Identifikasi Kebutuhan Belajar Hasil Penelitian Langkah-Langkah Perencanaan Partisipatif Lembaga Pelatihan Garmen
pelunasan. Berikut penjelasan dari Nurmakim sebagai warga belajar :
untuk menawarkan lowongan bagi peserta didik agar kebutuhan
penyusunan tujuan pelatihan belajar ini pengelola melibatkan warga belajar, instruktur, dan mitra kerja.
Pelibatan dengan warga belajar berupa melakukan kesepakatan dalam mengikuti pelatihan. Kesepakatan itu berupa disetujuinya mengikuti pelatihan
sesuai jadwal yang telah dibuat oleh lembaga, dalam hal ini warga belajar mengikuti pelatihan selama 5 jam dalam 6 hari.
Berikut pengakuan dari Nurmakim sebagai warga belajar :
lastri untuk metode belajar perlu di perbaiki terutama kecepatan
yang telah ditentukan dalam waktu satu paket program pelatihan, sedangkan pembelajaran jangka pendek berupa materi yang disepakati untuk kegiatan
berikutnya pada keesokan harinya. Demikian keterangan dari Kunaenah sebagai instruktur :
memfokuskan sampaimana dia menguasai tahapan menjahit dan mengetahui permasalahan yang dihadapi peserta.
Berikut pengakuan dari Bu Lastri sebagai pengelola :
instruktur yang menyampaikan materi secara klasikal dengan dukungan media pembelajaran yang memadai, tanya jawab 10 sebagai pendukung metode
ceramah terhadap peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, diberikan kesempatan untuk menanyakan kesulitan kepada sumber belajar. Metode lainnya
adalah praktek langsung 70 yang merupakan metode paling praktis dan mengena pada suatu keterampilan karena langsung diterapkan pada materi.
Pelibatan penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan pengelola dengan mitra kerja yaitu mitra kerja meminta kepada pengelola untuk
menekankan pembelajaran pada praktik dan situasi pembelajaran disesuaikan dengan perusahaan, misalnya dengan pemberian music serta tersedianya media
kebutuhan jahit. Berikut penjelasannya Pak Ateng sebagai mitra kerja:
Terlalu lama menggunakan satu media pembelajaran dapat menimbulkan kebosanan dan membuyarkan konsentrasi peserta pelatihan terhadap materi yang
dibahas. Oleh karena itu penggunaan sebuah tape recorder, slide, yang disertai cerita, atau media lainnya akan membantu konsentrasi peserta pelatihan dengan
membentuk perubahan yang dapat menyegarkan situasi pembelajaran dan menimbulkan perasaan baru.
Berikut penuturan dari Jarwati :
Jadi penggunaan media pembelajaran pelatihan Dessy ini melibatkan pengelola, instruktur, warga belajar, dan mitra kerja.