membuat catatan; 3 mengulangi bahan pelajaran; 3 konsentrasi; 4 mengerjakan tugas.
2.1.2.7 Masalah-Masalah Belajar
Dalam proses belajar tidak semuanya berjalan dengan lancar. Pasti terdapat masalah atau hambatan untuk mencapai keberhasilan. Subini 2011: 42-
44 macam-macam gangguan belajar pada anak yaitu sebagai berikut: a.
Learning Disorder Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan ketika proses belajar
seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. b.
Distractability Anak dengan gangguan distractability tidak dapat membedakan stimulus yang
penting dan tidak. c.
Learning Disabilities Learning disabilities adalah ketidakmampuan seseorang yang mengacu pada
gejala ketika anak tidak mampu belajar sehingga hasil belajarnya di bawah potensi intelektualnya.
d. Learning Disfunction
Learning disfunction adalah gejala yang menunjukkan ketika proses belajar mengajar seseorang tidak berfungsi dengan baik meskipun pada dasarnya tidak
ada tanda-tanda subnormalitas mental, gangguan alat indra atau gangguan psikologis lainnya.
e. Under Achiever
Under achiever adalah mengacu pada anak-anak yang memiliki tingkat potensi intelektual di atas normal, tetapi prestasi belajarnya terolong rendah.
f. Slow Learner
Slow learner adalah anak yang lambat dalam proses belajarnya sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan anak lain yang
memiliki tingkat potensi intelektual sama. Majid 2012: 226 masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang
dialami oleh seseorang murid dan menghambat kelancaran proses belajarnya. Terdapat masalah-masalah belajar dapat digolongkan atas:
a. Sangat cepat dalam belajar
b. Keterlambatan akademik
c. Lambat belajar
d. Penempatan kelas
e. Kurang motif dalam belajar
f. Sikap dan kebiasaan buruk
2.1.2.8 Cara Mengatasi Kesulitan Belajar
Setiap masalah, gangguan, dan hambatan yang terjadi pada suatu proses memerlukan cara untuk mengatasinya. Subini 2011: 110 jika seorang anak
mengalami gangguan kesulitan belajar karena faktor internal, seperti gangguan otak, anak masih dapat diobati dirangsang untuk bisa berfungsi optimal. Seorang
anak yang mempunyai kesulitan belajar membutuhkan hal-hal sebagai berikut: a.
Identifikasi sedini mungkin
b. Tes dan observasi untuk memperoleh gambaran yang menjadi kekuatan dan
kelemahannya. c.
Dukungan dari orang tua dan guru d.
Rencana pembelajaran individual e.
Konseling dan profesional terkait f.
Pengembangan ketrampilan untuk mandiri g.
Pendidikan kejuruan dan pelatihan kerja Ada beberapa alternatif pemecahan kesulitan belajar, Irham Wiyani
2014: 286 yang dapat dilakukan sebagai berikut: a.
Jika sumber kesulitan belajar berasal dari faktor bawaan dan kemampuan dasar belajar, dapat dilakukan penyaluran kepada program pendidikan tertentu yang
lebih sesuai dengan tingkat kecerdasan atau jenis bakatnya. b.
Jika sumber kesulitan belajar berasal dari pribadi siswa misal sikap, kebiasaan, minat, motivasi, dan sebagainya, maka masih ada kemungkinan mengatasi
melalui penciptaan conditioning dan pembelajaran yang inovatif. c.
Jika sumber kesulitan belajar dari luar siswa, akan sangat mungkin diatasi terutama jika menyangkut lingkungan sekolah. Namun sangat tergantung
kondisi sekolah dan lingkungan yang bersangkutan.
2.1.3 Pembelajaran