60
jumlah mesin tenun sebanyak 301 mesin Unit Weaving II dan pada tahun 1994 menambah lagi satu unit Spinning dengan jumlah 40.320 mata pintal Unit
Spinning III. Kemudian pada tahun 2000 perusahaan menambah satu unit Spinning lagi dengan jumlah 1.728 unit drum untuk jenis Murata Jet Spinning
MJS dan sebanyak 1.920 unit drum untuk jenis Open End OE Unit Spinning IV.
PT. Sinar Pantja Djaja Pan Asia Group Semarang sejak awal berdiri sampai Agustus 1997 masih dikelola oleh keluarga pendirinya, kemudian mulai
tanggal 08 Agustus 1997 bergabung dengan Pan Asia Group yang berpusat di Bandung dengan tujuan utama ingin mengembangkan usaha agar lebih
profesional. PT. Sinar Pantja Djaja Pan Asia Group telah dinilai dan berhasil
mendapatkan Sertifikat untuk melaksanakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sejak tanggal 30 Juni 2003 dari Badan Sertifikasi Internasional yaitu
SGS United Kingdom Ltd. System Services Certification dengan nomor sertifikat ID030153. Hingga kini jumlah karyawan PT. Sinar Pantja Djaja Pan
Asia Group mencapai 2100 orang.
4.1.2. Deskripsi Responden
Deskripsi responden merupakan gambaran para karyawan yang menjadi responden dalam penelitian, yang dapat dilihat dari jenis kelamin dan pendidikan
terakhir dan masa kerja. Berikut ini dapat dilihat gambaran responden yang telah mengisi kuesioner mengenai Kompensasi, Lingkungan kerja, Kepuasan kerja dan
Komitmen Organisasi pada Unit Spinning II PT. Sinar Pantja Djaja Pan Asia
61
Group Semarang. a. Gambaran responden berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang didapat dari penyebaran angket, diperoleh data mengenai jenis kelamin responden sebagai berikut:
Tabel 4.1. Responden berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin No Usia tahun
Jenis Kelamin Jumlah orang
Laki-laki Perempuan
1. 25
62
Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Masa Kerja dan Pendidikan Terakhir No.
Masa Kerja tahun
Pendidikan Terakhir Jumlah
SD SMP
SMA PTAkademi
1. 5 - 10
16 14
33 2
65 2.
11 - 15 26
17 43
2 88
3. 16 - 20
3 8
21 -
32 Jumlah
45 39
97 4
185 Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karyawan yang bekerja pada PT. Sinar Pantja Djaja Pan Asia Group Semarang sebagian besar
telah bekerja selama 11-15 tahun yaitu sejumlah 88 orang dengan 26 orang berpendidikan terakhir SD, 17 orang SMP , 43 orang SMA dan 2 orang dari
Perguruan TinggiAkademi. Dan jumlah karyawan paling sedikit yang bekerja antara 16-20 tahun yaitu berjumlah 32 orang dengan 3 orang dari SD, 8 orang
SMP, dan 21 orang dari SMA. Sebagian besar responden berpendidikan terakhir dari SMA dan paling sedikit adalah dari Perguruan TinggiAkademi.
4.1.3. Analisis Deskriptif Persentase
Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada penelitian ini, yang terdiri dari kompensasi X
1
, lingkungan kerja X
2
, kepuasan kerja Y
1
dan komitmen organisasi Y
2
. Analisis dilakukan untuk setiap
indikator pada variabel dengan memberikan kategori. 4.1.3.1. Deskripsi Variabel Kompensasi
Pada variabel kompensasi ada 6 pernyataan yang digunakan dalam pengambilan data penelitian. Berikut tabel tanggapan responden tentang
63
kompensasi:
Tabel 4.3. Tanggapan Responden Terhadap Kompensasi
N Indikator
Kompensasi Skor Jawaban
Jml
SS S
KS TS
STS 1.
Pengakuan dan pujian dari perusahaan
1 0,5
52 28,1
79 42,7
49 26,5
4 2,2
185 100
2. Gaji yang adil
20 10,8
55 29,7
61 33
40 21,7
9 4,8
185 100
3. Melaksanakan pekerjaaan
sesuai dengan cara sendiri 22
11,8 53
28.6 63
34,2 29
15,7 18
9,7 185
100 4.
Pekerjaan memberikan
kesempatan mandiri 26
14,1 51
27,6 62
33,5 44
23,7 2
1,1 185
100 5.
Tidak mempunyai
kesempatan melakukan
aspek pekerjaan yang lebih menantang
10 5,4
79 42,7
67 36,2
28 15,2
1 0,
185 100
6. Tidak ada peluang untuk
kreatifitas 18
9,7 67
36,2 59
31,9 35
19 6
3,2 185
100
Sumber : data primer yang diolah, 2011 Memperhatikan tabel 4.3 di atas nampak bahwa 42,7 karyawan
menganggap kurangnya pengakuan dan pujian dari perusahaan bagi karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik, namun 28,1 karyawan menganggap
pengakuan dan pujian tersebut sudah cukup baik. Sebanyak 33 karyawan berpendapat bahwa gaji yang mereka terima belum cukup adil untuk pekerjaan
yang mereka terima, namun 29,7 karyawan menganggap gaji tersebut sudah cukup adil. Bahkan 10,8 karyawan lainnya merasa gaji yang mereka terima
sangat adil. Sebanyak 34,2 karyawan merasa pekerjaan mereka tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan cara mereka sendiri, namun 28,6 karyawan lainnya merasa bahwa pekerjaan mereka saat ini dapat dikerjakan
dengan cara mereka sendiri. 33,5 karyawan merasa pekerjaan mereka saat ini
64
tidak memberikan kesempatan mandiri kepada mereka, namun 27,6 karyawan berpendapat bahwa pekerjaan ini memberikan kesempatan kepada mereka untuk
mandiri. Karyawan yang merasa tidak mempunyai kesempatan melakukan beberapa
aspek pekerjaan yang lebih menantang sebesar 42,7 sedangkan karyawan yang merasa mempunyai kesempatan melakukan pekerjaan yang lebih menantang
hanya sebesar 36,2. Menurut 36,2 karyawan pekerjaan mereka saat ini tidak memberikan peluang untuk berkreatifitas, namun 31,9 karyawan lainnya merasa
pekerjaan mereka memberikan peluang berkreatifitas. Pada variabel kompensasi digunakan 6 pernyataan, yang masing-masing
pernyataan memiliki skor 1 sampai 5, skor maksimal variabel kompensasi: 5 x 6 x 185 = 5550. Hasil penelitian tentang kompensasi pada lampiran diperoleh total
skor sebesar 3322, sehingga diperoleh DP = 3322 : 5550 x 100 = 59,85. berikut tabel kategori variabel kompensasi:
Tabel 4.4. Persentase Skor Kompensasi Interval Skor
Interval Persentase Kategori
4666
65
4.1.3.2. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja
Pada variabel lingkungan kerja ada 6 pernyataan yang digunakan dalam pengambilan data penelitian. Berikut tabel tanggapan responden tentang
lingkungan kerja:
Tabel 4.5. Tanggapan Responden Terhadap Lingkungan Kerja
N Indikator
Lingkungan Skor Jawaban
Jml
SS S
KS TS
STS 1.
Tempat kerja cukup terang 16
8,6 49
26,5 91
49,2 279
14,6 2
1,1 185
100 2.
Petunjuk kerja
mudah dibaca
2 1,1
47 25,4
86 46,5
47 25,4
3 1,6
185 100
3. Rekan
kerja mau
mendengarkan 14
7,6 61
32,9 78
42,2 31
16,8 1
0,5 185
100 4.
Fasilitas kerja diberikan dalam peningkatan kinerja
18 9,7
64 34,6
76 41,1
27 14,6
- 185
100 5.
Ketersediaan peralatan
mesin modern 16
8,6 79
42,7 54
29,2 32
17,3 4
2,2 185
100 6.
Ketersediaan fasilitas
keselamatan kerja 9
4,9 58
31,9 85
45,9 30
16,2 2
1,1 185
100
Sumber : data primer yang diolah, 2011 Memperhatikan tabel 4.5 di atas nampak bahwa 49,2 karyawan
menganggap kurangnya penerangan di tempat kerja mereka saat ini, namun 26,5 karyawan menganggap tempat kerja mereka sudah cukup terang. Petunjuk kerja
menurut 25,4 karyawan mudah dibaca, namun menurut 46,5 karyawan lainnya petunjuk kerja sulit terbaca oleh mereka. Sebanyak 42,2 karyawan
berpendapat bahwa rekan sekerja mereka tidak mau mendengarkan mereka berkaitan dengan masalah pekerjaan yang dihadapi. Namun, sebanyak 32,9
karyawan menyatakan bahwa rekan sekerja mereka mau mendengarkan mereka. Fasilitas kerja menurut 34,6 karyawan diberikan perusahaan dalam
upaya peningkatan prestasi kerja karyawan. Namun 41,1 karyawan lainnya
66
kurang setuju dengan hal tersebut. Ketersediaan peralatan modern menurut 42,7 karyawan dianggap membantu dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
Sedangkan ketersediaan fasilitas keselamatan kerja menurut 45,9 karyawan dianggap belum memadai.
Pada variabel lingkungan kerja digunakan 6 pernyataan, yang masing- masing pernyataan memiliki skor 1 sampai 5, skor maksimal variabel lingkungan
kerja: 5 x 6 x 185 = 5550. Hasil penelitian tentang lingkungan kerja pada lampiran diperoleh total skor sebesar 3599, sehingga diperoleh DP = 3599 : 5550 x 100 =
64,84. berikut tabel kategori variabel lingkungan kerja:
Tabel 4.6. Persentase Skor Lingkungan Kerja Interval Skor
Interval Persentase Kategori
4666
67
Tabel 4.7. Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan Kerja
N Indikator
Kepuasan Skor Jawaban
Jml
SS S
KS TS
STS 1.
Bekerja dengan baik jika ada pimpinan
- 8
4,3 114
61,6 41
22,2 22
11,9 185
100 2.
Pada saat jam kantor sering keluar
untuk keperluan
pribadi -
2 1,1
150 81,1
19 10,2
14 7,6
185 100
3. Datang lebih awal di tempat
kerja -
17 9,2
100 54,1
32 17,3
36 19,4
185 100
4. Lebih sering merasa senang
tinggal di rumah -
106 57,3
14 7,6
31 16,7
34 18,4
185 100
5. Secara
aktif mencari
pekerjaan di luar -
5 2,7
106 57,3
18 9,7
56 30,3
185 100
6. Berencana tetap tinggal di
organisasi 3
1,6 98
53 35
18,9 36
19,4 13
7,1 185
100 7.
Tidak mempunyai
masa depan yang baik bila tetap
berada di organisasi 1
0,5 96
51,9 32
17,3 39
21,1 17
9,2 185
100
Sumber : data primer yang diolah, 2011 Memperhatikan tabel 4.7 di atas nampak bahwa 61,6 karyawan tetap
bersedia bekerja dengan baik meskipun tidak ada pengawasan oleh pimpinan,namun ada pula karyawan yang hanya mau bekerja jika ada pengawasan
walaupun jumlahnya hanya 22,2. Pada saat jam kantor, 81,1 karyawan tidak pernah meninggalkan kantor untuk mengurus keperluan pribadinya. Namun, ada
pula karyawan yang sering keluar kantor sebanyak 1,1. Sebanyak 9,18 karyawan biasa datang lebih awal ke tempat kerja, namun 54,1 lainnya datang
ke tempat kerja tepat pada saat jam kerja dimulai. Karyawan yang merasa lebih sering senang tinggal di rumah daripada datang ke tempat kerja sebanyak 57,3.
Saat ini, 2,7 karyawan secara aktif mencari pekerjaan di luar organisasi, dan hanya 7,1 karyawan yang berencana tinggal di organisasi untuk
mengembangkan karir mereka. Sebanyak 51,9 karyawan merasa mereka tidak
68
mempunyai masa depan yang baik jika tetap tinggal di dalam organisasi. Pada variabel kepuasan kerja digunakan 7 pernyataan, yang masing-
masing pernyataan memiliki skor 1 sampai 5, skor maksimal variabel kepuasan kerja: 5 x 7 x 185 = 6475. Hasil penelitian tentang kepuasan kerja pada lampiran
diperoleh total skor sebesar 4145, sehingga diperoleh DP = 4145 : 6475 x 100 = 64,02. berikut tabel kategori variabel kepuasan kerja:
Tabel 4.8. Persentase Skor Kepuasan Kerja Interval Skor
Interval Persentase Kategori
5443
69
Tabel 4.9. Tanggapan Responden Terhadap Komitmen Organisasi
N Indikator
Komitmen Skor Jawaban
Jml
SS S
KS TS
STS 1.
Bangga sebagai
bagian organisasi
35 18,9
98 53
51 27,6
1 0,5
- 185
100 2.
Sulit menyetujui kebijakan organisasi
- -
44 23,8
106 57,3
35 18,9
185 100
3. Dididik untuk tetap setia
pada satu organisasi 28
15,1 90
48,7 67
36,2 -
- 185
100 4.
Bersedia bekerja melebihi dari yang biasa
35 18,9
89 48,1
61 33
- -
185 100
5. Bersedia menerima segala
macam penugasan 34
18,4 103
55,6 48
26 -
- 185
100 6.
Bersedia bekerja
sesuai dengan imbalan
- -
50 27,1
111 60
24 12,9
185 100
7. Memiliki sedikit pilihan bila
meninggalkan organisasi 40
21,6 80
43,2 62
33,6 3
1,6 -
185 100
8. Akan
meninggalkan organisasi bila hanya ada
sedikit perubahan -
5 2,7
70 37,8
64 34,6
46 24,9
185 100
9. Tawaran
pekerjaan yang
lebih baik adalah alasan yang tepat meninggalkan
organisasi -
7 3,8
65 35,1
80 43,3
33 17,8
185 100
Sumber : data primer yang diolah, 2011 Memperhatikan tabel 4.9 di atas nampak bahwa 53 karyawan bangga
untuk menceritakan kepada orang lain bahwa dia adalah bagian dari organisasi PT. Sinar Pantja Djaja Pan Asia Group Semarang. Selain itu, 57,3 karyawan dapat
dengan mudah menyetujui kebijakan-kebijakan penting organisasi yang berkaitan dengan karyawan. Sebanyak 48,7 karyawan juga percaya terhadap nilai tetap
setia pada suatu organisasi.Karyawan yang bersedia bekerja melebihi dari yang biasa diharapkan sebanyak 48,1 dan 55,6 karyawan lain juga bersedia
menerima segala macam penugasan agar dapat tetap bekerja.43,2 karyawan bersedia bekerja keras untuk organisasi berkaitan langsung dengan seberapa besar
imbalan yang akan mereka terima.
70
Sebanyak 43,2 karyawan merasa mereka memiliki sedikit pilihan bila ingin meninggalkan organisasi. Namun, sebanyak 37,8 karyawan tidak akan
meninggalkan organisasi bila hanya ada sedikit perubahan terhadap keadaan mereka sekarang, dan sebanyak 43,3 karyawan tidak akan meninggalkan
organisasi meskipun memperoleh tawaran pekerjaan yang lebih baik. Pada variabel komitmen organisasi digunakan 9 pernyataan, yang masing-
masing pernyataan memiliki skor 1 sampai 5, skor maksimal variabel komitmen organisasi: 5 x 9 x 185 = 8325. Hasil penelitian tentang komitmen organisasi pada
lampiran diperoleh total skor sebesar 6420, sehingga diperoleh DP = 6420 : 8325 x 100 = 77,12. berikut tabel kategori variabel komitmen organisasi:
Tabel 4.10. Persentase Skor Komitmen Organisasi Interval Skor
Interval Persentase Kategori
6997
71
4.1.4. Uji Asumsi Klasik Tabel 4.11. Hasil Olah SPSS 16.0 Variabel Kompensasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
N o
Pengujian Keterangan
Nilai Tolerance VIF Sig.
Beta 1
. Uji Normalitas
Asymp. Sig. 2-tailed
0,507 2
. Uji Multikolinieritas
Kompensasi 0,997
1,003 Lingkungan
Kerja 0,997
1,003 3
. Uji Glejser
Kompensasi 0,336
Lingkungan Kerja
0,347 4
. Uji Autokorelasi
Durbin- Watson
1,854 5
. Regresi
Kompensasi 0,002
0,086 Lingkungan
Kerja 0,004
0,127
6 .
Koefisien Determinasi
R 0,150
R Square 0,022
Adjusted R Square
0,012
72
Tabel 4.12. Hasil Olah SPSS 16.0 Variabel Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
N o
Pengujian Keterangan
Nilai Tolerance VIF
Sig. Beta
1. Uji Normalitas
Asymp. Sig. 2-tailed
0,614
2. Uji Multikolinieritas Kompensasi
0,989 1,011
Lingkungan Kerja
0,981 1,020
Kepuasan Kerja
0,978 1,023
3. Uji Glejser
Kompensasi 0,308
Lingkungan Kerja
0,964 Kepuasan
Kerja 0,053
4. Uji Autokorelasi
Durbin- Watson
1,802
5. Regresi
Kompensasi 0,005 0,195
Lingkungan Kerja
0,012 0,387 Kepuasan
Kerja 0,000 0,418
6. Koefisien
Determinasi R
0,335 R Square
0,112 Adjusted R
Square 0,097
73
4.1.4.1. Uji Normalitas
Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogrov-Smirnov berdasarkan nilai unstandardized residual e. Data dianalisis dengan bantuan
komputer program SPSS 16.0. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas pada baris Asymp. Sig 2-tailed merujuk pada tabel 4.11. dan 4.12. diperoleh signifikasi untuk variabel dependen kepuasan kerja sebesar 0,
5 0 7 dan untuk variabel dependen komitmen organisasi sebesar 0, 6 1 4 atau probabilitas 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Disamping dengan
menggunakan uji kolmogorov-smirnov, uji normalitas ini juga didukung dari hasil gambar grafik normal probability plot. Regresi memenuhi asumsi normalitas jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Lebih jelasnya hasil uji
normalitas data dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafik 4.1. Normal P-P Plot dengan Variabel Terikat Kepuasan kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
74
Grafik 4.2. Normal P-P Plot dengan Variabel Terikat Komitmen Organisasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Terlihat berdasarkan grafik 4.1 dan 4.2, titik-titik mendekati garis diagonal yang
berarti bahwa model regresi berdistribusi normal.
4.1.4.2.Uji Multikolinieritas
Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak terdapat korelasi yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi sangat tinggi pada variabel-variabel
bebas yang digunakan pada sebuah penelitian. Uji multikolinieritas mengukur tingkat keeratan tingkat asosiasi keeratan hubungan atau pengaruh antar variabel
bebas melalui besaran koefisien korelasi. Pengujian multikolinieritas ini dapat dilihat berdasarkan nilai Variance Inflation Factor VIF.
Berdasarkan tabel 4.11. dan tabel 4.12. diketahui nilai Variance Inflaction
Factor VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja dan komitmen organisasi karyawan.
75
4.1.4.3.Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika
residualnya mempunyai varians yang sama, maka disebut terjadi homokedastisitas, dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut tidak terjadi
heteroskedastisitas. Model yang bebas berdasarkan heterokedastisitas memiliki grafik
Scatterplot dengan pola titik-titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y atau tidak ada pola tertentu pada grafik Scatterplot 4.3 dan 4.4 berikut ini:
Grafik 4.3. Scatterplot Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
76
Grafik 4.4. Scatterplot Komitmen Organisasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Dari grafik 4.3. terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik di atas ataupun di bawah 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kepuasan kerja berdasarkan variabel independen kompensasi
dan lingkungan kerja. Grafik 4.4. juga menunjukkan pola yang sama dan tidak terjadi heterokedatisitas sehingga layak digunakan untuk memprediksi komitmen
organisasi berdasarkan variabel bebas kompensasi, lingkungan kerja dan kepuasan kerja.
Untuk dapat membuktikan bahwa model regresi benar-benar tidak memiliki gejala heteroskedastisitas, maka diperlukan uji statistik yang lebih dapat
menjamin keakuratan hasil. Maka dari itu dilakukan pengujian dengan menggunakan uji glejser. Jika nilai probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5 0,05, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
77
Berdasarkan hasil uji glejser merujuk pada tabel 4.11. dan 4.12. terlihat bahwa nilai probabilitas signifikansinya 0,05, maka dapat disimpulkan model
regresi tidak mengandung adanya heterokedastisitas.
4.1.4.4.Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Nilai DW pada tabel 4.11. sebesar 1,854 akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai
signifikansi 5, jumlah sampel 185 n dan jumlah variabel independen 2 k=2, maka akan didapatkan nilai dl=1,748 dan du=1,789.
Oleh karena nilai DW 1,854 lebih besar dari batas atas du 1,789 dan kurang dari 4-1,789 4-du yaitu sebesar 2,211, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
Nilai DW pada tabel 4.12. sebesar 1,802 dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 185 n dan jumlah
variabel independen 3 k=3, maka akan didapatkan nilai dl=1,738 dan du=1,799. Oleh karena nilai DW 1,802 lebih besar dari batas atas du 1,799 dan kurang dari
4-1,799 4-du yaitu sebesar 2,201, maka dapat disimpulkan bahwa tidak bisa menolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif
atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
78
4.1.5. Analisis Jalur Path Analysis