BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pemupukan dengan dosis 5 ± 20 lt pupuk organik M-Dext per ha, 5 ± 20 lt pupuk organik NASA per ha, dan 50 ± 150 kg pupuk anorganik Urea, TSP,
KCl, memacu pertumbuhan stek murbei Morus cathayana L.. 2. Perendaman stek murbei Morus cathayana L. dalam larutan pupuk NASA
dan M-Dext berkonsentrasi 0.25 selama 15 ± 45 menit memacu pertumbuhan akar stek.
5.2 Saran
1. Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan stek dalam pengembangan budidaya murbei, disarankan menggunakan pupuk organik M-Dext.
2. Sebaiknya pupuk anorganik Urea, TSP, KCl tidak digunakan lebih dari 200 kg dalam luasan 1 ha untuk tanaman murbei, karena dosis ini menyebabkan
tanaman mati.
DAFTAR PUSTAKA
Atmosoedarjo, S.,J. Kartasubrata, M. Kaomini, W. Soleh, W. Moerdoko. 2000. Sutera Alam Indonesia. Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 1990. Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Murbei Morus sp.. Pusat Penelitian Persuteraan
Alam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Departemen Kehutanan. Bogor.
Britannica, C. 2006. Britannica Concise Encyclopedia. Gramedia Jakarta. Columbia Encyclopedia. 2003. The Columbia Electronic Encyclopedia, Sixth
Edition. www.cc.columbia.edu. [26 April 2008]. Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan
dan Perhutanan Sosial. 2000. Petunjuk Kerja Pengembangan Persuteraan Alam. Surabaya.
Direktorat Reboisasi dan Penghijauan. 1991. Petunjuk Praktis Pemeliharaan Ulat Sutera. Departemen Kehutanan Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan.
Guntoro, S. 1994. Budidaya Ulat Sutera. Kanisius. Yogyakarta. Hill, Mc Graw. 2005. Encyclopedia of Science and Technology. Gramedia
Jakarta. Japan International Cooperation Agency. 1981. Pedoman Persuteraan Alam.
Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Kehutanan. Proyek Pembinaan Persuteraan Alam Sulawesi Selatan, JICA ± Sericulture Development
Cooperation Project.
Kaomini, Dr. Ir. Mien. 2002. Pedoman Teknis Pemeliharaan Ulat Sutera. Samba Project. Bandung.
Katsumata, F. 1964. Petunjuk Sederhana bagi Pemeliharaan Ulat Sutera. Tokyo. Koidzummi. 1930. Jenis-Jenis Tanaman Murbei. Gramedia. Jakarta.
Marsono dan Sigit, Paulus. 2000. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasinya. Institut
Pertanian Bogor. Mifflin, H. 2007. The American Heritage® Hormone, Fourth Edition. Gramedia
Jakarta. Samsijah dan Andadari, L. 1992. Petunjuk Teknik Budidaya Ulat Sutera Bombyx
mori L.. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor.
Samsijah dan A. Sanusi K. 19761977. Pedoman Pemeliharaan Ulat Sutera. Proyek Pembinaan Persuteraan Alam Direktorat Jenderal Kehutanan.
Sunanto, H. 1997. Budidaya dan Usaha Persuteraan Alam. Kanisius. Yogyakarta. Tenenbaum, F. 1997. Taylors Dictionary for Gardeners. PT Gramedia Jakarta.
Tim Penulis Ps. 1991. Budidaya Ulat Sutera. Penebar Swadaya Jakarta. Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistika Edisi Ke-3. Pt Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. Wikipedia. GNU Free Documentation License ³X[LQ´ :LNLSHGLD UWLFOH
http:www.answers.comtopicauxin?cat=technology. [6 Juni 2008].
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto-foto penelitian
Gambar 9. Murbei Morus cathayana berumur 2 minggu setelah tanam, saat diberikan perlakuan pemupukan
Gambar 10. Murbei Morus cathayana 4 minggu setelah tanam
Gambar 11. Murbei Morus cathayana 8 dan 10 minggu setelah tanam
Gambar 12. Perbedaan perendaman akar murbei Morus cathayana dalam larutan NASA selama 45 dan 15 menit
Gambar 13. Pupuk organik M-Dext dan NASA
Lampiran 2. Jadwal kegiatan penelitian pengaruh pemupukan terhadap produksi daun Morus cathayana Tanggal
Uraian Kegiatan Waktu
Dosis Umur Tanaman
02-Agust-07 Persiapan lahan dan media cocofit dan tanah
Pagi hari 1 : 2
-
09-Agust-07 Pengadaan bibit stek Morus cathayana dan penanaman
Pagi hari -
-
23-Agust-07 Pemupukan dengan pupuk M-Dext
Pagi hari 12 dosis total
14 hari
Pemupukan dengan pupuk NASA
12 dosis total
Pemupukan dengan pupuk Anorganik
Semua sekaligus
06-Sep-07 Pemupukan dengan pupuk M-Dext
Pagi hari 16 dosis total
28 hari
Pemupukan dengan pupuk NASA
16 dosis total
Pengukuran panjang cabang primer dan jumlah daun murbei Morus cathayana
-
20-Sep-07 Pemupukan dengan pupuk M-Dext
Pagi hari 16 dosis total
42 hari
Pemupukan dengan pupuk NASA
16 dosis total
Pengukuran panjang cabang primer dan jumlah daun murbei Morus cathayana
-
04-Okt-07 Pemupukan dengan pupuk M-Dext
Pagi hari 16 dosis total
56 hari
Pemupukan dengan pupuk NASA
16 dosis total
Pengukuran panjang cabang primer dan jumlah daun murbei Morus cathayana
- 18-Okt-07
Pengukuran panjang cabang primer dan jumlah daun murbei Morus cathayana
Pagi hari -
70 hari
01-Nop-07 Panen
Pagi hari -
84 hari
Pengukuran panjang cabang primer dan jumlah daun murbei Morus cathayana Pengukuran luas permukaan daun murbei Morus cathayana
Pengukuran bobot daun murbei Morus cathayana Lampiran 3. Jadwal kegiatan penelitian pengaruh perendaman stek dalam larutan pupuk terhadap perkembangan akar Morus cathayana
Tanggal Uraian Kegiatan
Waktu Dosis
Umur Tanaman 03-Nop-07
Persiapan lahan dan media cocofit dan tanah
Pagi hari 1 : 2
-
04-Nop-07 Pengadaan bibit stek Morus cathayana
Pagi hari -
-
Perlakuan perendaman stek dalam larutan pupuk M-Dext dan NASA, dan penanaman 02-Des-07
Pengamatan akar
Pagi hari -
28 hari
Pengukuran panjang akar primer murbei Morus cathayana Pengukuran jumlah akar primer murbei Morus cathayana
Pengukuran bobot akar murbei Morus cathayana
Lampiran 4. Hasil analisis sidik ragam total panjang cabang primer tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
PANJANG CABANG N
Mean Std.
Deviation Std.
Error 95 Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
C1 3 172.1333
1.30638 .75424
171.4314 173.9219
171.60 179.13
C2 3 210.3222
4.85393 2.80242
209.1855 211.3012
196.83 215.80
C3 3 257.8667
18.07113 10.43337 254.9522
259.7345 248.93
264.20 C4
3 180.3333 1.93975
1.11992 179.9381
182.5753 175.90
189.77 C5
3 198.8556 20.55722 11.86872
197.8997 199.0336
195.97 204.40
C6 3 242.6667
11.60838 6.70210
240.1198 245.7935
239.83 251.87
C7 3 170.8000
4.21268 2.43219
168.4785 171.4082
167.80 178.73
C8 3 201.3889
2.15527 1.24435
199.2360 202.9440
194.77 208.97
C9 3
.0000 .00000
.00000 .0000
.0000 .00
.00 C10
3 126.9889 19.71506 11.38250
122.2717 128.2216
120.07 129.07
Total 30 176.1356
36.86189 6.73003
173.2579 200.7868
170.00 184.20
ANOVA PANJANG CABANG
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 36757.113
9 4084.124
30.846 .000
Within Groups 2648.050
20 132.402
Total 39405.163
29
PANJANG CABANG
Duncan PERLAKUAN
N Subset for alpha = .05
1 2
3 4
C9 3
.0000 C10
3 126.9889
C7 3
170.8000 C1
3 172.1333
172.1333 C4
3 180.3333
180.3333 C5
3 198.8556
198.8556 C8
3 201.3889
C2 3
210.3222 C6
3 242.6667
C3 3
257.8667 Sig.
1.000 .072
.243 .106
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 5. Hasil analisis sidik ragam jumlah daun tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
JUMLAH DAUN N
Mean Std.
Deviation Std.
Error 95 Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
C1 3
57.8900 4.73764
2.73528 46.1211
69.6589 54.67
63.33 C2
3 119.6667 15.19086
8.77045 81.9305
157.4029 108.67
137.00 C3
3 145.1133 35.18721 20.31534
57.7035 232.5232
110.67 181.00
C4 3 106.7767
41.79581 24.13082 2.9501
210.6032 81.00
155.00 C5
3 124.4433 15.66970
9.04691 85.5176
163.3690 109.00
140.33 C6
3 154.2233 10.35560
5.97881 128.4986
179.9481 142.67
162.67 C7
3 110.7800 7.07293
4.08356 93.2099
128.3501 102.67
115.67 C8
3 126.8867 14.38679
8.30622 91.1479
162.6254 115.33
143.00 C9
3 .0000
.00000 .00000
.0000 .0000
.00 .00
C10 3
46.5567 15.90341
9.18184 7.0504
86.0629 33.67
64.33 Total
30 99.2337
50.03674 9.13542
80.5496 117.9177
.00 181.00
ANOVA JUMLAH DAUN
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 64404.692
9 7156.077
17.450 .000
Within Groups 8201.879
20 410.094
Total 72606.571
29
JUMLAH DAUN
Duncan PERLAKUAN
N Subset for alpha = .05
1 2
3 4
C9 3
.0000 C10
3 46.5567
C1 3
57.8900 C4
3 106.7767
C7 3
110.7800 C2
3 119.6667
119.6667 C5
3 124.4433
124.4433 C8
3 126.8867
126.8867 C3
3 145.1133
145.1133 C6
3 154.2233
Sig. 1.000
.501 .052
.073 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 6. Hasil analisis sidik ragam luas permukaan daun tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
LUAS PERMUKAAN DAUN N
Mean Std.
Deviation Std.
Error 95 Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
C1 3
66.4767 .58705
.33894 65.0183
67.9350 65.80
66.85 C2
3 89.4367
1.87239 1.08102 84.7854
94.0879 87.42
91.12 C3
3 144.4500 4.18727 2.41752
134.0483 154.8517
141.43 149.23
C4 3
48.1967 1.23030
.71031 45.1404
51.2529 46.84
49.24 C5
3 82.0133
1.86294 1.07557 77.3855
86.6411 80.82
84.16 C6
3 97.0900
3.32676 1.92070 88.8259
105.3541 93.25
99.10 C7
3 36.4133
.41789 .24127
35.3752 37.4514
36.11 36.89
C8 3
77.9500 1.66964
.96397 73.8024
82.0976 76.64
79.83 C9
3 .0000
.00000 .00000
.0000 .0000
.00 .00
C10 3
31.6300 .25159
.14526 31.0050
32.2550 31.34
31.79 Total
30 67.3657
39.13858 7.14569 52.7511
81.9803 .00
149.23
ANOVA LUAS PERMUKAAN DAUN
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 44342.101
9 4926.900
1217.698 .000
Within Groups 80.922
20 4.046
Total 44423.023
29
LUAS PERMUKAAN DAUN
Duncan PERLA
KUAN N
Subset for alpha = .05 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 C9
3 .0000 C10
3 31.6300
C7 3
36.4133 C4
3 48.1967
C1 3
66.4767 C8
3 77.9500
C5 3
82.0133 C2
3 89.4367
C6 3
97.0900 C3
3 144.4500
Sig. 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 7. Hasil analisis sidik ragam bobot daun dan ranting tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
BOBOT DAUN DAN RANTING N
Mean Std.
Deviation Std.
Error 95 Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
C1 3
0.4333 .12097
.06984 0.3280
0.6338 0.34
0.47 C2
3 0.6272
.15948 .09207
0.5505 0.6428
0.54 0.73
C3 3
0.9756 .33843
.19539 0.9360
1.2174 0.89
1.15 C4
3 0.3394
.18330 .10583
0.2747 0.7853
0.27 0.43
C5 3
0.5890 .11930
.06888 0.4170
0.6097 0.53
0.65 C6
3 0.9299
.12055 .06960
0.8239 1.3228
0.91 1.15
C7 3
0.2697 .05000
.02887 0.2358
0.2842 0.21
0.27 C8
3 0.4869
.23965 .13836
0.4413 0.5320
0.46 0.58
C9 3
.0000 .00000
.00000 .0000
.0000 .00
.00 C10
3 0.1800
.06557 .03786
0.1371 0.2629
0.17 0.19
Total 30
0.4830 2.05271
.37477 0.4355
0.5685 0.47
0.49
ANOVA BOBOT DAUN DAN RANTING
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 121.633
9 13.515
480.611 .000
Within Groups .562
20 .028
Total 122.195
29
BOBOT DAUN DAN RANTING
Duncan PERLAKUAN N
Subset for alpha = .05 1
2 3
4 5
6 7
8 9
C9 3 .0000
C10 3
0.1800 C7
3 0.2697
C4 3
0.3394 C1
3 0.4333
C8 3
0.4869 C5
3 0.5890
C2 3
0.6272 C6
3 0.9299
C3 3
0.9756 Sig.
1.000 .256
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 8. Hasil analisis sidik ragam bobot daun tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
BOBOT DAUN
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95 Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Bound Upper
Bound C1
3
0.2437
.11590 .06692
0.2354 0.2613
0.19 0.28
C2 3
0.3594
.02887 .01667
0.3316 0.3750
0.27 0.62
C3 3
0.4708
.22234 .12837
0.3844 0.4890
0.38 0.48
C4 3
0.2288
.33561 .19376
0.1830 0.2504
0.21 0.25
C5 3
0.3142
.22502 .12991
0.3077 0.3556
0.30 0.33
C6 3
0.4222
.15275 .08819
0.3572 0.5161
0.37 0.47
C7 3
0.1942
.21656 .12503
0.1120 0.2180
0.10 0.21
C8 3
0.2463
.10970 .06333
0.1808 0.2580
0.18 0.26
C9 3
.0000 .00000
.00000 .0000
.0000 .00
.00 C10
3
0.1381
.08000 .04619
0.1213 0.1987
0.12 0.18
Total 30
0.2900 .92851
.16952 0.2450
0.3384 0.24
0.32
ANOVA BOBOT DAUN
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 24.371
9 2.708
85.791 .000
Within Groups .631
20 .032
Total 25.002
29
BOBOT DAUN
Duncan PERLAKUAN
N Subset for alpha = .05
1 2
3 4
5 6
C9 3
.0000 C10
3
0.1381
C4 3
0.2288
C7 3
0.1942 0.1942
C1 3
0.2437 0.2437
C8 3
0.2463
C5 3
0.3142
C2 3
0.3594
C6 3
0.4222
C3 3
0.4708
Sig. 1.000
1.000 .496
.060 .132
1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 9. Hasil analisis sidik ragam total panjang akar primer tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
PANJANG AKAR
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95 Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Bound Upper
Bound C1
3 81.40
.07211 .04163
80.7209 83.0791
79.82 84.96
C2 3
85.37 .64663
.37333 84.4670
87.6797 84.38
87.66 C3
3 110.12
.42525 .24552
109.9670 113.0797
108.54 112.34
C4 3
74.50 .72746
.42000 73.4729
76.0871 69.62
76.06 C5
3 94.87
.03055 .01764
92.8974 99.0492
91.94 99.00
C6 3
135.23 .69292
.40006 134.3254
138.7680 131.56
137.84 C7
3 47.57
.04163 .02404
46.4099 49.6168
45.48 49.56
Total 21 62.9060
5.27494 1.15109 60.5717
65.3740 61.48
63.84
ANOVA PANJANG AKAR
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 553.267
6 92.211
399.388 .000
Within Groups 3.232
14 .231
Total 556.499
20
PANJANG AKAR
Duncan PERLAKUAN
N Subset for alpha = .05
1 2
3 4
5 6
C7 3
47.57 C1
3 81.40
C4 3
74.50 C2
3 85.37
C5 3
94.87 C3
3 110.12
C6 3
135.23 Sig.
1.000 1.000
.063 1.000
1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 10. Hasil analisis sidik ragam jumlah akar primer tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
JUMLAH AKAR
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95 Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Bound Upper
Bound C1
3 12.4667 .50332
.29059 11.7209
13.0791 11.82
14.96 C2
3 14.5333 .30551
.17638 13.4670
15.6797 14.38
15.66 C3
3 20.7333 .50332
.29059 19.9670
23.0797 20.54
22.34 C4
3 10.3333 .30551
.17638 9.4729
13.0871 9.62
11.06 C5
3 17.6000 .20000
.11547 16.8974
19.0492 16.94
19.00 C6
3 26.3333 .41633
.24037 25.3254
28.7680 25.56
27.84 C7
3 9.4000
.20000 .11547
8.4099 9.6168
8.48 9.56
Total 21 11.1399
5.77878 1.26103 10.5717
11.3740 10.48
11.84
ANOVA JUMLAH AKAR
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 665.992
6 110.999
820.765 .000
Within Groups 1.893
14 .135
Total 667.886
20
JUMLAH AKAR
Duncan PERLAKUAN
N Subset for alpha = .05
1 2
3 4
5 6
7 C7
3 9.4000
C1 3
12.4667 C4
3 10.3333
C2 3
14.5333 C5
3 17.6000
C3 3
20.7333 C6
3 26.3333
Sig. 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lampiran 11. Hasil analisis sidik ragam bobot akar total tanaman murbei Morus cathayana
Descriptives
BOBOT AKAR
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
95 Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower
Bound Upper
Bound C1
3 .9500
.11846 .06839
.9391 1.1676
.80 1.01
C2 3
1.0133 .03786
.02186 .9193
1.1074 .97
1.14 C3
3 1.3033
.56889 .32845
1.1099 1.7165
.96 1.96
C4 3
.8733 .11136
.06429 .6734
1.2266 .85
1.07 C5
3 1.2133
.10504 .06064
1.1524 1.4743
1.11 1.32
C6 3
1.3367 .17156
.09905 1.2705
1.6228 1.04
1.38 C7
3 .7167
.13868 .08007
.6722 1.0612
.60 .87
Total 21
1.0381 .28439
.06206 .9086
1.1675 .60
1.96
ANOVA BOBOT AKAR
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups .795
6 .133
2.256 .098
Within Groups .822
14 .059
Total 1.618
20
BOBOT AKAR
Duncan
PERLAKUAN N
Subset for alpha = .05 1
2 C7
3 .7167
C1 3
.9500 .9500
C4 3
.8733 .8733
C2 3
1.0133 1.0133
C6 3
1.3367 C5
3 1.2133
C3 3
1.3033 Sig.
.188 .071
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persuteraan alam sudah lama dikenal oleh beberapa penduduk di Indonesia dan juga di dunia. Usaha budidaya ulat sutera sudah dimulai sejak tahun 1960.
Daerah-daerah yang selama ini telah melakukan usaha budidaya ulat sutera adalah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.
Usaha persuteraan alam memiliki rangkaian kegiatan yang panjang, dimana rangkaian kegiatan itu terbagi menjadi beberapa sub sistem. Sub sistem
yang paling pertama adalah budidaya tanaman murbei sebagai pakan utama ulat sutera. Sub sistem yang kedua yaitu pemeliharaan ulat sutera, kemudian
dilanjutkan oleh sub-sub sistem berikutnya, yaitu sub sistem produksi kokon, pengolahan kokon, pemintalan benang, penerimaan tekstil sutera dan pemasaran
hasil. Karena sifatnya yang padat karya maka budidaya ulat sutera ini mampu memperluas lapangan kerja, menambah penghasilan masyarakat, menghasilkan
devisa, dan ikut dalam kegiatan produksi sandang. Pada setiap sub sistem persuteraan alam memerlukan banyak tenaga kerja.
Usaha budidaya ulat sutera berpotensi besar dan menghasilkan komoditi yang bernilai tinggi. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan benang sutera di dunia
yang setiap tahunnya cukup besar, yaitu sekitar 92.743 ton, sedangkan produksi benang sutera di dunia baru mencapai 89.393 ton FAO 1994 dalam
Atmosoedarjo et al. 2000. Indonesia sebagai negara berklim tropis memiliki potensi yang cukup
besar dalam memproduksi benang sutera, karena daun murbei sebagai pakan ulat sutera dapat berproduksi sepanjang tahun. Di dalam usaha persuteraan alam
khususnya untuk menghasilkan kokon yang mutunya baik, sangat dipengaruhi oleh faktor makanan. Daun murbei Morus spp merupakan satu-satunya bahan
makanan alami bagi ulat sutera. Selain berfungsi sebagai sumber pakan ulat sutera, tanaman murbei juga dapat difungsikan sebagai tanaman pagar dan
penghijauan. Dari segi kegunaan, daun murbei bisa juga dimanfaatkan untuk bahan pembuat minuman yang menyehatkan Atmosoedarjo et al. 2000.
Genus Morus memiliki beberapa spesies, antara lain Morus alba, Morus multicaulis, Morus nigra, Morus macroura, Morus cathayana, Morus indica,
Morus kanva, Morus khunpai, Morus australis, dan Morus koukuso. Tanaman murbei dapat tumbuh pada tanah yang tidak asam pH optimal 6,5 dengan tekstur
tanah lempung berliat dan berpasir. Indonesia memiliki lahan yang sangat luas dengan kondisi iklim yang
cocok untuk budidaya murbei dan pemeliharaan ulat sutera. Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk memehuhi kebutuhan industri benang sutera nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan industri benang sutera, perlu upaya intensifikasi atau ekstensifikasi pengusahaan ulat sutera dan tanaman murbei. Kedua sub sistem
budidaya tanaman murbei dan sub sistem budidaya ulat sutera tidak bisa dipisahkan, keduanya harus seiring dilakukan di lokasi yang sama.
Upaya intensifikasi budidaya tanaman murbei antara lain pemupukan dengan jenis dan dosis pupuk yang sesuai dan harganya terjangkau. Sedang upaya
ekstensifikasi budidaya tanaman murbei antara lain perluasan kebun murbei. Untuk keperluan kebun murbei memerlukan bibit tanaman yang cukup banyak
yang berupa stek batang.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh beberapa jenis dan dosis pupuk terhadap produksi daun murbei M. cathayana L..
2. Mengetahui pengaruh perendaman stek murbei dalam larutan pupuk terhadap pertumbuhan akar.
1.3 Hipotesis
1. Pemberian perlakuan pemupukan berpengaruh terhadap pertumbuhan produksi daun murbei.