41 c. Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok
Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan hadiah penghargaan
kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya. Kaitan
STAD Student Teams Achievement Division
dengan penelitian ini yaitu dengan menggunakan STAD ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
aktivitas siswa serta aktivitas guru dalam pembelajaran matematika dikarenakan guru memulai pembelajaran dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok sehingga pembelajaran ini menarik bagi siswa dan meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar matematika.
B. Kajian Empiris
Penelitian ini juga didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap model pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan prestasi belajar
matematika, adapun hasil penelitian tersebut antara lain sebagai berikut: Ardhi. 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan besarnya pengaruh antara
aktivitas siswa dan minat siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan pecahan adalah 59,94.
Besarnya pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar matematika siswa jika faktor minat siswa diasumsikan tetap adalah 60,64. Besarnya pengaruh minat
siswa terhadap hasil belajar matematika jika faktor aktivitas belajar diasumsikan tetap adalah 14,99. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan
42 model kooperatif tipe STAD besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa
dan minat siswa kelas V semester II terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan di SD Negeri
Kalirejo 01. Adi. 2007. Hasil penelitian ini menunjukkan skor rata-rata kemampuan
komunikasi metematika siswa dalam pembelajaran meningkat dari rata-rata 2,0 pada siklus I menjadi 3,125 pada siklus II dari skala maksimum 4. Banyaknya
siswa yang memperoleh skor rata-rata ≥ 2,5 dalam mengerjakan soal komunikasi
matematika juga meningkat dari 16 siswa 43,25 pada siklus I menjadi 29 siswa 73,78 pada siklus II. Pada hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan, diperoleh nilai rata-rata kelas 64,73 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 37,48 sebelum diadakan penelitian meningkat menjadi 70,14
dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 51,35 pada siklus I meningkat lagi menjadi 77,70 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 81,08 pada
siklus II. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan komunikasi
matematika siswa kelas V SDN Kalipucangkulon 02 Jepara. Wakhidah. 2007. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan siklus I
dan siklus II, yang terlihat pada tabel di bawah ini: Hasil belajar
Aktivitas siwa Siklus I 56
58 Siklus II 91
75
43 Maka model cooperative learning tipe STAD dengan berbantuan mistar bilangan
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas IV SDN Ujungbatu 03 Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara tahun pelajaran 20062007
pada pokok bahasan operasi hitung bilangan bulat, hal ini ditunjukkan dengan 80 peserta didik mencapai hasil belajar
≥ 65. Latifah. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning
Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Peserta Didik Kelas VI SDN 03 Bondansari Wiradesa Kabupaten Pekalongan pada Materi Pokok Keliling
dan Luas Lingkaran. Skripsi. Jurusan matematika FMIPA Unnes. Setelah dilaksanakan Penelitian dalam 3 siklus, hasil penelitian dari 29 peserta didik yang
tuntas belajar dengan nilai ≥ 70 pada siklus pertama mencapai 68,97 , siklus II
55,17 dan siklus III 79,31 . Dengan demikian setelah dilaksanakan 3 siklus penelitian tindakan kelas ini telah berhasil dengan terpenuhinya indikator-
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ewo. 2008. Penerapan Pembelajaran Koperatif Model STAD Berbantuan
Bahan Manipulatif yang Dapat Meningkatkan Pemahaman Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan pada Siswa Kelas IV. Dari hasil penelitian ini
ditemukan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD berbantuan bahan manipulatif dalam pembelajaran matematika dapat membantu siswa
memahami materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Hal ini dapat dilihat pada 1 hasil kerjasama kelompok diketahui bahwa semua anggota kelompok
sudah dapat menentukan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan bahan manipulatif, 2 melalui wawancara peneliti dengan subyek
44 penelitian, diperoleh bahwa siswa sudah dapat menentukan penjumlahan dan
pengurangan pecahan yang ada dalam LKS, walaupun masih ada diantara siswa yang menjawab salah pada saat kuis, tetapi setelah diwawancarai subyek tersebut
dapat memahami dengan baik, 3 rata-rata skor kuis untuk seluruh siswa setiap tindakan mengalami kemajuan, seperti pada siklus I adalah 85,76, pada siklus II
dan III masing-masing adalah 93,33. Adanya peningkatan ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa sudah mengalami peningkatan terhadap materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan yang disajikan dengan pembelajaran kooperatif model STAD berbantuan bahan manipulatif http:karya-
ilmiah.um.ac.id.
C. Kerangka Berpikir