5 panas. Ada yang sengaja dibudidayakan sebagai tumbuhan obat. Bentuk daunnya
jorong, mirip ujung tombak. Kulit batangnya berwarna putih, buahnya berbentuk kotak, bijinya halus seperti sekam Harris 1993.
Menon 1989 mengemukakan bahwa daerah penyebaran utama pohon kayu putih adalah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Maluku, Kalimantan Selatan,
Irian Jaya, dan Bali. Di Jawa pohon ini ditemukan di hutan rawa sepanjang pantai Karawang dan Indramayu serta di pulau Bawean. Pohon ini banyak pula
ditemukan di pulau Buru kecuali bagian selatan yang berbatu. Pohon ini dapat tumbuh terutama di lahan yang miskin hara, kering, dan yang ditumbuhi alang-
alang. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah dan di dataran tinggi
pegunungan dengan kondisi lahan yang kritis dan temperatur udara yang panas. Tanaman kayu putih yang tumbuh di daerah pegunungan biasanya memiliki kadar
sineol di dalam daun dan menghasilkan minyak lebih banyak jika dibandingkan dengan tanaman kayu putih yang berada di daerah yang berdataran rendah dan
berawa Sunanto 2003. Tanaman ini akan mengeluarkan banyaknya daun setelah terjadi kebakaran
lahan yang disebabkan tingginya suhu udara. Dalam setahun dilakukan pemanenan daun kayu putih sebanyak dua kali untuk kelangsungan produksi.
Daun yang masih muda atau terlampau tua akan menghasilkan rendemen yang sedikit dengan mutu yang rendah. Tempat penimbunan daun sebelum disuling
sebaiknya dibuat dalam bentuk rak-rak atau menebarkan daun di lantai yang kering dengan ketinggian kurang lebih 20 cm, dengan kondisi suhu kamar dan
sirkulasi yang terbatas. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya fermentasi daun yang dapat menurunkan kadar sineol dalam daun.
2.1.2. Daun Kayu Putih
Melaleuca leucadendron Linn
Secara morfologis menurut Core 1955 dalam Sunanto 2003, daun kayu putih dapat dideskipsikan sebagai berikut :
Daun merupakan bagian tumbuhan yang penting. Tanaman kayu putih termasuk jenis tumbuhan kormus karena tubuh tanaman secara nyata
memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar radix, batang caulis, dan daun folium. Daun kayu putih dikatakan sebagai daun tidak lengkap
6 karena hanya terdiri dari atas dua bagian, yaitu tangkai daun petiolus dan helaian
daun lamina. a.
Tangkai Daun Petiolus Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian daun dan
bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Tangkai
daun berbentuk bulat kecil dan terdapat rambut-rambut bulu-bulu halus pada permukaannya. Panjang dan tangkai daun bervariasi.
b. Helaian Daun Lamina
Sebatang tanaman kayu putih memiliki banyak daun. Helaian daun kayu putih berwarna hijau muda pada daun muda dan hijau tua pada daun tua
karena mengandung zat warna hijau klorofil. Daun memiliki tulang daun dalam jumlah yang bervariasi antara 3-5 buah, tepi daun rata integer, dan
permukaan daun dilapisi oleh bulu-bulu halus, terutama pada daun muda. Ukuran lebar daun kayu putih berkisar antara 0,66 cm – 4,30 cm dan
panjang antara 5,40 cm – 10,15 cm. Daun-daun tumbuh pada cabang-cabang tanaman secara selang seling, pada satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helai
daun. Jenis ini termasuk jenis daun majemuk. Daun kayu putih mengandung cairan yang disebut sineol. Jika daun
diremas, cairan ini akan mengeluarkan bau aroma yang khas. Cairan inilah yang nantinya diproses menjadi minyak kayu putih. Selain sineol, daun kayu putih juga
mengandung komponen lain,misalnya terpineol dan pinena.
2.1.3. Syarat Tumbuh dan Budidaya
Tanaman kayu putih tidak memerlukan syarat tumbuh yang spesifik. Dari ketinggian antara 5 – 450 m di atas permukaan laut, terbukti bahwa tanaman yang
satu ini memiliki toleransi yang cukup baik untuk berkembang. Pohon kayu putih yang ada pada saat ini merupakan hasil penanaman Jawatan Kehutanan. Tanaman
kayu putih ini diperbanyak melalui biji yang telah disemaikan terlebih dahulu Harris 1993.
Bagian yang paling berharga dari tanaman kayu putih untuk produksi minyak atsiri adalah daunnya. Daun kayu putih yang akan disuling minyaknya
mulai bisa dipangkas atau dipungut setelah berumur lima tahun. Seterusnya dapat
7 dilakukan pemangkasan setiap enam bulan sekali sampai tanaman berusia 30
tahun. Di beberapa daerah subur, tanaman kayu putih telah bisa dipungut daunnya pada usia dua tahun. Setiap pohon kayu putih yang telah berumur lima tahun atau
lebih dapat menghasilkan sekitar 50 – 100 kg daun berikut ranting Lutony dan Rahmayati 1994.
2.1.4. Varietas