Indikator Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja 1. Pengertian Kepuasan Kerja

21 pendapat ataupun prestasi pegawainya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja. 10. Fasilitas Fasilitas rumah sakit, cuti, dan pensiun atau perumahan merupakan standard suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

2.2.3. Indikator Kepuasan Kerja

Menurut Hasibuan 2009:202 indikator kepuasan kerja adalah: 1. Kedisiplinan Slamet 2007:215 berpendapat kepuasan kerja dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan karyawan, artinya jika kedisiplinan tinggi maka dapat diindikasikan tingkat kepuasan juga tinggi. Sebaliknya bila kedisiplinan rendah dapat diindikasikan tingkat kepuasan rendah. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik. Kedisiplinan sendiri menurut Hasibuan 2009:193 adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. 2. Moral Kerja Moral kerja merupakan suatu perasaan bertanggung jawab karyawan atas pekerjaannya sehingga akan berpengaruh terhadap hasil pekerjaan dari karyawan tersebut. Karyawan yang mempunyai moral kerja yang rendah cenderung memiliki hasil pekerjaan yang kurang maksimal, begitu pula 22 sebaliknya karyawan yang memiliki moral kerja yang tinggi akan memiliki hasil pekerjaan yang maksimal. Terbentuknya moral kerja berawal dari adanya persepsi pegawai terhadap situasi di dalam organisasi secara keseluruhan. 3. Turnover Karyawan yang puas pada pekerjaannya pada umumnya tidak ingin keluar dari organisasi tempatnya bekerja. Sebaliknya jika karyawan merasa tidak puas, maka bisa jadi dia akan mencari pekerjaan lain atau keluar dari tempatnya bekerja. 2.3. Kompensasi 2.3.1. Pengertian Kompensasi Kompensasi menurut Simamora 1997:540 merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka pada organisasi. Sedangkan Handoko 2001:98 berpendapat bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka . Yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pemberian kompensasi ialah bahwa kompensasi itu harus layak, adil, dapat diterima, memuaskan, memberi motivasi kerja, bersifat penghargaan, dan sesuai dengan kebutuhan. Sigit 2003:136 berpendapat bahwa kompensasi adalah segala bentuk imbalan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya atas pengorbanan karyawan yang bersangkutan. Pengorbanan karyawan tersebut dapat berupa kerja, jasa kinerja, biaya, maupun jerih payah yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.