8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Minat belajar
2.1.1 Pengertian minat belajar
Setiap individu dalam melakukan segala kegiatan atau aktivitas dalam kehidupannya pasti didorong oleh nafsu.
Manusia sebagai mahluk yang “sadar” akan diri sendiri, akan dapat menyadari bahwa ia
”didorong”, ia merasa ada sesuatu didalam dirinya yang mendorongnya berbuat dan bertindak
Purwanto, 2007:32. Kegiatan dalam belajar juga setiap individu pasti mempunyai dorongan untuk belajar dengan baik.
Salah satu pendorong yang mempunyai pengaruh besar adalah minat, karena apabila tidak sesuai dengan minat siswa dalam
belajar tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya dan tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran yang dipelajari Slameto,
2010:57. Minat
mempunyai peran
penting dalam
pendidikanbelajar dikarenakan apabila siswa memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Oleh karena itu pula dengan minat siswa dapat lebih berkonsentrasi
lebih bersemangat dan menimbulkan perasaan gembira dalam belajar sehingga siswa dapat terus ingat tidak mudah lupa dalam
usahanya belajar sehingga menghasilkan hasil belajar yang
maksimal. Menurut Dalyono, 2005:57 minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
Untuk lebih memahami pengertian minat lebih luas lagi berikut definisi tentang minat oleh para ahli. Menurut
Poerwadarminta, 2003:744 dalam KBBI minat diartikan sebagai gairah, keinginan dan kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menurut Slameto, 2010:180 adalah suatu perasaan lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Muhibbin Syah,
2008:136 minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Sedangkan
menurut Crow dan Crow bahwa “minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk
cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri” Abror, 1993:112. Dari pengertian-pengertian minat di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa minat adalah ketertarikan yang lebih terhadap suatu orang, benda, kegiatan ataupun objek lain yang
didorong oleh kegiatan dari obyek itu sendiri tanpa ada paksaan atau yang menyuruh. Selain itu pengertian di atas juga terdapat
kesamaan psikis yaitu adanya pemusatan perhatian terhadap obyek atau aktivitas tertentu. Dari pendapat diatas juga dapat
diketahui unsur penting dari minat itu sendiri yang meliputi perasaan senang terhadap objek, kemauan, kesadaran, dan
perhatian. Hubungan dalam belajar dengan minat, minat mempunyai
hubungan yang penting atau sebagai unsur yang diperlukan dalam kegiatan atau aktivitas belajar. Menurut Djamarah,
2008:167 pengaruh minat adalah: Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak
didik yang berminat terhadap suatu mata diklat akan mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya
tarik baginya. Anak didik akan mudah menguasai pelajaran yang menarik minatnya. Proses belajar akan
berjalan lancar bila disertai minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan
kegairahan belajar anak didik dalam rentan waktu tertentu.
Oleh karena itu guru juga mempunyai peranan dalam menumbuhkan minat siswa, penyampaikan materi pelajaran
secara menarik agar bisa menarik perhatian siswa, menimbulkan rasa senang dalam belajar sehingga tumbuh minat untuk tertarik
dengan pelajaran tersebut sehingga nantinya siswa mudah memahami dan tidak mudah lupa kemudian diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa itu juga.
2.1.2 Macam-macam Minat