Media dan Sumber Pembelajaran

Berdasarkan pengamatan peneliti anak cenderung meniru apa yang digambar guru. Pada dasarnya guru tidak menyuruh anak untuk meniru, hanya memberi contoh kepada anak supaya anak mengembangkannya lagi sesuai imajinasinya. Bentuk tiruan terlihat pada bentuk rumah dan unsur-unsur di dalamnya, seperti jumlah jendela selalu empat kotak, pintu berada di sebelah kiri semua. Obyek pohon juga sama jumlahnya meskipun ada perbedaan variasi bentuknya. d. Metode drill latihan Metode drill atau latihan diberikan oleh guru pembina ekstrakulikuler menggambar SD Negeri 03 Podo sebagai metode untuk melatih keterampilan siswa dalam menguasai teknik menggambar dan persiapan latihan ketika siswa akan menghadapi perlombaan. Siswa diajari berbagai teknik dan media agar benar-benar menguasai. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran ekstrakurikuler menggambar, guru menggunakan beberapa metode pembelajaran, yaitu metode ceramah, metode tanya jawab, metode demonstrasi, dan metode drill. Metode yang terapkan guru pada siswa memiliki kelemahan, yaitu pada metode demonstrasi. Metode ini membuat siswa cenderung meniru apa yang dicontohkan dari guru, sehingga menghambat berkembangnya kreativitas siswa.

7. Media dan Sumber Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan materi dan untuk mendukung pemahaman siswa agar lebih cepat dan mudah dimengerti. Dalam pembelajaran ekstrakurikuler menggambar di SD Negeri 03 Podo guru pembina menggunakan media pembelajaran berupa media visual. media visual yaitu media yang memanfaatkan indera penglihatan atau mata, dalam proses pembelajaran ekstrakurikuler menggambar guru memanfaatkan media berupa contoh-contoh gambar dan karya siswa yang ditampilkan oleh guru di depan kelas. Dalam proses pembelajaran ekstrakuler menggambar di SD Negeri 03 Podo, guru menggunakan alat bantu pembelajaran berupa: papan tulis, kapur, dan media seni rupa seperti krayon, kertas manila, pensil 2B, cat air dan spidol. Sedangkan media seni rupa yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran berupa krayon, pensil warna, pensil 2B, Spidol, cat air, dan kertas manila. Sebagian besar siswa menggunakan krayon daripada pensil warna, guru menyarankan kepada siswa untuk menggunakan krayon karena memiliki kelebihan yaitu krayon lebih lunak dibandingkan dengan pensil warna yang keras, kroyon memiliki variasi warna yang lebih banyak, dan krayon dapat diperoleh siswa di toko terdekat. Dalam pembelajaran ekstrakurikuler menggambar, guru menggunakan sumber yang relevan dengan pembelajaran. Sumber pembelajaran ekstrakurikuler menggambar di SD Negeri 03 Podo menggunakan hand out, contoh-contoh gambar dari siswa, dan referensi dari internet. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Tri Asmujiono 49 tahun mengenai sumber belajar, beliau mengemukakan bahwa: “sumber belajar yang dipakai tentu saja buku pegangan guru, kebetulan saya pernah mengikuti pelatihan lukis, jadi saya menggunakan hand out mengenai gambar anak. Saya juga memberikan contoh-contoh gambar dari siswa yang dulu pernah juara.” Berdasarkan penuturan guru di atas, sumber belajar berasal dari buku pegangan guru dan gambar referensi. Namun pada kenyataannya, guru tidak menggunakan buku pegangan ketita menyampaikan materi. Materi disampaikan secara langsung oleh guru. Alat dan perlengkapan menggambar merupakan sumber belajar siswa, misal krayon, pensil, kertas gambar. Karena melalui media tersebut anak menjadi memahami cara penggunaan dan teknik-teknik menggambar dengan baik. Selain itu lingkungan sekitar juga merupakan sumber belajar, misal halaman sekolah. Kekayaan yang ada di alam dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Dengan demikian, sumber belajar dalam pembelajaran ekstrakurikuler menggambar di SD Negeri 03 Podo Kecamatan kedungwuni Kabupaten Pekalongan berupa buku hand out guru, alat dan perlengkapan menggambar, contoh-contoh karya gambar, referensi dari internet, dan lingkungan sekitar.

8. Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler Menggambar