Pendapatan Keluarga KAJIAN PUSTAKA

D. Pendapatan Keluarga

Dalam bekerja, pendapatan merupakan hal yang sangat penting. Semakin besar pendapatan yang diterima semakin tercukupi kebutuhan ekonominya. Peneliti mencari pentingnya kontribusi pendapatan untuk keluarga. Oleh karena itu, akan dijelaskan mengenai pengertian pendapatan, penggolongan pendapatan dan sumbangan pendapatan keluarga. 1. Pengertian pendapatan Setiap orang bekerja mengharapkan adanya imbalan atau upah dari orang yang memberikan pekerjaan tersebut, upah kerja yang diterima oleh seorang pekerja ditentukan beberapa faktor seperti status pekerjaan, tingkat keahlian, ketrampilan dan jumlah jam kerja. Pendapatan seseorang individu dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara Sukirno dalam Ine, 2004: 13 . Pendapatan adalah uang yang diterima oleh segenap orang yang merupakan balas jasa faktor-faktor produksi Kaslan, 1990 : 236. Sedangkan menurut Saedah 1990 : 3 pendapatan adalah segala penerimaan keluarga baik berupa uang maupun barang dari pihak atau dari hasil penjualan yang dapat dinilai dengan sejumlah uang. 2. Penggolongan Pendapatan Berdasarkan penggolongannya, pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga, diantarannya yaitu: 1 golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata lebih dari Rp 950.000,00 per bulan, 2 golongan pendapatan menengah adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp 550.000,00-Rp 950.000,00 per bulan, 3 golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan kurang dari Rp 550.000,00 per bulan BPS, 2003: 25. Menurut Biro Pusat Statistik 1999: 10, pendapatan yang diterima seseorang tidak hanya berupa uang tapi dapat berupa barang atau lainnya. Pendapatan berupa uang merupakan penghasilan yang diterima biasanya sebagai balas jasa, misalnya dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerja bebas, dan pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara dari halaman rumah, hasil investasi seperti modal tanah, uang pensiunan dan jaminan sosial. Pendapatan berupa barang merupakan segala penghasilan yang diterima dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi ataupun disertai transaksi uang yang menikmati barang dan jasa tersebut. Demikian pula penerimaan barang secara cuma-cuma, pembelian barang dengan harga subsidi ataupun reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang. Kebutuhan hidup yang besar memungkinkan membutuhkan penghasilan pendapatan yang tinggi. Menurut Soegiman dalam Suratmi 1999: 28 tingkat pendapatan rendah senilai 240 kg beras per orang setahun, dan tingkat pendapatan tinggi senilai 360 kg beras perorang pertahun. Pendapatan keluarga diwujudkan dalam bentuk uang atau barang yang dihitung dengan rupiah. Penduduk melakukan mobilitas karena pendapatan yang diperoleh di daerah tujuan lebih tinggi dari pada pendapatan yang diperoleh di daerah asal. Tekanan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan di daerah asal akan menjadi pendorong penduduk untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi dari pada pendapatan yang diperoleh di daerah asal Mantra dalam Giyarsih, 1999: 143. 3. Pendapatan Keluarga Biro Pusat Statistik 2002 : 3 pendapatan adalah hasil yang berupa uang atau barang yang diterimakan sebagai balas jasa atau kontraprestasi. Keluarga adalah ibu, bapak dengan anak anaknya, seisi rumah Depdiknas, 2008:721. Pendapatan keluarga adalah pendapatan semua keluarga dan kepala keluarga, atau pendapatan suami dan istri. Dalam penelitian Hardati 2001:24 untuk mengetahui pendapatan keluarga yaitu dengan menambahkan pendapatan pokok keluarga baik dari suami maupun istri dengan pendapatan sampingan baik dari suami maupun istri. Untuk lebih jelasnya menggunakan rumus pendapatan keluarga yaitu sebagai berikut. Keterangan: = Pendapatan Keluarga = Pendapatan sampingan = Pendapatan Pokok

BAB III METODE PENELITIAN