unsur-unsur pendidikan meliputi input yaitu sasaran pendidikan individu, kelompok, dan masyarakat dan pendidik pelaku pendidikan. Menurut L.Green
dalam Soekidjo Notoadmodjo 2007:16-17 perilaku ini dipengaruhi oleh tiga faktor: 1 Faktor Predisposisi Predisposisi factor: faktor ini mencakup faktor yang
mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain pengetahuan, sikap, dan praktek masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan
kepercayaan masyarakat terhadap yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan.
2 Faktor Pemungkin Enabling factor: faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup ketersdiaan sarana
dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Contohnya Puskesmas, Rumah Sakit, Posyandu dan Dokter. Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi
yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran dan buku. Faktor ini pada hakekatnya mendukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan. 3 Faktor Penguat Reinforcing factor: faktor yang memperkuat untuk terjadinya
perilaku. Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyaraat, agama, petugas kesehatan serta kader kesehatan. Faktor yang mendorong atau
memperkuat terjadinya perilaku.
2.1.4 Media Pendidikan Kesehatan dan Alat Bantu
2.1.4.1 Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan merupakan suatu kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan luaskan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga
masyarakat tidak hanya sadar tetapi juga mau, dapat melakukan suatu ajaran yang ada hubungannya dengan kesehatan Irham Machfoed, 2007: 57. Menurut Dwi
Sadono 2008 penyuluhan pertanian mempunyai peran untuk membantu petani agar dapat menolong dirinya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya secara
baik dan memuaskan sehingga meningkatkan derajat kehidupannya.
2.1.4.2 Media Pendidikan
Media pendidikan kesehatan adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah penerimaan informasi kesehatan bagi masyarakat Soekidjo
Notoatmodjo, 2007:71. Media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar Wahid Iqbal, dkk, 2007:108. Daya persuasi atau pengaruh suatu informasi sangat tergantung pada jenis media yang dipilih untuk
memindahkan informasi kesehatan Liliweri, 2011:141. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh satu lembaga riset dan penerbitan komputer, Computer
Technology Research CTR yang menyatakan bahwa orang yang mampu mengingat 20 dari yang dilihat, dan 30 dari yang didengar. Tetapi orang dapat
mengingat 50 dari yang dilihat dan didengar serta 80 dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus I Putu Nyoman, 2012:6.
Menurut Sadiman dkk 2003 dalam I Putu Suiraoka manfaat penggunaan media dalam pendidikan antara lain:
1. Media dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik. 2. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Media dapat mengatsi sikap pasif sasaran pendidikan dan dapat memberikan
perangsangan, pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama.
Berdasarkan cara produksinya, media promosi kesehatan dikelompokkkan menjadi: 1 Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
Media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Media yang termasuk dalam media cetak adalah:
a. Booklet, ialah suatu media yang menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
b. Leaflet, ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
maupun gambar atau kombinasi. c. Flyer selebaran, bentuknya seperti leaflet tetapi tidak berlipat.
d. Flif chart lembar balik, media penyampian pesan atau informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
f. Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan, yang ditempel di tembok-tembok, di tempat umum atau dikendaraan umum
Soekidjo Notoatmodjo, 2007:69. Kelebihan dan kelemahan media cetak
a. Kelebihannya: - Tahan lama
- Mencakup banyak orang - Biaya tidak tinggi, Tidak perlu listrik
- Dapat dibawa kemana-mana
- Dapat mengungkit rasa keindahan - Mempermudah pemahaman
b. Kelemahannya: - Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
- Mudah terlipat Soekidjo Notoatmodjo, 2005:291.
2 Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Media
yang termasuk dalam media elektronika adalah: a. Slide, media yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan.
b. Televisi, penyampaian pesan atau informasi kesehatan melalui media televisi dapat dalam bentuk sandiwara, sinetron, forum diskusi atau tanya jawab sekitar
masalah kesehatan, pidato ceramah, TV spot, kuis atau cerdas cermat. c. Radio, penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui radio juga
dapat bermacam-macam bentuknya, antara lain: obrolan tanya jawab, sandiwara radio, ceramah, radio spot, dan sebagainya.
d. Video, penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan dapat melalui video. e. Film Strip, yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan
Soekidjo Notoatmodjo, 2007:70. Kelebihan dan kelemahan media elektronika
a. Kelebihannya: - Sudah dikenal masyarakat
- Mengikutsertakan semua panca indra - Lebih mudah dipahami
- Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
- Bertatap muka - Penyajian dapat dikendalikan
- Jangkauan relative lebih besar - Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang
b. Kelemahannya: - Biaya lebih tinggi
- Sedikit rumit dan perlu listrik - Perlu alat canggih untuk produksinya
- Perlu persiapan matang - Peralatan selalu berkembang dan berubah
- Perlu keterampilan penyimpanan - Perlu terampil dalam pengoperasian Soekidjo Notoatmodjo, 2005:292.
3 Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara
umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya:
1. Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan.
2. Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang
di suatu tempat srategis agar dapat dilihat oleh semua orang. 3. TV layar lebarSoekidjo Notoatmodjo, 2005:292-293.
Kelebihan dan kelemahan media luar ruang a. Kelebihannya:
- Sebagai informasi umum dan hiburan - Mengikutsertakan semua panca indra
- Lebih mudah dipahami, bertatap muka - Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
- Penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relative lebih besar - Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
- Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung dan lain-lain b. Kelemahannya:
- Biaya lebih tinggi - Rumit, ada yang memerlukan listrik
- Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya - Perlu persiapan matang
- Peralatan selalu berkembang dan berubah - Perlu keterampilan dalam pengoperasian
- Perlu keterampilan penyimpanan Soekidjo Notoatmodjo, 2005:293. 2.1.4.3
Media Video
Media elektronika yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Macam-
macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassette, CD, VCD. Kelebihannya:
- Sudah dikenal masyarakat - Mengikutsertakan semua panca indra
- Lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak - Bertatap muka
- Penyajian dapat dikendalikan - Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang
Kelemahan: - Biaya lebih tinggi, sedikit rumit
- Perlu listrik - Perlu alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang
- Peralatan selalu berkembang dan berubah - Perlu ketrampilan dalam peroperasian Soekidjo Notoatmodji, 2005:291-292.
Menurut penelitian Pera Nurfathiyah dkk video sebagai media penyebaran inovasi pertanian merupakan upaya seorang ahli untuk menyampaikan pesan
sehingga terjadi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan audiens yang menyaksikan tayangan video. Pengambilan gambar untuk dijadikan tayangan dalam
video berorientasi pada tujuan pembuatan video, karakteristik audiens, sarana dan prasarana yang digunakan. Tujuan pembuatan video yaitu aspek perubahan yang
dikehendaki oleh audiens setelah menyaksikan tayangan video terdiri dari aspek perubahan kognitif, afektif dan konatif.
Karakteristik audiens yaitu sifat-sifat yang melekat pada audiens yang menjadi sasaran pembuatan video misalnya tingkat pendidikan, minat, pengalaman,
umur dan pekerjaan. Waktu pengambilan gambar dan editing sehingga mampu merubah pengetahuan audiens dari tidak tahu menjadi tahu, merubah sikap audiens
dari tidak berminat menjadi minat dan merubah keterampilan audiens dari tidak terampil menjadi terampil. Sedangkan pada media cetak ini tidak dapat menstimulir
efek suara dan efek gerak, mudah terlipat Soekidjo Notoadmodjo, 2005:291. Menuntut kemampuan baca, menuntut kemauan baca sasaran, terlebih pada
masyarakat yang kebiasaan membacanya rendah I Putu Nyoman, 2012:31.
2.1.5 Faktor Internal