5.6.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian
residual dari suatu pengamatan ke periode pengamatan lainnya Ghozali, 2006: 105. Untuk memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat melalui grafik Scatter plot, yaitu: 1 jika ada pola tertentu yang membentuk
pola teratur, menyempit kemudian melebar bergelombang maka terjadi heteroskedastisitas; 2 jika tidak ada pola yang jelas,
titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
5.7 Uji Hipotesis
5.7.1 Uji Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel- variabel bebas yaitu variabel X
1
dan variabel X
2
secara simultan mampu menjelaskan variabel terikat.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji distribusi F dengan cara membandingkan antara nilai F
hitung
dengan nilai F
tabel
. Keputusan : Jika F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak.
5.7.2 Uji Parsial Uji t
Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial. Uji parsial dalam penelitian ini
menggunakan uji dua pihak two tail test belaku dengan ketentuan bahawa harga t
hitung
, berada pada daerah penerimaan Ho atau terletak diantara harga t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian bila harga t
hitung
lebih kecil atau sama dengan ≤ dari harga t
tabel
maka Ho diterima. Harga t
hitung
adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat + atau - nya Sugiyono,
2007:97. 5.7.3
Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui besarnya variabel tidak bebas.
Bila koefisien determinasi R
2
= 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali 0 terhadap variabel tidak
bebas. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R
2
= 1, berarti variabel tidak bebas 100 dipengaruhi oleh variabel bebas.
Karena itu letak R
2
berada dalam selang atau interval antar 0 dan 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas
terhadap variabel terikat, maka perlu dicari koefisien determinasi secara keseluruhan. Perhitungan dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS. Hasil perhitungan R
2
secara keseluruhan digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling
baik dari analisis regresi linier berganda. Jika R
2
mendekati 1 satu maka dikatakan semakin kuat model tersebut dalam
menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R
2
keseluruhan mendekati 0 nol maka semakin lemah variasi variabel bebas menerangkan variabel terikat.
Menghitung R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan antara faktor intern dan faktor ekstern
terhadap minat belajar. Semakin besar R
2
, maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat.
5.7.4 Koefisien Determinasi Parsial