Prinsip Pembelajaran Tematik Pembelajaran Tematik .1 Pengertian Pembelajaran Tematik

dikuasai dengan baik, sementara pada tahap akhir, evaluasi diagnostik untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajari. Berdasarkan uraian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa jenis evaluasi meliputi: 1 formatif; 2 sumatif; 3 penempatan; 4 diagnostik. 2.1.4 Pembelajaran Tematik 2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik pembahasan. Sutirjo dalam Suryosubroto 2009:133 pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran, yang kreatif dengan menggunakan tema. Ibnu Hajar 2013: 21 kurikulum tematik dapat diartikan sebagai kurikulum yang memuat konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada para peserta didik. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum.

2.1.4.2 Prinsip Pembelajaran Tematik

Trianto 2012: 85-86 secara umum prinsip-prinsip pembelajaran tematik dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Prinsip penggalian tema Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama dalam pembelajaran tematik. Artinya tema-tema yang saling tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam pembelajaran. Dengan demikian dalam penggalian tema tersebut hendaklah memerhatikan beberapa persyaratan antara lain: a Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran. b Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. c Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak. d Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak. e Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar. f Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat. g Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. b. Prinsip pengelolaan pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses. Artinya, guru harus mampu menenmpatkan diri sebagai fasilitator dan mediator dalam pembelajaran. Prabowo dalam Trianto 2012: 85 dalam pengelolaan pembelajaran hendaklah guru dapat bertindak sebagai berikut: a Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar. b Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok. c Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan. c. Prinsip evaluasi Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Bagaimana suatu kerja dapat diketahui hasilnya apabila tidak dilakukan evaluasi. Dalam hal ini maka dalam melaksanakan evaluasi dalam pembelajaran tematik diperlukan beberapa langkah-langkah positif antara lain: 1 memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya: 2 guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai. d. Prinsip reaksi Dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran.Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit melainkan ke suatu keastuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran tematik memungkinkan hal ini dan guru hendaknya menemukan kiat-kiat untuk mmunculkan keperemukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.

2.1.4.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik