2.1.6. Hakikat Media Pembelajaran
2.1.6.1.Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara
atau pengantar. Sebagai pengantar, media sering disebut mediator yaitu mengatur hubungan  efektif  antara  dua  pihak  dalam  proses  belajar  sehingga  tujuan  dari
pembelajaran  tersebut  dapat  tercapai.  Di  bidang  pendidikan,  media  digunakan sebagai  alat  perantara  guru  untuk  mempermudah  penyampaian  materi  sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai Arsyad, 2011:3 Dari penjelasan diatas, disimpulkan media merupakan segala sumber yang
memfasilitasi  penyampaian  materi  untuk  siswa  berupa  video,  televisi,  radio, komputer sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2.1.6.2.Media Pembelajaran Video Perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  semakin  mendorong
upaya  pembaharuan  untuk  dimanfaatkan  dalam  proses  pembelajaran.  Ada berbagai  macam  media  pembelajaran  baik  berupa  gambar,  ataupun  video.  Dari
kedua media tersebut, video memiliki keunggulan seperti melihat secara langsung kejadian  ataupun  situasi  secara  nyata,  jelas,  bergerak  dengan  suara  untuk
memperjelas, sedangkan gambar hanya menampilkan obyek pandangan satu arah tanpa adanya gerakan dan suara.
Video hampir mirip dengan film, yang membedakan hanyalah adegan atau peristiwa  dalam  dapat  diulang  kembali  sedangkan  film  pengendaliannya  berada
dipusat stasiunnya sehingga tidak mampu diulang Sufanti, 2010:90.
Dari penjelasan di atas, disimpulkan video merupakan alat perantara dalam proses belajar  mengajar berupa penayangan gambar bergerak dan  bersuara untuk
mempermudah  pemahaman  siswa  terhadap  materi  sehingga  tujuan  pembelajaran dapat tercapai.
2.1.7. Penerapan  Model  Role  Playing  dengan  Media  Video  dalam
PembelajaranIPS
Penggunaan  model  Role  Playing  dengan  media  video,    menayangkan permasalahan  dalam  pembelajaran  secara  nyata  sehingga  siswa  dapat
mengekspresikan  perasaan  atau  pemikirannya  sesuai  situasi  yang  digambarkan. Menurut  Uno  H.B  2008:27  ada  9  langkah  pembelajaran  Role  Playing  tetapi
peneliti hanya mengambil 7 yang kemudian dikolaborasikan dengan media video dengan tujuan  meningkatkan kreativitas, daya  ingat, pemahaman dan kerja sama
dengan  kelompok  Saiful  dalam  Sagala,  2012:213.  Dengan  alasan  tersebut, peneliti menerapkan model Role Playing dengan media video pada pembelajaran
IPS untuk
membantu siswa
dalam menganalisis,
menerapkan dan
mengekspresikan  perasaan  atau  pemikiran  tentang  penyelesaian  permasalahan sosial.
Adapun  langkah-langkah  penerapan  model  Role  Playing  dengan  media video dalam pembelajaran IPS adalah:
1 Mengamati video
Siswa  melakukan  pengamatan  video  tentang  peristiwa  dan  tokoh perjuangan persiapan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
2 Pemanasan
Guru berupaya memperkenalkan permasalahan mengenai perjuangan para pejuang  dalam  peristiwa  persiapan  dan  pelaksanaan  proklamasi
kemerdekaan 3
Memilih pemain Siswa  dan  guru  membahas  karakter  dari  setiap  tokoh  yang  akan
diperankan dan menentukan siapa yang akan memerankannya 4
Menyiapkan pengamat Guru menunjuk siswa sebagai pengamat namun tetap terlibat aktif
5 Menata panggung
Guru  bersama  siswa  mendiskusikan  kebutuhan  yang  diperlukan,  dimana dan bagaimana peran itu dimainkan
6 Memainkan peran
Permainan  peran  dilakukan  sesuai  scenario  tentang  peristiwa  dan  tokoh dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan
7 Diskusi dan evaluasi
Guru  bersama  siswa  berdiskusi  dan  mengevaluasi  mengenai  peran  yang telah dilakonkan
8 Berbagi pengalaman dan kesimpulan
Siswa diajak  berbagi  pengalaman dengan temannya dilanjutkan  membuat simpulan  materi  mengenai  peristiwa  persiapan  dan  pelaksanaan
proklamasi kemerdekaan
Penerapan  langkah  model  Role  Playing  dengan  media  video  diharapkan dapat  mengatasi  permasalahan  pembelajaran  IPS  di  SDN  Kandri  01  Kota
Semarang sehingga aktivitas guru, siswa dan hasil belajar dapat meningkat.
2.2. KAJIAN EMPIRIS