Hipertensi ANALISIS HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIVITAS CALCIUM CHANNEL BLOCKER SENYAWA TURUNAN DIHIDROPIRIDIN
tegangan saluran kalsium yang hadir dalam zona glomerulosa dari adrenal
manusia, dan calcium channel blocker dapat langsung mempengaruhi biosintesis aldosteron dalam sel adrenocortical, dengan dampak akibat pada pengobatan
klinis hipertensi dengan agen ini Felizola et al., 2014. Berdasarkan struktur kimianya, calcium channel blocker dapat dibedakan
atas 5 golongan obat: 1. Dihidropiridin DHP: Amilodipin, Felodipin, Isradipin, Nicardipin, Nifedipin, Nimodipin, Nisoldipin, Nitrendipin; 2. Difenilalkilamin:
Verapamil; 3. Benzotiazepin: Diltiazem; 4. Piperazin: Sinarizin; 5. Bepridil. Beberapa tipe penyakit kanal kalsium adalah tipe L tempat ditemukan:
Otot,saraf, tipe T tempat ditemukan: jantung, saraf, tipe N tempat ditemukan: saraf, tipe P tempat ditemukan saraf purkinje serebral.
Cara kerja kanal kalsium tipe L merupakan tipe yang dominan pada otot jantung dan otot polos dan diketahui terdiri dari beberapa reseptor obat. Telah
dibuktikan bahwa ikatan nifedipine dan dihidropiridin lainnya terdapat pada satu situs, sedangkan verapamil dan diltiazem diduga mengadakan ikatan pada reseptor
yang berkaitan erat, tetapi tidak identik pada regio lainnya. Ikatan obat pada reseptor verapamil atau diltiazem juga mempengaruhi pengikatan dihidropiridin.
Region reseptor tersebut bersifat stereoselektif, karena terdapat perbedaan yang mencolok baik dalam afinitas pengikatan stereoisomer maupun potensi
farmakologis pada enansiomer verapamil, diltiazem dan kongener nifedipin yang secara optis aktif.
Penyekatan oleh obat tersebut menyerupai penyekatan pada kanal natrium oleh anastetika lokal: obat tersebut bereaksi dari sisi dalam membran dan mengikat
lebih efektif pada kanal di dalam membrane yang terdepolarisasi. Pengikatan obat
tersebut diduga mengubah cara kerja kanal, dari terjadinya pembukaan secara konsisten setelah depolarisasi, ke cara lain yang jarang terjadi pembukaan
tersebut. Hasilnya adalah penurunan mencolok pada arus kalsium transmembran yang dihubungkan dengan relaksasi otot polos yang berlangsung lama dan di
dalam otot jantung dengan penurunan kontraktilitas di seluruh jantung dan penurunan kecepatan pacemaker pada nodus sinus dan penurunan kecepatan
konduksi pada nodus atrioventrikuler. Respons otot polos terhadap aliran masuk kalsium melalui kanal kalsium yang dioperasikan reseptor juga menurun pada
penggunaan obat tersebut, tetapi tidak begitu mencolok. Penyekatan tersebut berubah secara parsial dengan peningkatan konsentrasi kalsium, meskipun kadar
kalsium yang diperlukan tidak dapat diperoleh dengan mudah. Penyekatan juga dapat berubah secara parsial dengan penggunaan obat yang dapat meningkatkan
aliran kalsium transmembran, seperti simpatomimetika. Tipe kanal kalsium lainnya kurang sensitif terhadap penyekatan oleh
penyekatan kanal kalsium. Oleh karena itu, jaringan dengan tipe kanal tersebut memainkan peran utama neuron dan sebagian besar kelenjar sekresi-kurang
dipengaruhi oleh obat tersebut dibandingkan dengan otot jantung dan otot polos.