3.11. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 3.11.1 Teknik Pengolahan Data
Data mentah yang telah terkumpul oleh penulis kemudian dianalisis dalam rangka untuk memberikan arti yang berguna dalam memecahkan permasalahan
dalam hal ini. Adapun langkah-langkah dalam analisis data pada hal ini adalah: 1. Editing
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit terlebih dahulu. Data atau keterangan yang telah ada dikumpulkana dalam recort book, daftar pertanyaan
ataupun pada interview quide perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki jika dirasakan masih ada kesalahan dan keraguan data.
2. Skoring
Data yang dikumpulkan diberi penilaian data dengan memberi skor untuk pertanyaan yang berkaitan dengan variabel-variabel yang telah ditentukan.
3. Coding Data yang dikumpulkan dapat beruapa angka, kalimat pendek maupun
panjang, sehingga dengan demikian untuk memudahkan analisa, maka jawaban- jawaban tersebut perlu diberi kode.
4. Entry Data yang telah diberikan kode tersebut kemudian dimasukkan dalam
program komputer untuk selanjutnya akan diolah.
3.11.2 Analisis Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan program komputer. Analisis data meliputi:
1. Analisis Univariat Analisis Univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari
hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel Soekidjo Notoatmojo, 2005:188. Analisis ini
dilakukan untuk analisis deskriptif variabel penelitian, terutama karakteristik sampel. 2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi Soekidjo Notoatmodjo, 2005:188. Analisis
bivariat pada penelitian ini, menggunakan program komputer. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan antara kelompok
eksperimen pemutaran media audio visualvideo dengan kelompok kontrol tanpa pemutaran media audio visualvideo pada petani desa Tegalglagah Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes dengan menggunakan uji t test tidak berpasangan sedangkan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pada kelompok eksperimen
menggunakan uji t test berpasangan.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan 5.1.1 Analisis Skor Pengetahuan Keracunan Pestisida pada Kelompok
Eksperimen Pretest dan Posttest
Berdasarkan hasil penelitian perbedaan pengetahuan mengenai keracunan pestisida pada kelompok eksperimen menunjukan bahwa korelasi nilai pretest
dengan posttest dapat dinyatakan signifikan atau ada perbedaan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rata-rata skor pretest
dan posttest pada kelompok eksperimen. Hal ini didasarkan pada perhitungan uji t berpasangan didapat nilai probabilitas p value =0,0001 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan skor pretest dan posttest pengetahuan pada kelompok eksperimen. Hasil yang bermakna ini menunjukkan bahwa pada
kelompok eksperimen terjadi perubahan yang bermakna pengetahuan petani tentang keracunan pestisida setelah petani mengikuti penyuluhan dengan pemutaran media
audio visual video. Hasil analisis data pengetahuan petani yang masih rendah dari ke-16
pertanyaan pretest sebelum dilaksanakan penyuluhan dengan pemutaran media audio visual video tentang keracunan pestisida pada kelompok eksperimen
terhadap 30 responden adalah tentang pekerjaan yang paling sering menimbulkan terkena keracunan pestisida yang menjawab benar 7 orang 3,73, warna label
bahaya pestisida yang sangat beracun yang menjawab benar 9 orang 4,8, posisi yang benar pada saat melakukan penyemprotan yang menjawab benar 10 orang
70