pemerintah negara semata tanpa dukungan dan peran serta seluruh masyarakat. Oleh karena itu peran partisipatif masyarakat dalam pembangunan dan pendidikan
khususnya sangat diperlukan. Lembaga kursus dan pelatihan sebagai lembaga pendidikan non formal
juga turut andil dalam memajukan pendidikan dengan memberi bekal ketrampilan yang memadai sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu peran
partipatif lembaga kursus dan pelatihan sangat penting untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan masyarakat.
Peran partisipati lembaga kursus dan pelatihan meliputi identifikasi kebutuhan, sumber-sumber, dan hambatan pelatihan, perumusan tujuan pelatihan,
penyusunan program dan kegiatan kursus pelatihan, pelaksanaan proses pembelajaran, penyusunan alat tes awal dan tes akhir, pelatihan bagi pelatih, serta
evaluasi dan supervisi evaluasi serta umpan balik yang diringkas dengan skema sebagai berikut :
Gambar 2.2. Kerangka Berpikir
Identifikasi Kebutuhan Sumber-sumber, dan Hambatan
Lembaga Pelatihan
Perumusan Tujuan Pelatihan
Penyusunan Program dan Kegiatan Pelatihan
Penyusunan Alat Tes Awal Peserta
Kursus Penyusunan Alat
Tes Akhir Peserta Pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan
Tes Awal Peserta Pelatihan
Tes Akhir Peserta Pelatihan
Supervisi Evaluasi
serta Umpan Balik
Pemanfaatan + Hasil
Langkah-langkah Perencanaan Partisipatif
Kendala Yang
diHadapi
44
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji mengenai peran partisipatif lembaga kursus pelatihan Dessy adalah metode deskriptif
kualitatif. Menurut Sugiyono 2009:15 metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting Disebut
sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah, obyek yang
alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek
tersebut Sugiyono, 2009:14-15. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini, karena pada
umumnya permasalahannya belum jelas, holistik, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut diperoleh dengan metode
penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara
mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori Sugiyono 2009:399. Selain alasan tersebut, peneliti juga mempunyai beberapa pertimbangan-
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh
bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2004:10. Terkait dengan jenis penelitian tersebut, maka pendekatan penelitian
bertumpu pada pendekatan fenomenologis, yakni usaha untuk memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu
Moleong, 2004:9. Dalam hal ini, peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual para subyek yang diteliti sedemikian rupa sehingga mereka mengerti
apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan pendekatan inilah diharapkan
bahwa perencanaan partisipatif lembaga pelatihan garmen Dessy dapat dideskripsikan secara lebih teliti dan mendalam.
3.2. Lokasi Penelitian
Salah satu lembaga pelatihan di Kabupaten Semarang adalah LKP Dessy yang beralamat di Jl. Lemah Abang-Bandungan Km 0.2 RT 0107 Kel. Bergas Lor
Kec. Bergas. LKP Dessy berdiri pada tanggal 1 Januari 2003 dan bergerak di