Latar Belakang ANALISIS HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIVITAS CALCIUM CHANNEL BLOCKER SENYAWA TURUNAN DIHIDROPIRIDIN

Kelemahannya adalah jika semua tahap tersebut telah dikerjakan, namun hasil yang diperoleh senyawa yang diteliti ternyata mempunyai aktivitas yang tidak lebih baik. Sehingga waktu, biaya dan tenaga yang telah dikeluarkan dalam serangkaian kerja laboratorium menjadi terbuang. Aplikasi kimia komputasi dalam hal ini dapat berperan penting dalam kimia medisinal terutama dalam hal perancangan obat, prediksi teoritis tentang sifat-sifat kimia dan aktivitas suatu molekul. Rancangan obat diterapkan dalam upaya untuk mendapat-kan obat baru dengan efektivitas yang lebih tinggi berdasarkan penalaran yang rasional dengan semaksimal mungkin mengurangi faktor coba-coba Sardjoko, 1993. Hal ini dapat membantu mengurangi kegagalan riset-riset eksperimental di laboratorium serta dapat mengefisiensikan tenaga, waktu, biaya riset dan dapat mengurangi hewan uji yang digunakan serta untuk melindungi lingkungan dari toksisitas. Penggunaaan komputer sangat berperan guna membantu mempercepat penyelesaian perhitungan-perhitungan numeris untuk menghitung sifat molekul yang kompleks dan hasil perhitungannya berkorelasi secara signifikan dengan eksperimen. Sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Hemmateenejad 2007 untuk aktivitas calcium channel blocker. Dengan menggunakan metode semiempiris AM1. Pemodelan HKSA memerlukan parameter untuk menentukan nilai aktivitas suatu senyawa. Adapun yang digunakan oleh Hemmateenejad adalah momen dipol, muatan lokal dan energi HOMO LUMO. Parameter kimia termasuk molar volume V area permukaan molekul SA, hydrophobicity logP, hidrasi energi HE dan molekul polarizability MP. Konstanta substituen klasik termasuk konstan hidrofobik Hansch ʌ , Hammett elektronik konstanta ı dan Taftbidang efek FI dan resonansi R substituen konstanta juga digunakan sebagai deskriptor dalam studi ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana model persamaan HKSA senyawa turunan dihidropiridin terhadap aktivitas calcium channel blocker menggunakan analisis regresi multilinear? 2. Bagaimana hasil prediksi aktivitas calcium channel blocker dari senyawa baru hasil modifikasi turunan dihidropiridin?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menentukan model persamaan HKSA senyawa turunan dihidropiridin terhadap aktivitas calcium channel blocker menggunakan metode analisis regresi multilinear. 2. Menentukan harga prediksi aktivitas penghambatan 50 IC 50 senyawa baru hasil modifikasi turunan dihidropiridin.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi tentang model persamaan HKSA senyawa turunan dihidropiridin terhadap aktivitas calcium channel blocker menggunakan metode analisis regresi multilinear. 2. Memberikan informasi tentang prediksi aktivitas penghambatan 50 IC 50 senyawa baru hasil modifikasi turunan dihidropiridin. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi sistole atau berelaksasi di antara denyut diastole. Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik bacaan atas 100 –140 mmHg dan diastolik bacaan bawah 60 –90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 14090 mmHg atau lebih. Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer esensial dan hipertensi sekunder. Sekitar 90 –95 kasus tergolong hipertensi primer, yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas Oscar, 2000: 329. Hampir semua masyarakat kontemporer, tekanan darah meningkat seiring penuaan dan risiko untuk menjadi hipertensi di kemudian hari cukup tinggi. Hipertensi diakibatkan oleh interaksi gen yang kompleks dan faktor lingkungan. Berbagai gen yang sering ditemukan sedikit berpengaruh pada tekanan darah, sudah diidentifikasi, demikian juga beberapa gen yang jarang yang berpengaruh besar pada tekanan darah tetapi dasar genetik dari hipertensi masih belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi tekanan 6