3.  Keracunan pada ikan dan biota lainnya. Penggunaan  pestisida  pada  padi  sawah  atau  lingkungan  perairan  lainnya  dapat
mengakibatkan kematian pada ikan yang  di sawah atau di kolam. 4.  Keracunan terhadap satwa liar.
Misalnya  akibat  penyemprotan  pestisida  dari  udara  ataupun  pengguna  pestisida dimakan oleh burung, maupun tidak langsung terutama melalui rantai makanan.
5.  Dapat menyebabkan timbulnya resistensi kekebalan, sehingga untuk mengatasi organisme pengganggu yang resisten perlu dosis yang lebih tinggi.
6.  Pencemaran Lingkungan Tercemarnya tanah, air, udara dan unsur lingkungan lainnya oleh pestisida, dapat
berpengaruh  buruk  secara  langsung  maupun  tidak  langsung  terhadap  manusia dan kelestarian lingkungan hidup serta dapat merusak lapisan ozon stratosfir.
7.  Menghambat Perdagangan Ekspor  komoditi  tertentu  dari  Indonesia  diklaim  oleh  negara  tertentu  apabila
residu  pestisida  melebihi  Batas  Maksimum  Residu  BMR  yang  ditetapkan negara  pengimpor  atau  apabila  pestisida  tersebut  dilarang  tidak  boleh  beredar
Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, 2011:15-20.
2.1.1.9 Gejala Keracunan Pestisida
Keracunan  pestisida  dapat  menimbulkan  gejala  misalnya  lesu,  lekas  lelah, sakit  kepala,  pusing,  pandangan  kabur,  perut  mual,  muntah-muntah,  otot  terasa
pegal,  badan  terasa  gemetar,  kejang-kejang,  mengeluarkan  air  liur  berlebihan, kesulitan  bernafas,  mata  terasa  gatal,  atau  serasa  terbakar,  iritasi  kulit,  pupil  mata
menyempit, sakit perut atau diare, dan pingsan Panut Djojosumarto, 2008:201.
1.  Gejala Keracunan Insektisida Organofosfat Racun menghambat dengan cara menghambat acetil cholinesterase AChE.
Keracunan  ringan  ditandai  gejala  nonspesifik  seperti  rasa  lelahlesu,  badan  rasa sakit,  sakit  kepala,  pusing,  sesak  dada,  gelisah,  limbung  tidak  ada  koordinasi
ringan, rasa “jeleh”, mau muntah, keluar keringat berlebihan, diare, dan pupil mata agak  mengecil.  Keracunan  sedang  ditandai  gejala  ringan  dan  diperparah  dengan
mengecilnya  pupil  mata,  otot-otot  gemetar,  sulit  berjalan,  bicara  tak  karuan, pandangan kabur, serta denyut jantung melambat. Keracunan berat ditandai dengan
mengecilnya  pupil  mata,  melemahnya  kesadaran,  hilangnya  reaksi  cahaya,  kejang- kejang,  paru-paru  membengkak,  tekanan  darah  meningkat  dan  hilangnya  tenaga
Panut Djojosumarto, 2008: 316. 2.  Gejala Keracunan Insektisida Karbamat
Racun bekerja dengan cara menghambat aceti cholinesterase AChE. Gejala yang  ditimbulkan  sama  dengan  organofosfat,  tetapi  munculnya  gejala  serta  proses
kesembuhannya lebih cepat Panut Djojosumarto, 2008:317. 3.  Gejala Keracuanan Insektisida Piretroid
Racun  bekerja  dengan  cara  merangsang  sistem  saraf  secara  berlebihan. Keracunan  ringan  ditandai  dengan  rasa  lelah  atau  lesu,  otot  mengencang,  dan
limbung ringan. Keracunan sedang ditandai dengan perasaan riang, lengan bergetar, dan  air  liur  berlebihan.  Keracunan  berat  ditandai  dengan  otot  berdenyut,  kesulitan
bernapas dan kehilangan tenaga Panut Djojosumarto, 2008:317.
2.1.1.10 Pencegahan Keracunan Pestisida