prosentase keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar. Siklus I keterampilan guru sebesar 72,5, 80 di siklus II dan menjadi 90 di siklus III.
Aktivitas siswa, siklus I 66, siklus II meningkat menjadi 75 , dan 87 di siklus III. Ketuntasan Klasikal siklus I 64,16, siklus II menjadi 70,83 dan
78,12 di siklus III. Didukung penelitian Fir
dausi Priharini skripsi Unnes 2012 “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Role Playing dengan Media Video
Pembelajaran pada Siswa Kelas III SD Negeri Petompon 01 Semarang”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan penggunaan model Role Playing dengan media
video dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru siklus I dengan skor 21, menjadi 26 di siklus II,
dan 34 di siklus III. Aktivitas siswa, siklus I 18,125, siklus II 22,54 dan menjadi 26,2 di siklus III. Hasil belajar juga meningkat, siklus I 66,67 , siklus
II menjadi 70,83 dan di siklus III menjadi 87,5. Berdasarkan latar belakang peneliti akan mengkaji permasalahan tentang
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Role Playing dengan Media Video pada Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Semarang”.
1.2. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belaka ng dirumuskan masalah “Apakah model Role
Playing dengan media video dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas V SDN Kandri 1 kota Semarang
?”
Secara khusus diuraikan sebagai berikut : a
Apakah model Role Playing dengan media video dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SDN Kandri 1 ?
b Apakah model Role Playing dengan media video dapat meningkatkan aktivitas
siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SDN Kandri 1? c
Apakah model Role Playing dengan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas V SDN Kandri 1 ?
1.2.2.Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah melalui model Role Playing dengan media video untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPS di kelas V SDN Kandri 01 Semarang. Role Playing atau bermain peran merupakan model pembelajaran dengan
cara memainkan situasi tertentu dengan mempelajari petunjuk tertulisskenario untuk menyelesaikan permasalahan sosial Sagala, 2012:213. Penggunaan model
Role Playing lebih optimal ketika dikolaborasikan dengan media video karena peristiwa yang akan diperankan dapat dilihat secara langsung dari pemutaran
video. Dengan begitu materi-materi IPS yang bersifat pemahaman, mudah dimengerti melalui bermain peran. Menurut Uno, H.B 2008:27 ada 9 langkah
model Role Playing, yaitu pemanasan, memilih pemain, menyiapkan pengamat, menata panggung, memainkan peran, diskusi dan evaluasi, memainkan peran
ulang, diskusi dan evaluasi kedua, berbagi pengalaman dan kesimpulan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengambil 7 langkah yang dikolaborasikan dengan
penggunaan media sehingga terbentuklah 8 langkah model Role Playing dengan media video untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Adapun langkah penyelesaian masalah pembelajaran IPS melalui model Role Playing dengan media video yaitu:
1 Mengamati video
Siswa melakukan pengamatan video tentang peristiwa dan tokoh perjuangan persiapan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
2 Pemanasan
Guru memperkenalkan permasalahan mengenai perjuangan para pejuang dalam peristiwa persiapan dan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
3 Memilih pemain
Siswa dan guru membahas karakter dari setiap tokoh dan menentukan siapa yang akan memerankannya
4 Menyiapkan pengamat
Guru menunjuk siswa sebagai pengamat namun tetap terlibat aktif 5
Menata panggung Guru bersama siswa mendiskusikan kebutuhan yang diperlukan, dimana dan
bagaimana peran itu dimainkan 6
Memainkan peran Permainan peran dilakukan sesuai scenario tentang peristiwa dan tokoh dalam
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan
7 Diskusi dan evaluasi
Guru bersama siswa berdiskusi dan mengevaluasi mengenai peran yang telah dilakonkan
8 Berbagi pengalaman dan kesimpulan
Siswa diajak berbagi pengalaman dengan temannya dilanjutkan membuat simpulan materi mengenai peristiwa persiapan dan pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan Dengan menerapkan kedelapan langkah diatas, diharapkan permasalahan
dalam pembelajaran IPS di SDN Kandri 01 Semarang tentang peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan dapat diperagakan melalui model Role
Playing dengan media video. Penggunaan media video dapat membantu mempermudah menghayati permainan peran karena memperlihatkan gambar
bergerak yang disertai suara sebagai penjelas sehingga tujuan pembelajaran mudah dicapai.
1.3. TUJUAN PENELITIAN