2. Komponen Pengembangan Pariwisata
Berdasarkan pengertian pengembangan dan obyek wisata diatas, pengembangan obyek wisata dapat diartikan usaha atau cara untuk
membuat jadi lebih baik segala sesuatu yang dapat dilihat dan dinikmati oleh manusia sehingga semakin menimbulkan perasaan senang dengan
demikian akan menarik wisatawan untuk berkunjung. Menurut Inskeep dalam M. Liga Suryadana 2015:33, ada beberapa
komponen dasar
pariwisata yang
harus diperhatikan
dalam pengembangan pariwisata. Komponen tersebut antara lain:
1.
Attraction daya tarik.
Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri sebagai komponen pariwisata karena dapat memunculkan motivasi bagi wisatawan dan
menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. M. Liga Suryadana 2015:54 dikatakan bahwa suatu daerah dikatakan memiliki
daya tarik wisata apabila memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a.
Keunikan; b.
Keaslian, alam atau adat yang melekat pada kehidupan masyarakat sehari-hari;
c. Kelangkaan, sulit ditemui di daerah atau negara lain;
d. Menumbuhkan semangat dan memberi nilai wisatawan.
Sementara itu, Syamsuridjal 2007:2 membagi atraksi wisata menjadi 2 macam yaitu:
a. Site Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata
semenjak objek itu ada. b.
Event Attraction, yaitu daya tarik yang dimiliki oleh suatu objek wisata setelah dibuat manusia.
2.
Accessable mudah dicapai
Dalam hal ini dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara dapat dengan mudah mencapai tempat wisata tersebut.
3.
Amenities fasilitas
Fasilitas yang tersedia di daerah objek wisata seperti akomodasi dan restoran. Fasilitas menjadi salah satu syarat Daerah Tujuan Wisata
DTW. Dengan adanya fasilitas, maka wisatawan dapat tinggal lebih lama di daerah tersebut.
4.
Ancillary adanya lembaga pariwisata
Aspek berikut ini mengacu kepada adanya lembaga atau organisasi yang mengolah objek wisata tersebut. Wisatawan akan semakin sering
mengunjungi dan mencari DTW Daerah Tujuan Wisata apabila di daerah tersebut wisatawan dapat merasakan kenyamanan Protection of
Tourism dan terlindungi baik melaporkan maupun mengajukan suatu kritik dan saran mengenai keberadaan mereka selaku pengunjung atau
orang yang bepergian.
3. Teori Pengembangan Kawasan Pariwisata
Menurut Poerwadarminta 2002 pengembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan sesuatu menjadi maju, baik sempurna dan berguna.
Yoeti menegaskan bahwa pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk
memperbaiki produk yang sedang berjalan dan menambah jenis produk yang dihasilkan atau pun yang akan dipasarkan Yoeti, 1996:53.
Pengembangan suatu objek wisata harus dapat menciptakan produk style yang baik, dimana diantaranya adalah:
1.Objek tersebut memiliki daya tarik untuk disaksikan maupun dipelajari. 2. Mempunyai kekhususan dan berbeda dari objek yang lainnya.
3. Tersedianya fasilitas wisata. 4. Dilengkapi dengan sarana-sarana akomodasi, telekomunikasi,
transportasi dan sarana pendukung lainnya. Pengembangan objek wisata pada dasarnya mencakup tiga hal, yaitu:
1. Pembinaan produk wisata.
Merupakan usaha meningkatkan mutu pelayanan dan sebagai unsur produk pariwisata seperti jasa akomodasi, jasa transportasi, jasa
hiburan, jasa tour dan travel serta pelayanan di objek wisata. Pembinaan tersebut dilakukan dengan berbagai kombinasi usaha
seperti pendidikan dan latihan, pengaturan dan pengarahan