1.4 Manfaat
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jenis dan dosis pupuk yang memiliki pengaruh terbaik terhadap produksi daun dan
perkembangan akar tanaman murbei yang optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asal dan Penyebaran Tanaman Murbei
Usaha persuteraan alam merupakan suatu kegiatan agroindustri yang memiliki rangkaian kegiatan yang panjang. Kegiatan tersebut meliputi penanaman
murbei, pemeliharaan ulat sutera, produksi kokon, pengolahan kokon, permintaan benang, dan pemasaran hasilnya. Usaha persuteraan alam ini berpotensi besar,
karena siklus produksi setiap sub sistemnya singkat sehingga cepat memberikan hasil dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi. Teknologi yang digunakan relatif
sederhana yang terbukti bisa dilakukan oleh kebanyakan masyarakat awam. Usaha budidaya murbei dan ulat sutera dapat dilakukan sebagai usaha pokok maupun
sebagai usaha sampingan Atmosoedarjo et al. 2000. Di dalam usaha persuteraan alam, khususnya untuk menghasilkan kokon yang berkualitas baik sangat
dipengaruhi oleh kecukupan pakan bagi ulat. Persuteraan alam di Indonesia sudah mulai dikenal sejak abad ke-10.
Ketika itu ada hubungan dagang dengan pedagang dari Cina dan India. Diantara komoditi yang diperdagangkan adalah bahan pakaian bagi para kerabat kerajaan,
yakni sutera. Pada tahun 1903, seorang tuan tanah Cina Lei Kim Liong menanam murbei di lahan persawahan dan memelihara ulat sutera ras Cina ± Jepang di
daerah Tanggerang. Dari sini budidaya ulat sutera alam kemudian menyebar ke Lampung, Palembang, Aceh, dan Makasar Atmosoedarjo et al. 2000.
Konon di Indonesia pada masa silam sudah dikenal usaha persuteraan alam yang bahan pakannya berupa daun tanaman jarak Ricinis communis.
Sedangkan usaha pemeliharaan ulat sutera dengan pakan daun tanaman murbei mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1948, yang dibawa oleh orang Jepang dan
dikembangkan di daerah Jawa Barat. Sedangkan pabrik pemintalannya sendiri pertama kali didirikan pada tahun 1961 di Bandung yang bahan kokonnya
diperoleh dari masyarakat, hasil bimbingan dan pengembangan persuteraan alam yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Jawa Barat.