Pengendalian Hama dan Penyakit Peremajaan Tanaman Murbei

2.5 Kegunaan Tanaman Murbei

Peranan tanaman murbei dalam usaha persuteraan alam sangat penting karena sebagai bahan pakan bagi ulat sutera. Daun tanaman murbei Morus sp mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan ulat sutera, yaitu air, protein, asam amino, senyawa N yang bukan protein, karbohidrat, lemak, mineral, serta vitamin. Peranan daun murbei sangat vital, karena secara tidak langsung merupakan faktor penentu kualitas produksi kokon dan serat benang sutera yang dihasilkan dari usaha persuteraan alam Direktorat Reboisasi dan Penghijauan 1991. Selain sebagai pakan ulat sutera, tanaman murbei juga dapat digunakan sebagai tanaman pagar dan penghijauan. Selain itu juga tanaman murbei dapat dimanfaatkan untuk bahan pembuat minuman yang menyehatkan Atmosoedarjo et al. 2000. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di dalam rumah kaca Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Penelitian dilakukan selama ± tiga bulan, yaitu terhitung dimulai pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2007.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi stek satu varietas tanaman murbei Morus cathayana L., kartas label, kertas milimeter blok, polybag, media tanah dan cocofit, pupuk organik kandang, dan tiga macam pupuk, yaitu pupuk anorganik Urea, TSP, KCl, dan pupuk organik cair M-Dext dan NASA yang dapat dilihat dalam lampiran pada Gambar 13. Tanaman murbei jenis Morus cathayana yang digunakan sebagai bahan utama penelitian ini berasal dari tegakan kebun yang sudah berumur lebih dari 10 tahun. Dari kebun tersebut, sejumlah stek batang diperoleh. Kertas label ukuran 1,5 x 4 cm digunakan sebagai keterangan tanaman yang diberi perlakuan. Kertas milimeter blok dalam penelitian ini digunakan sebagai sarana pengukuran luas permukaan daun. Polybag dalam penelitian ini menggunakan ukuran 40 x 40 cm sebagai penempatan media tanah bagi stek murbei. Cocofit digunakan sebagai media tumbuh. Pupuk merupakan bahan untuk perlakuan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekop, gelas ukur, timbangan, aerator, ember, pisau, meteran, dan alat tulis. Sekop dalam penelitian ini digunakan sebagai sarana pengambilan tanah untuk dimasukkan ke dalam polybag. Gelas ukur digunakan untuk menakar dosis pupuk organik cair yang dibutuhkan. Timbangan digunakan untuk mengukur dosis pupuk anorganik Urea, TSP, dan KCl dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Aerator dalam penelitian ini digunakan untuk mengkondisikan larutan pupuk M-Dext yang dicampur dengan pupuk kandang dan air dikeadaan aerobik.