28 tergantung pada tingkat pendidikan siswa. Hal-hal yang perlu dievaluasi misalnya
kerja sama, partisipasi setiap anggota, komunikasi antar anggota, dan lain sebagainya. Hal ini akan mendorong setiap kelompok untuk meningkatkan
efektifitas belajar kelompoknya.
10. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya:
a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk menguasai materi akademis.
b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. c.
Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.
d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu.
Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada dalam model pembelajaran kooperatif yaitu:
1 Forming pembentukan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma. 2
Functioning pengaturan yaitu keterampilan yang dilakukan untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina hubungan kerja
sama diantara anggota kelompok. 3
Formating perumusan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang
dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan.
29 4
Fermenting penyerapan yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif,
mencari lebih banyak informasi dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.
11. Keterampilan-keterampilan dalam Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa juga harus mempelajari keterampilan khusus yang disebut
keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan
membagi tugas anggota kelompok selama kegiatan. Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut Lundgren, 1994 dalam Subandi:
21-23. a.
Keterampilan Tingkat Awal
1 Menggunakan kesepakatan: Yang dimaksud dengan menggunakan
kesepakatan adalah menyamakan pendapat yang berguna untuk meningkatkan kerja dalam kelompok.
2 Menghargai kontribusi: Menghargai berarti memperhatikan atau mengenal
apa yang dapat dikatakan atau dikerjakan orang lain. Hal ini berarti bahwa tidak harus selalu setuju dengan anggota lain, dapat saja kritik yang
diberikan itu ditunjukkan terhadap ide dan tindak individu. 3
Mengambil giliran dan berbagi tugas: Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia menggantikan dan bersedia
mengemban tugastanggung jawab tertentu dalam kelompok.
30 4
Berada dalam kelompok: Maksud di sini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.
5 Berada dalam tugas: Artinya bahwa meneruskan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan.
6 Mendorong partisipasi: Mendorong partisipasi artinya mendorong semua
anggota kelompok untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok. 7
Mengundang orang lain. 8
Menyelesaikan tugas pada waktunya. 9
Menghormati perbedaan individu. b.
Keterampilan Tingkat Menengah Keterampilan
tingkat menengah
meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara dapat diterima,
mendengarkan dengan aktif, bertanya, membuat rangkuman, menafsirkan, mengatur dan mengorganisir, serta mengurangi ketegangan.
c. Keterampilan Tingkat Mahir
Keterampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasi memeriksa dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan dan berkompromi.
12. Soal Cerita