disampaikan  oleh  guru  kepada  siswa  untuk  mencapai  hasil  pembelajaran  yang telah ditetapkan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan  materi pembelajaran adalah bahan pelajaran  yang  dipilih  dan  disampaikan  oleh  guru  kepada  siswa  guna  mencapai
tujuan tertentu. Djamarah  2002:  50    mengemukakan  bahwa  ada  dua  persoalan  dalam
penguasaan bahan pelajaran, yakni terdiri dari penguasaan bahan pelajaran pokok dan  bahan  pelajaran  pelengkap.  Bahan  pelajaran  pokok  adalah  bahan  pelajaran
yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya disiplin  keilmuannya.  Sedangkan  bahan  pelajaran  pelengkap  atau  penunjang
adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan siswa agar dalam mengajar menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan ajar penunjang
ini  disesauikan  dengan  bahan  ajar  pokok  agar  dapat  memberikan  motivasi  pada peserta didik.
c. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan inti dari proses pembelajaran. Hal ini  artinya  bahwa  dalam  kegiatan  belajar  mengajar  akan  melibatkan  semua
komponen  pembelajaran  seperti  bahan,  kegiatan,  metode,  media,  serta  evaluasi pembelajaran yang menjadi  tolok ukur ketercapaian tujuan bembelajaran. Seperti
halnya  yang  diungkapkan  oleh  Djamarah  2002:  51,  dalam  kegiatan  belajar mengajar  akan  melibatkan  semua  komponen  pengajaran,  kegiatan  belajar
mengajar  akan  menentukan  sejauh  mana  arah  tujuan  yang  telah  ditetapkan  akan dicapai.
Dalam  kegiatan  belajar  mengajar  terjadi  interaksi  antara  guru  dan  siswa. Interaksi  adalah  bentuk  hubungan  dua  arah  antara  orang satu  dengan  orang lain.
Dalam  kegiatan  belajar mengajar  guru berperan  sebagai  fasilitator dan  motivator untuk menyampaikan bahan pelajaran.  Interaksi belajar mengajar menurut Utomo
2006: 20  adalah  bentuk  hubungan  dua  orang  atau  lebih  yang  ada  dalam  satu peristiwa  komunikasi  timbal  balik  yang  masing-masing  berperan  aktif  untuk
saling  memberi  dan  menerima  dan  klimaksnya  terjadi  titik  kesepakatan  makna kesepakatan  nilai  baru  yang  berdampak  pada  kualitas  tingkah  laku  bagi  murid
yang  sesungguhnya  menjadi  tujuan    sasaran  pendidikan  yang  telah  disusun sebelumnya.  Jadi  interaksi  yang  dibangun  adalah  bentuk  interaksi  yang  bersifat
edukatif. Djamarah  2002:  52  menyatakan  bahwa  dalam  kegiatan  belajar,  guru
sebaiknya  memperhatikan  perbedaan  individual  anak  didik,  yaitu  pada  aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Dalam kegiatan belajar mengajar , guru akan
menemui  bahwa  anak  didiknya  sebagian  ada  yang  dapat  menguasai  bahan pelajaran secara tuntas dan ada pula ada anak didik yang kurang menguasai bahan
pelajaran  secara  tuntas.  Hal  ini  berkaitan  dengan  ciri-ciri  atau  karakteristik  anak yang bersangkutan.
d. Metode Pembelajaran
Tujuan  pembelajaran  dapat  tercapai  dengan  efektif  jika  pembelajaran menggunakan  cara-cara  yang  tepat.  Cara  yang  digunakan  pembelajaran  disebut
metode.  Menurut  Djamarah  2002:  53  metode  adalah  suatu  cara  yang dipergunakan  untuk  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan  pemilihan  metode
dapat  dikatakan  sebagai  salah  satu  kiat  atau  keterampilan  yang  dilakukan  oleh guru.  Dengan  pemilihan  metode  yang  tepat  maka  pembelajaran  akan  lebih
menarik. Dalam  kegiatan  belajar  mengajar  guru  tidak  harus  terpaku  dengan
menggunakan  satu  metode,  tetapi  guru  sebaiknya  menggunakan  metode  yang bervariasi  agar  tidak  membosankan,  tetapi  menarik  perhatian  anak  didik.  Syafii
2006: 34  menyatakan  bahwa  pertimbangan  yang  perlu  diperhatikan  dalam memilih  metode  antara  lain  adalah  karakteristik  siswa,  materi,  dan  waktu
pembelajaran. Semua metode memiliki kelebihan dan kelemahan, oleh karena itu guru  perlu  memilih  kesesuaian  metode  dengan  sasaran  pembelajaran  yang
diharapkan. Ada  beberapa jenis  metode pembelajaran yang diungkapkan  oleh  para ahli,
jenis-  jenis  metode  pembelajaran  di antaranya  adalah:  metode  ceramah,  metode tanya  jawab,  metode  latihan  drill,  metode  demonstrasi,  metode  mencontoh,
metode dikte, metode karya wisata, metode ekspresi bebas. Berdasarkan  beberapa  pernyataan tersebut, dapat  disimpulkan  bahwa untuk
menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan dan  prestasi belajar anak tercapai,  guru  perlu  menetapkan  metode,  antara  lain  metode  ceramah,  tanya
jawab, demonstrasi, drill, mencontoh, kerja kelompok dan ekspresi bebas. Semua metode  memiliki  keunggulan  dan  kelemahan,  karena  itu  pemilihan  metode  yang
tepat  dan  penggunaan  berbagai  variasi  metode  pembelajaran  yang  akan mendukung kelancaran proses pembelajaran, selain itu dapat menciptakan situasi
pembelajaran  yang  menyenangkan  dan  tidak  membosankan.  Pemilihan  metode
pembelajaran  agar  lebih  tepat  sasaran  disesuaikan  dengan  materi  yang  akan diberikan,  perumusan  tujuan,  fasilitas,  kemampuan  siswa,  dan  waktu
pembelajaran.
e. Media Pembelajaran