Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

31 2 Guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi, 3 Memberi tindak lanjut, 4 Memotivasi belajar siswa, 5 Menutup pembelajaran.

2.2 Kerangka Berpikir

Mata pelajaran Matematika selalu berkaitan dengan bilangan, pecahan, rumus, dan angka-angka yang pada umumnya dianggap sulit dan membosankan oleh para siswa. Karakteristik objek matematika yang abstrak menyebabkan materi matematika sulit untuk dipahami siswa SD yang masih berada pada tahap berpikir konkret. Demikian pula dalam pembelajarannya, guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, kurang atau bahkan tidak mengaitkan pengalaman kehidupan nyata dengan ide-ide matematika di kelas, sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna. Konsep yang diterima cenderung verbalistik, pembelajaran didominasi oleh guru, siswa menjadi pasif tidak berani bertanya ataupun mengeluarkan pendapat, dan interaksi siswa kurang terbangun.Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, karena guru selain tidak mengaitkan dengan dunia nyata, juga tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa. Dengan pembelajaran matematika realistik, realitas dan pengalaman siswa menjadi titik awal pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep atau pengetahuan matematika formal, dan siswa diberi 32 kesempatan untuk mengaplikasikan konsep atau pengetahuannya itu untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menemukan kembali konsep-konsep atau pengetahuan matematika formal siswa dituntut untuk ‘belajar dengan mengerjakan’, artinya dalam pembelajaran matematika realistik keaktifan siswa sangat diperlukan sehingga dengan adanya pengertian dan pemahaman konsep yang matang, siswa bisa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan tindakan menerapkan pendekatan pembelajaran matematika realistik, guru kelas juga akan bertambah pengetahuan, sikap, dan keterampilan akademiknya, akibatnya akan meningkatkan kompetensi profesional kualitas guru. Jadi dapat diduga bahwa dengan pembelajaran matematika realistik akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang pada akhirnya hasil belajar matematika di sekolah dasar dapat meningkat.

2.3 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TINGGARJAYA

0 37 251

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN RME (REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS X SMA NEGERI 1 SEI SUKA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 7 22

IMPLEMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION Implementasi Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Strategi Team Accelerated Instruction untuk Meningkatkan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika (PTK pada Siswa Kelas XI AP di SMK Bina

0 0 18

IMPLEMENTASI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION Implementasi Pendekatan Realistic Mathematic Education dengan Strategi Team Accelerated Instruction untuk Meningkatkan Komunikasi dan Hasil Belajar Matematika (PTK pada Siswa Kelas XI AP di SMK Bina

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) dengan materi bangun ruang pa

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA.

0 6 14

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA.

0 0 45

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 17

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI VOLUME BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR

0 0 11