pelanggan yang diukur dari terpenuhinya order terhadap produk tepat waktu, tepat jumlah dan tepat mutu.
Ada tiga sasaran pokok yang sekaligus menjadi barometer keberhasilan perencanaan dan
pengendalian produksi yaitu:
2. Tercapainya tingkat utilitas sumber daya produksi yang maksimum melalui minimisasi waktu setup, transportasi, waktu menunggu dan waktu untuk
pengerjaan ulang rework 3. Terhindarnya cara pengadaan yang bersifat rush order dan persediaan yang
berlebihan
3.2. Perencanaan Jangka Menengah