Kegunaan Minyak Kayu Putih

16 terakhir ini, jika dididihkan dengan asam format 85 persen, menghasilkan suatu campuran seskuiterpen C 15 H 24 , yang terdiri dari hidrokarbon monosiklis dan bisiklis dengan bagian yang sama, dan jika diberi perlakukan dengan sulfur akan menghasilkan kadalen.

2.7. Kegunaan Minyak Kayu Putih

Penggunaan minyak kayu putih sebagai obat-obatan dan wangi-wangian dapat dilakukan secara langsung ataupun digunakan sebagai bahan baku dalam industri obat dan wewangian Ketaren 1985. Minyak kayu putih merupakan obat yang banyak digemari sebagai obat luar untuk sakit mulas, sakit kepala, sakit gigi, sakit telinga, kejang, dan kaku pada kaki, berbagai jenis nyeri, encok, masuk angina, penyakit kulit, luka baru serta luka bakar Dharma, 1985 dalam Handayani, 1997. Selain sebagai obat luar, minyak kayu putih digunakan juga sebagai obat dalam. Menurut Guenther 1987, khasiatnya sebagai obat oles bagi penderita sakit kepala kemungkinan disebabkan karena memiliki cooling effect. Sebagai obat dalam, minyak tersebut berfungsi sebagai anthelminthic obat cacing dan terutama efektif sebagai obat demam. Minyak kayu putih digunakan juga sebagai ekspektoran dalam kasus laryngitis dan bronchitis.

BAB III METODOLOGI

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Pusat Penelitian Hasil Hutan Bagian Hasil Hutan Bukan Kayu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan PUSTEKOLAH, Jl. Gunung Batu No.5, Kecamatan Bogor Barat, Bogor, dan Laboratorium Instrumen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2011. 3.2. Bahan dan Alat Penelitian 3.2.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini meliputi: a. Daun Kayu Putih Melaleuca leucadendron Linn Penelitian ini menggunakan daun kayu putih berumur 5 bulan dengan varietas daun berkuncup putih dan daun berkuncup merah sebagai bahan baku pembuatan minyak kayu putih yang diperoleh dari KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat - Banten. Pemanenan Daun Kayu Putih Dilakukan pada pagi hari antara pukul 8 – 10 WIB dan dibawa dari Indramayu ke Bogor selama 4 jam. Selama pengangkutan, daun diangkut menggunakan kendaraan ber-AC dan dikemas dalam karung yang diberi lubang-lubang. b. Bahan Kimia 1. Resolsinol 2. Aquades 3. NaOH Pekat 4. Etanol 70

3.2.2. Alat

Peralatan yang dipakai untuk percobaan ini dapat dibagi atas beberapa bagian, yaitu peralatan penyulingan dan peralatan pengujian minyak kayu putih. Peralatan penyulingan minyak kayu putih yaitu alat penyuling kukus Water and Steam Distillation . Sedangkan peralatan pengujian minyak kayu putih terdiri dari timbangan analitik, piknometer 50 ml, gelas ukur 10 ml, pipet, alat penyuling,