f. Tantangan
Siswa menghadapi tujuan yang harus dicapai, tetapi untuk mencapainya selalu ada hambatan yang harus dihadapi, tetapi ada motif yang mengatasi
hambatan tersebut, sehingga tujuan dapat tercapai, begitu seterusnya. g.
Penguatan Dalam belajar, siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui akan
mendapatkan hasil balikan yang menyenangkan. Namun dorongan belajar menurut B. F. Skinner bukan hanya yang menyenangkan, tetapi juga yang tidak
menyenangkan atau dengan kata lain penguatan positif dan negatif dapat memperkuat belajar.
h. Perbedaan Individual
Perbedaan individual berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Dengan demikian perbedaan ini perlu diperhatikan oleh seorag guru.
Pemberian bimbingan kepada siswa harus memperhatikan kemampuan dan karaketristik setiap siswa.
2.1.3.4 Tujuan Pembelajaran
Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang hendak dicapai. Yamin 2011: 133 Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada akhir
pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Tujuan pembelajaran disebut juga dengan tujuan instruksional. Sardiman 2014: 68-69 Tujuan
instruksional dibagi menjadi dua yaitu tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan instruksional khusus merupakan hasil belajar siswa
setelah selesai belajar dan dirumuskan dengan suatu pernyataan yang bersifat
umum. Sedangkan tujuan instruksional umum merupakan tujuan instruksional yang bersifat khusus sebagai penjabaran dari tujuan umum instruksional.
Berdasarkan pengertian dari para ahli tersebut dapat kita ketahui tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.1.3.5 Perencanaan Pembelajaran
Anitah 2009: 12.8 secara praktis penyusunan perencanaan pembelajaran guru sudah harus menguasai bagaimana menjabarkan kompetensi dasar menjadi
indikator, bagaimana dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar, bagaimana memilih alternatif metode mengajar yang dianggap
paling sesuai untuk mencapai kompetensi dasar, dan bagaimana mengembangkan evaluasi belajar.
Majid 2012: 17 konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pengajaran, penggunaan
pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2.1.3.6Pembelajaran PAIKEM
Djamarah 2010:369 Pembelajaran PAIKEM adalah sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam
dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan
berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaat lingkungan, supaya
pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif. Djamarah 2010:380 Adapun prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:
a. Mengalami, peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun
emosional. b.
Komunikasi, kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik.
c. Interaksi, kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya inetraksi multi
arah. d.
Refleksi, kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan.
2.1.3.7 Evaluasi Pembelajaran