sebanyak 7 orang. Sehingga rata-rata jumlah dewan komisaris masih jauh dibawah jumlah dewan direksi. Hal ini menyebabkan pengawasan menjadi kurang
maksimal.
5. Komisaris Independen
Nilai rata-rata komisaris independen di dalam perusahaan perbankan nasional tergolong cukup. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia minimal
komisaris independen sebanyak 50. Komisaris independen merupakan komisaris yang berasal dari luar perusahaan yang tidak memiliki afiliasi terhadap
perusahaan. Pengangkatan dewan komisaris independen harus berdasarkan fit and proper test agar memiliki independensi yang baik.
6. Ukuran Dewan Direksi
Nilai rata-rata ukuran dewan direksi di dalam perusahaan perbankan nasional tergolong banyak. Dewan direksi yang banyak akan membuat tugas-
tugas yang ada didalam perusahaan cepat selesai karena banyaknya anggota direksi menjalankan tugasnya di dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan para
direksi melakukan tugasnya dengan baik.
7. Komite Audit
Nilai rata-rata komite audit di dalam perusahaan perbankan nasional tergolong banyak. Selain itu berdasarkan peraturan Bank Indonesia jumlah
minimal sebesar 51 dari jumlah komite audit. Komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak
manajemen dalam menangani masalah pengendalian internal.
4.5.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
1. Mekanisme Good Corporate Governance berpengaruh positif terhadap
kinerja perbankan
Hipotesis pertama H1 diterima. Mekanisme good corporate governance secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja perbankan. Semakin baik
penerapan GCG dalam perbankan maka kinerja perbankan akan meningkat. Dengan diterapkannya mekanisme GCG maka kecurangan-kecurangan yang
mungkin dilakukan oleh manajer akan berkurang dengan adanya pengawasan dari dewaan komisaris sehingga manajer bekerja secara efektif dan efisien sehingga
dapat menurunkan biaya modal dan mampu meminimalkan risiko. Setiap keputusan manajemen diambil didasarkan pada kepentingan pemegang saham dan
sumber daya perusahaan yang ada digunakan semata-mata hanya untuk kepentingan pertumbuhan dan peningkatkan nilai perusahaan. Hal ini akan
menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas yang tinggi akan berdampak pada laba per saham yang
meningkat sehingga saham perusahaan banyak diminati investor. Investor akan memperoleh pendapatan return yang tinggi jika profitabilitas yang dihasilkan
perusahaan tinggi. Mekanisme GCG juga akan membuat investor memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkatkan nilai
perusahaan. Dengan demikian penerapan GCG di perusahaan mempengaruhi secara positif kinerja perusahaan.
2. Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif terhadap kinerja