Deskripsi Data Hasil Pengamatn Proses Pembelajaran

59 Diagram 4.2 Persentase Ketuntasan Hasil Beajar Siswa Siklus II Diagram 4.2, Menunjukkan bahwa persentase siswa yang belum tuntas sebesar 12,50. Hal ini berarti bahwa sebanyak 3 siswa dari 24 siswa yang mengikuti tes formatif siklus II memperoleh nilai tes formatif kurang dari 65. Dari diagram tersebut juga dapat dilihat bahwa persentase siswa yang tuntas sebesar 87,50. Ini berarti bahwa sebanyak 21 siswa yang memperoleh nilai tes formatif lebih dari KKM mata pelajaran Matematika yang telah ditentukan yaitu 65. Dari nilai hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran sudah berhasil. Simpulan ini berdasarkan dari banyaknya siswa yang hadir yaitu 24 siswa, terdapat 21 siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu sebesar 65. Data lebih rinci tentang daftar nilai hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 44.

4.1.2.2 Deskripsi Data Hasil Pengamatn Proses Pembelajaran

Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan terhadap aktivitas siswa, RPP yang dibuat oleh guru, dan performansi guru saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No Aktivitas Siswa Nilai Pertemuan 3 Pertemuan 4 1 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 75 77.08 2 Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan kepada guru 66.66 67.70 60 3 Keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah yang diberikan guru pada saat kerja kelompok 81.25 83.33 4 Kerjasama siswa dalam kerja kelompok 83.33 85.41 5 Keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok 68.75 73.95 6 Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil kerjanya 76.04 79.16 7 Keberanian siswa dalam mengemukakan tanggapan atau pendapat 68.75 70.83 8 Ketekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru 67.70 67.70 Persentase rata-rata aktivitas 73.44 75.78 Jumlah 149.22 Persentase rata-rata aktivitas siklus II 74.61 Keterangan Sangat Tinggi Dari data tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa dari 8 indikator yang disebutkan diatas indikator ke-4 merupakn indikator yang mencapai persentase paling tinggi yaitu sebesar 85,41 dengan kriteria sangat tinggi. Sedangkan indikator yang presentasenya paling rendah yaitu indikator ke-2 sebesar 66,66 persen. Dengan kriteria tinggi. Sementara itu, keberhasilan untuk indikator pertama mencapai presentase 77,08 dengan kriteria sangat tinggi, indikator ke-3 dapat mencapai presentase 83,33 dengan kriteria sangat tinggi nilai tertinggi ke dua dari 8 indikator tersebut, indikator ke-5 mencapai presentase sebesar 73,95 dengan kriteria sangat tinggi, indikator ke-6 mencapai presentase sebesar 79,16 dengan kriteria sangat tinggi, dan indikator ke-7 mencapai presentase sebesar 70,83 dengan kriteria tinggi. Keaktifan siswa pada sklus II ini tergolong dalam 61 kriteria sangat tinggi karena memperoleh persentase keberhasilan klasikal aktivitas siswa sebesar 76,63. Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam siklus II pada tiap pertemuan dapat dilihat pada lampiran 41 dan 42. Selain mengamati aktivitas belajar siswa, pengamatan juga dilakukan terhadap guru selama kegiatan pembelajaran berlangsng. .Pengamatan tersebut meliputi pengamatan atau tepatnya penilaian terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.Rangkuman hasil penilaian terhadap performansi guru pada siklus II yaitu sebagai berikut: Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Penilaian Performansi Guru Siklus II No. Pertemuan 3 Nilai Pertemuan 4 Nilai 1 APKG I 82,14 APKG I 89,23 2 APKG II 85,71 APKG II 84,38 Nilai Akhir 84,52 86,00 Nilai Akhir APKG Siklus II 85,26 Keterangan A Dari tabel 4.7, dapat diketahui bahwa dari penilaian terhadap RPP pada siklus II meningkat dari 82,14 menjdi 89,23. Sementara pada penilaian terhadap pelaksanaan pembembelajaran diperoleh nilai dari 85,71 menjadi 84,38. Tabl 4.7 juga menunjukkan perolehan nilai akhir performansi guru pada siklus II yaitu sebesar 85,26 dengan katagori A. Data selengkapnya mengenai hasil penilaian performansi guru tiap pertemuannya ada pada lampiran 45,46,47,48 dan 49. 62

4.1.2.3 Refleksi

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TINGGARJAYA

0 37 251

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN RME (REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEI SUKA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 7 22

IMPLEMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION Implementasi Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Strategi Team Accelerated Instruction untuk Meningkatkan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika (PTK pada Siswa Kelas XI AP di SMK Bina

0 0 18

IMPLEMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION Implementasi Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Strategi Team Accelerated Instruction untuk Meningkatkan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika (PTK pada Siswa Kelas XI AP di SMK Bina

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) dengan materi bangun ruang pa

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA.

0 0 45

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 17

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI VOLUME BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR

0 0 11