29
d. Kita juga dapat menentukan hasil taksiran dari operasi hitung di mana
pembulaan masing-masing bilangan berbeda-beda. Taksiran dari 5.917 : 21 kira-kira . . . .
5.917 dibulatkan ke ribuan terdekat menjadi 6.000 21 dibulatkan ke puluhan terdekat menjadi 20
Jadi , taksiran dari 5.917 : 21 kira-kira 6.000 : 20 = 300 2.1.9 Penerapan RME dalam Pembelajaran Sifat-sifat operasi hitung
bilanga.
Penerapan pendekatan RME dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat operasi hitung Kelas IV semester1 yaitu sebagai berikut:
2.1.9.1 Pembelajaran Prinsip
Beberapa persiapan sebelum pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1 Guru terlebih dahulu mempelajari materi sifat-safat operasi hitung,
2 Menyusun rencana pembelajaran,
3 Menyiapkan alat peraga berupa penggaris bilangan, angka-angka
bilangan,dan lain-lain, 4
Menyusun sekenario pembelajaran.
2.1.9.2 Proses Pembelajaran
Beberapa kegiatan dalam proses pembelajaran antara lain yaitu: 1
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan melakukan apresiasi,
30
2 Guru menjelaskan materi-materi sifat-sifat operasi hitung dengan
meminta siswa memperhatikan berbagai angka-angka yang ada disekitar mereka,
3 Guru mengajukan masalah kontekstual kepada siswa yaitu; memberikan
contoh bilangan-bilangan dalam bentuk puluhan ratusan dan ribuan. Kemudian siswa disuruh menyebutkan bilangan mana yang dibulatkan ke
atas atau ke bawah dengan di beri contoh oleh guru terlebih dahulu, 4
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok kecil dengan beranggotakan 6 siswa dan memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
memecahkan masalah tersebut, 5
Guru memperhatikan kegiatan siswa dan memberikan arahan kepada siswa yang masih kurang paham,
6 Guru menerima setiap perwakilan kelompok untuk membacakan hasil
kerja mereka, 7
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun menanggapi hasil kerja kelompok lain,
8 Guru memberikan ulasan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam pembelajaran.
2.1.9.3 Penutup Pembelajaran
Beberapa kegiatan dalam tahap penutup pempelajaran, meliputi: 1
Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan secara perlahan membawa siswa ke matematika formal. Mengadakan
evaluasi dengan memberikan soal-soal,
31
2 Guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi,
3 Memberi tindak lanjut,
4 Memotivasi belajar siswa,
5 Menutup pembelajaran.
2.2 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran Matematika selalu berkaitan dengan bilangan, pecahan, rumus, dan angka-angka yang pada umumnya dianggap sulit dan membosankan
oleh para siswa. Karakteristik objek matematika yang abstrak menyebabkan materi
matematika sulit untuk dipahami siswa SD yang masih berada pada tahap berpikir konkret. Demikian pula dalam pembelajarannya, guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional, kurang atau bahkan tidak mengaitkan pengalaman kehidupan nyata dengan ide-ide matematika di kelas, sehingga pembelajaran
menjadi tidak bermakna. Konsep yang diterima cenderung verbalistik, pembelajaran didominasi oleh guru, siswa menjadi pasif tidak berani bertanya
ataupun mengeluarkan pendapat, dan interaksi siswa kurang terbangun.Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran, karena guru selain tidak mengaitkan
dengan dunia nyata, juga tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki siswa.
Dengan pembelajaran matematika realistik, realitas dan pengalaman siswa menjadi titik awal pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk menemukan
kembali konsep-konsep atau pengetahuan matematika formal, dan siswa diberi