b. Tes dan observasi untuk memperoleh gambaran yang menjadi kekuatan dan
kelemahannya. c.
Dukungan dari orang tua dan guru d.
Rencana pembelajaran individual e.
Konseling dan profesional terkait f.
Pengembangan ketrampilan untuk mandiri g.
Pendidikan kejuruan dan pelatihan kerja Ada beberapa alternatif pemecahan kesulitan belajar, Irham Wiyani
2014: 286 yang dapat dilakukan sebagai berikut: a.
Jika sumber kesulitan belajar berasal dari faktor bawaan dan kemampuan dasar belajar, dapat dilakukan penyaluran kepada program pendidikan tertentu yang
lebih sesuai dengan tingkat kecerdasan atau jenis bakatnya. b.
Jika sumber kesulitan belajar berasal dari pribadi siswa misal sikap, kebiasaan, minat, motivasi, dan sebagainya, maka masih ada kemungkinan mengatasi
melalui penciptaan conditioning dan pembelajaran yang inovatif. c.
Jika sumber kesulitan belajar dari luar siswa, akan sangat mungkin diatasi terutama jika menyangkut lingkungan sekolah. Namun sangat tergantung
kondisi sekolah dan lingkungan yang bersangkutan.
2.1.3 Pembelajaran
2.1.3.1 Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran adalah dialog interaktif dan pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif Suprijanto, 2012: 13. Pada pembelajaran guru
mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya
pembelajaran. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan mengenai pengertian pembelajaran yaitu proses interaksi antara siswa
dan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Gagne dalam Djamarah 2010: 325 pembelajaran adalah suatu sistem
yang bertujuan untuk membantu proses belajar anak didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar anak didik yang bersifat internal.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, mengorganisai dan menciptakan lingkungan yang baik serta mampu mengelola proses belajar untuk terjadi interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.
2.1.3.2 Hakikat Mengajar
Sanjaya 2011: 96 secara deskriptif mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses
penyampaian itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Sebagai proses menyampaikan atau menanamkan ilmu pengetahuan, maka mengajar
mempunyai beberapa karakteristik sebagi berikut: a proses pengajaran berorientasi pada guru; b siswa sebagai objek belajar; c kegiatan pengajaran
terjadi pada tempat dan waktu tertentu; d tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Mursell dalam Slameto 2010: 33 menggambarkan
mengajar sebagai mengorganisasikan belajar sehingga dengan mengorganisasikan
itu, belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa. Alvin dalam Daryanto 2013: 162 mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,
membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude ideal cita-cita, apprectons penghargaan dan knowledge.
Berdasar pendapat para ahli tersebut dapat diketahui mengajar adalah proses interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dalam rangka
penyampaian informasi.
2.1.3.3 Prinsip-Prinsip Pembelajaran