juga  dapat  digunakan  untuk  menentukan  peringkat  siswa  di  kelasnya.  Hal  ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa nilai ekstrakurikuler merupakan
salah satu bahan yang digunakan untuk menentukan peringkat siswa Dekdikbud, 1991: 69.
Dengan berpedoman pada beberapa pendapat di atas, maka menjadi semakin jelas  pentingnya  pembinaan  kegiatan  ekstrakurikuler  terutama  di  Sekolah  Dasar.
Penekanan  pelaksanaan  kegiatan  ekstrakurikuler  di  sekolah  dasar,  adalah  karena lembaga  pendidikan  ini  merupakan  peletak  dasar  bagi  jenjang  pendidikan
selanjutnya.  Apabila  sejak  di  sekolah  dasar  siswa  telah  melaksanakan  kegiatan ekstrakurikuler,  maka  mereka  akan  terbiasa  untuk  melaksanakan  kegiatan  pada
tingkat sekolah yang berikutnya, karena siswa telah merasakan manfaatnya. Terkait dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan menggambar
merupakan  kegiatan  yang  bersifat  menyenangkan  bagi  anak,  kegiatan  yang menyenangkan  ini  memunculkan  minat  dan  motivasi  untuk  mempelajarinya,
karena  menggambar  merupakan  media  untuk  mengembangkan  kemampuan anak dalam  mengolah  ide,  mengembangkan  imajinasi,  mengekspresikan  diri  dan
perasaan  kearah  yang  positif  dan  baik  bagi  perkembangan  psikologis, psikomotorik,  dan  afektif  anak. Maka  dari  itu  kegiatan  ekstrakurikuler
menggambar sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.
D. Determinan Pembelajaran
Sanjaya  2009:2  mengemukakan  bahwa  terdapat  beberapa  faktor-faktor yang  dapat  mempengaruhi  kegiatan  proses  sistem  pembelajaran,  di antaranya
faktor  guru,  faktor  siswa,  sarana,  alat  dan  media  yang  tersedia,  serta  faktor lingkungan.
a. Faktor Guru Dalam  proses  pembelajaran  guru  memegang  peranan  penting,  peran  guru
sangat  penting  terutama  untuk  siswa  pada  usia  pendidikan  dasar  tak  mungkin digantikan  dengan  perangkat  lain. Dalam  proses  pembelajaran  guru  tidak  hanya
menjadi  model  atau  teladan  bagi  siswa  yang  diajarnya,  tetapi  juga  sebagai pengelola  pembelajaran  manajer  of  learning.  Keberhasilan  suatu  proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Menurut  Dunkin  Sanjaya, 2009: 53  dingemukakan  aspek-aspek  yang
mempengaruhi  kualitas  proses  pembelajaran  dilihat  dari  faktor  guru,  yaitu:  1 Teacher formatif experience, meliputi jenis kelamin serta pengalaman hidup guru
yang menjadi latar belakang sosial mereka latar belakang budaya, keluarga, adat istiadat, 2 Teacher training experience, meliputi pengalaman-pengalaman yang
berhubun  gan  dengan  aktivitas  dan  latar  belakang  pendidikan  guru  tingkat pendidikan,  jabatan,  3  Teacher  properties,  adalah  segala  sesuatu  yang
berhubungan  dengan  sifat  yang  dimiliki  guru,  misal  sikap  guru  terhadap  siswa, kemampuan  atau  intelegensi  guru,  dan  kemampuan  pengelolaan  pembelajaran,
baik merencanakan, aplikasi, dan evaluasi dalam pembelajaran. b. Faktor Siswa
Siswa  adalah  organisme  yang  unik  yang  berkembang  sesuai  dengan  tahap perkembangannya. Perkembangannya meliputi seluruh aspek kepribadiannya dan
karakteristik  tiap  anak.  Faktor-faktor  yang  dapat  mempengaruhi  proses
pembelajaran  dilihat  dari  siswa  meliputi  latar  belakang  siswa  tingkat  sosial ekonomi,  keluarga,  tempat  tinggal,  dan  lain-lain,  serta    faktor  sikap  dan
penampilan siswa di dalam kelas. c. Faktor Sarana dan Prasarana
Faktor  sarana  dan  prasarana,  kelengkapan  sarana  dan  prasarana  dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru dalam mengajar, serta dapat memberikan
berbagai pilihan pada siswa untuk belajar. d. Faktor Lingkungan
Dilihat  dari  dimensi  lingkungan ada  dua faktor  yang dapat  mempengaruhi proses  pembelajaran,  yaitu  faktor  organisasi  kelas  dan  faktor  iklim  sosial
psikologis. faktor  organisasi  kelas  meliputi  jumlah  siswa,  jumlah  siswa  yang terlalu  besar  akan  kurang  efektif  untuk  mencapai  tujuan  pembelajaran.  Iklim
sosial  psikologis  adalah  hubungan  antara  orang  yang  terlibat  dalam  lingkungan sekolah,  misal  siswa  dengan  guru,  guru  dengan  kepala  sekolah,  pihak  sekolah
dengan luar sekolah. Menurut  Anni  2007:  13  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  belajar  adalah
kondisi internal dan kondisi eksternal pembelajar. a. Kondisi Internal
Kondisi  internal  mencakup  kondisi  fisik  , seperti  kesehatan  organ  tubuh; kondisi  psikis,  seperti  kemampuan  intelektual  dan  emosional;  kondisi  sosial,
seperti  kemampuan  bersosialisasi  dengan  lingkungan.  Faktor-faktor  internal  ini dapat  terbentuk  sebagai  akibat  dari  pertumbuhan,  pengalaman  belajar,  dan
perkembangan.
b. Kondisi Eksternal Sama  kompleknya  dengan  kondisi  internal,  kondisi  eksternal  berada  pada
lingkungam  pembelajar.  Beberapa  faktor  internal  antara  lain  variasi  derajat kesulitan materi stimulus yang dipelajari respon, tempat belajar, iklim, suasana
lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan, proses, dan hasil belajar. Tempat belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau cuaca
yang  panas  menyengat  dan  suasana  lingkungan  yang  bising  akan  mengganggu konsentrasi belajar.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  pendekatan kualitatif.  Pendekatan  ini  dipilih  karena  peneliti  ingin  menggali  data  berupa
deskripsi  pembelajaran  ekstrakurikuler  menggambar  di  SD  Negeri  03  Podo Kecamatan  Kedungwuni  Kabupaten  Pekalongan.  Seperti  yang  dikemukakan
Bogdan  dan  Taylor  dalam  Moleong, 2006: 4  penelitian  kualitatif  adalah prosedur  penelitian  yang  menghasilkan  data  deskriptif  berupa  kata-kata  tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Hasil  pendekatan  penelitian  kualitatif  tersebut  kemudian  dilaporkan  dalam
bentuk  uraian  naratif  bukan  dalam  bentuk  angka,  dengan  kata  lain  penelitian  ini bersifat  deskriptif.  Ismiyanto  2003: MPIII3  menerangkan  bahwa,  penelitian
deskriptif  adalah  penelitian  yang  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah atau
bidang-bidang tertentu. Berdasarkan  pemaparan  di atas  ditegaskan  bahwa  pendekatan    yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
B. Lokasi dan Sasaran Penelitian 1.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih peneliti dalam penelitian ini adalah SD Negeri 03 Podo, yang beralamatkan di jl. Raya Balai Desa Podo No.11 Desa Podo, Kedungwuni-
Pekalongan 51173. 43