44 penelitian, diperoleh bahwa siswa sudah dapat menentukan penjumlahan dan
pengurangan pecahan yang ada dalam LKS, walaupun masih ada diantara siswa yang menjawab salah pada saat kuis, tetapi setelah diwawancarai subyek tersebut
dapat memahami dengan baik, 3 rata-rata skor kuis untuk seluruh siswa setiap tindakan mengalami kemajuan, seperti pada siklus I adalah 85,76, pada siklus II
dan III masing-masing adalah 93,33. Adanya peningkatan ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa sudah mengalami peningkatan terhadap materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan yang disajikan dengan pembelajaran kooperatif model STAD berbantuan bahan manipulatif http:karya-
ilmiah.um.ac.id.
C. Kerangka Berpikir
Objek kajian matematika bersifat abstrak, maka dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar diharapkan ada suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang bisa membantu siswa memahami konsep-konsep matematika. Soal cerita biasanya sulit dipahami dan diterima oleh siswa, oleh karena
itu diperlukan suatu penyelenggaraan proses pembelajaran yang dapat membantu menumbuhkan minat motivasi siswa dalam pembelajaran, serta siswa dapat
menyelesaikan soal tersebut. Salah satu cara adalah melalui pendekatan kooperatif tipe STAD Student Teams Achievment Division .
Belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mendorong terciptanya suatu kemungkinan yang lebih besar untuk berlatih sehingga
diperkirakan siswa yang belajar tersebut secara mental emosional cenderung
45 untuk menjadi pusat proses kegiatan belajar mengajar. Dan dengan penggunaan
model kooperatif tipe STAD ini akan membuat siswa saling berdiskusi, tukar pendapat dengan teman satu kelompoknya dan saling membantu antara teman
terutama yang mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut. Melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD, prestasi belajar siswa kelas IV operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada soal
cerita SDN Kembangarum 03 Semarang dapat ditingkatkan.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian pada kerangka teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Melalui pendekatan
kooperatif tipe STAD, prestasi belajar siswa kelas IV operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada soal cerita SDN Kembangarum 03 Semarang dapat
ditingkatkan.
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama Arikunto, 2007: 3 dalam Isma 2009: 51.
Metodologi PTK menunjuk pada prosedur dan tata cara yang ditempuh dalam melaksanakan PTK. Adapun langkah-langkah umum PTK adalah sebagai
berikut: 1.
Mengidentifikasi masalah Identifikasi masalah menyangkut tentang:
a. Masalah yang akan dipecahkan.
b. Cara yang ditempuh untuk memecahkan masalah, dan alasan tentang
pentingnya pelaksanaan PTK. Masalah timbul manakala terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
c. Melakukan analisis masalah.
Analisis masalah dilakukan untuk mengetahui dimensi masalah yang dapat dipecahkan melalui pelaksanaan PTK serta dapat menemukan fokus yang
tepat.