semua proksinya, yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA. Return on Asset ROA adalah rasio pendapatan sebelum bunga dan
pajak EBIT atau net pendapatan dibagi dengan nilai buku aset di awal tahun fiskal. Return on Asset mengukur pendapatan perusahaan dalam hubungannya
dengan semua sumber daya itu pada bagian disposal modal pemegang saham ditambah dana jangka pendek dan panjang yang dipinjam.
ROA memberikan ide mengenai bagaimana manajemen yang efisien menggunakan aset-asetnya untuk menghasilkan penghasilan. Dihitung dengan
membagi penghasilan tahunan perusahaan dari total aset, ROA ditampilkan sebagai persentase Brigham and Houston, 2006.
3.3.2 Variabel Independen
1. Kepemilikan Institusional
Wahidahwati 2002 menyatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan presentase saham yang dimiliki oleh pihak institusi perusahaan pada
akhir tahun. Sejalan dengan itu Siregar dan Utama 2005 menyatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh institusi
keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan investment banking. Kepemilikan institusional diukur dengan skala rasio melalui jumlah
saham yang dimiliki oleh investor institusional dibandingkan dengan total saham perusahaan.
2. Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan pemegang saham dari manajemen yang terdiri direktur dan komisaris yang diukur dengan menggunakan
presentase jumlah saham manajemen terhadap jumlah seluruh saham yang beredar. Kepemilikan manajerial merupakan saham yang dimiliki oleh manajemen
secara pribadi maupun saham yang dimiliki oleh anak cabang perusahaan bersangkutan beserta afiliasinya Susiana dan Herawaty 2007. Kepemilikan
manajemen diukur menggunakan skala rasio melalui persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang
beredar.
3. Ukuran Dewan Komisaris
Menurut UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum danatau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Pembentukan dewan komisaris merupakan salah satu mekanisme
yang digunakan untuk memonitor kinerja manajer. Dewan komisaris terdiri dari komisaris dan komisaris independen. Ukuran dewan komisaris diukur berdasarkan
seluruh jumlah anggota dewan komisaris terdiri dari komisaris dan komisaris independen.
4. Ukuran Komisaris Independen
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, komisaris
independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau hubungan keluarga dengan
anggota dewan komisaris lainnya, direksi danatau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Komisaris
independen diukur dengan menggunakan skala rasio
melalui presentase anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dari seluruh ukuran anggota dewan komisaris perusahaan Isnanta, 2008 dalam
Sari, 2010.
5. Ukuran Dewan Direksi