dilakukan secara lisan, dan non lisan seperti penggunaan media computer. Namun demikian media apapun yang digunakan dalam pembelajaran, esensinya ditandai
oleh serangkaian kegiatan komunikasi Rif
fasilitator, dan peserta pelatihan sebagai pengguna fasilitas serta mitra kerja yang hanya sebagian menyediakan media pembelajaran.
4.3.7 Perencanaan Partisipatif Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi merupaan kegiatan yang bersifat sistematis dan kompleks. Sistematis karena evaluasi menggunakan teknkatau prosedur inkuiri yang urut.
Kompleks karena evaluasi bukan sekedar kegiatan yang berkaitan ruusan tujuan, tes,atau analisis data, melainkan mencakup kegiatan pembuatan keputusan tentang
nilai. Istilah evaluasi digunakan untuk menggambarkan berbagai proses dan tujuan pembelajaran, dan salah satu factor penting yag harus dperhatikan ialah
keterlibatan partisipan dalam kegiatan evaluasi. Ini dimaksudkan supaya partisipan tidak merasa tertekan dalam mengikuti pembelajaran, dan pendidik
dalam masa magang situasinya tidak seperti pada saat mengikuti kursus, mereka harus menjahit tanpa banyak bicara dengan teman kerjanya.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran ini melibatkan pengelola sebagai fasilitator, instruktur sebagai pemberi latihan, warga belajar sebagai sasaran
pelaksanaan kegiatan evaluasi dan mitra kerja sebagai bahan pertimbangan penerimaan tenaga kerja.
4.3.8 Perencanaan Partisipatif Mengatasi Hambatan Pembelajaran
Hambatan pelatihan dapat berasal dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal program pelatihan. Lingkungan internal adalah kekurangcocokan sistem
pelatihan, program pelatihan, sumber daya manusia, dan manajemen pelatihan. Lingkungan eksternal mencakup keterbatasan lingkungan sosial dan lingkungan
alam yang berkaitan dengan pelatihan. Oleh Hidayat dijelaskan, bahwa kesulitan belajar atau hambatan yang
muncul dalam kegiatan belajar dapat bermacam-macam. Ada yang bersifat fisiologis misalnya waktu belajar sering merasa pusing, cepat mengantuk, mata
sakit bila membaca . Hambatan yang bersifat psikologis misalnya tidak minat belajar, kemampuan tidak menunjang dalam kondisi stress, ada juga hambatan
yang bersifat sosial kehadiran teman waktu belajar, situasi keluarga yang ramai, keluarga tidak harmonis, dan sebagainya. Sedangkan Cooney, Davis Henderson
1975 telah mengidentifikasikan beberapa faktor penghambat pembelajaran, di antaranya:
1. Faktor fisiologis menjadi penyebab kesulitan belajar siswa ini karena
berkait dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian- bagian tubuh lain.